Hasil Ringkasan
ïó BAB IV Hasil dan Analisis IV.1 Pemantuan Displacement pada dinding MSE Hasil dari pemodelan kestabilan lereng urugan dengan system mse (mechanically stabilized earth) dapat dilihat pada table IV.1 berikut ini: Table IV.1 Displacement dari Hasil Analisis kestabilan lereng dengan FEM (finite element method) Table IV.1 diatas menunjukkan bahwasannya kontruksi atau lereng yang telah dibangun dengan system MSE terdapat adanya deformasi atau pergerakan sebesar 0.0160 m. Hasil displacement aktual yang diperoleh dari pengukuran verticality dinding MSE tersebut dapat di ilustrasikan sebagai berikut: Gambar IV.1 Sketsa arah pergerakan dari monitoring ì îì ðì òì ôì íìì íîì íðì íòì íôì îìì ìíîïðñòóôõíì šµo ]�‰ouvš o}l EµuŒ]o ]�‰ouvš ïô Gambar IV.1 diatas menjelaskan bahwa panel sebagai dinding MSE dapat diketahui nilai verticality nya. Verticality ialah besaran yang menjadi sebagai tolak ukur ketegaklurusan panel yang diukur dari tiap-tiap panel. Hasil pengukuran verticality tersebut dapat dilihat pada gambar IV.2 Gambar IV.2 Data hasil pengukuran alignment dilapangan (Blok A) Gambar IV.2 diatas menunjukkan hasil pengukuran verticality yang telah dilakukan. Data yang digunakan sebagai validasi model pada penelitian itu diasumsikan pada blok A, asumsi tersebut didasarkan oleh pemilihan area blok panel yang memiliki korelasi antara nilai displacement hasil pengukuran dilapangan dengan hasil pemodelan numerik saling mendekati. Hasil pemantauan displacement ini memiliki nilai sebesar 0.0160 mm dengan arah displacement negative (-). Arah tersebut menandakan bahwasannya panel atau dinding MSE mengelamai W}]vš / Wvo / o]Pvuvš ~uu í ,lî ríó î ,lî rîñ ï lò ríìñ ð lð ríïõ ñ lð ríòò ò lð ríôô ó lð ríõì ô lð ríóì ô lî ríòì ïõ pergerakan kearah luar dari material pengisi (backfilling). Pergerakan tersebut menandakan bahwa adanya pengaruh dari material pengisi yang menggantikan lereng yang telah dikupas. Material pengisi berupa general fill dan structural fill tersebut dapat diketahui pengaruh karakterisik massa batuan nya terhadap displacement yang diperoleh secara bervariasi dengan mengkorelasikannya berdasarkan metode numerik. Analisis dapat dilakukan dengan memberikan nilai parameter young’s Modulus untuk setiap jenis material. Memasukkan variasi Young’s Modulus dilakukan dengan trial and error yang berfungsi sebagai analisis balik dan dianggap sesuai jika nilai horizontal displacement yang diperoleh telah mendekati nilai displacement dari verticality check yang dianggap sebagai displacement horizontal saling mendekati. Berdasarkan asumsi tersebut, dilakukan penambahan nilai Young’s Modulus material dengan beberapa percobaan, dimulai dengan pengurangan sebesar 5% dari nilai Young’s Modulus awal yang diperoleh dari hasil pengujian, kemudian dilakukan juga pengurangan sebesar 25%, hingga dilakukan pengurangan sebesar 30%. Setiap percobaan yang dilakukan menganggap kondisi material backfilling tidak ada kohesi, dengan memasukkan nilai properties dari masing-masing structural fill dan general fill material bernilai 0 Kpa. Percobaan yang dilakukan, menunjukkan pengurangan nilai young’s modulus mempengaruhi perubahan displacement. Pada penelitian ini, displacement hasil numerik dengan displacement hasil pemantauan dilapangan yang relatif mendekati terdapat pada kondisi 30% Young’s Modulus, dengan properties materials nya ditunjukkan pada tabel IV.2 di bawah ini: Tabel IV.2 Properties materials setelah pengurangan 30% Young’s Modulus Tabel IV.2 diatas merupakan properties materials yang digunakan dan memberikan korelasi dari displacement yang relative mendekati antara hasil pemodelan numerik ðì dengan hasil monitoring dilapangan. Hasil analisis numerik berupa displacement yang menunjukkan total displacement nya berasal dari horizontal displacement yang terlihat pada gambar 4.3 sebagai berikut: Gambar IV.3 Nilai Horizontal Displacement hasil analisis numerik Gambar IV.3 diatas menunjukkan nilai total displacement yang diinginkan berada di dua titik. Hasil validasi dari pemodelan numerik menggunakan metode FEM ini dapat dinyarakan relative sesuai dengan kondisi dilapangan dengan displacement yang terjadi saling mendekati pada bagian atas sedangkan displacement yang terjadi pada area bottom atau fondasi dari lereng dengan sistem mse ini dilihat berdasarkan validasi menggunakan settlement monitoring yang merepresentasikan kondisi dilapangan dan vertical displacement yang merepresentasikan hasil pemodelan menggunakan metode numerik. Hasil pemantuan penurunan tanah atau settlement dapat dilihat pada tabel IV.3. Tabel IV.4 Pemantauan settlement periode 17 April 2023 – 05 May 2023 W}]vš Wuvšµv �ššouvš ~u ‰ Œ D ^ too íólìðlîìîï îílìðlîìîï îólìðlîìîï ìñlìñlîìîï s Drìð ðìôUììñõ ðìôUììðó ðìôUììïò ðìôUììïî ðí Gambar IV.4 Grafik pemantauan settlement periode 17 April 2023 - 05 May 2023 Pemantuan settlement telah dilakukan dilapangan dengan jangka waktu sejak periode 17 April 2023 hingga 05 May 2023 dengan 4 pengambilan data. Data yang diambil dalam pemantaun settlement tersebut berupa elevasi dari fondasi pada area dinding MSE, lokasi pemantuan tersebut dinamakan dengan titik WM-04 yang secara jelas dapat dilihat pada gambar 4.5 dibawah ini: Gambar IV.5 Lokasi titik pemantauan settlement ðìô ðìôUììí ðìôUììî ðìôUììï ðìôUììð ðìôUììñ ðìôUììò ðìôUììó ðìôUììô ðìôUììõ íòlìðlîìîï îìlìðlîìîï îðlìðlîìîï îôlìðlîìîï ìîlìñlîìîï ìòlìñlîìîï oÀš]}v ~u š D}v]š}Œ]vP �ššouvš ‰ š]š]l t Drì𠉌]} íó ‰Œ]o îìîï r ìñ DÇ îìîï ðî Berdasarkan hasil pemantaun di titik tersebut, settlement atau penurunan yang terjadi diperoleh sebesar 2,7 mm.