42 BAB III SOLUSI BISNIS 3.1 Alternatif Solusi Bisnis Berdasarkan penyebab utama yang telah dibahas pada sub bab akar masalah, dapat dicari beberapa alternatif pemecahan masalah untuk membantu EDWARD FORRER dalam menghadapi masalah penentuan keputusan dalam manajemen rantai pasok. Tahap awal dari pembuatan alternatif solusi ini adalah pemetaan solusi permasalahan berdasarkan akar masalah dan gejala yang timbul. Peta solusi masalah yang mungkin diterapkan pada EDWARD FORRER dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Peta Solusi Masalah Akar Masalah Alternatif SolusiGejala Sistem persediaan produk yang bersifat proaktif dengan dukungan data yang minimum Kebijakan penggunaan bahan baku ekonomis Persediaan berlebih Persediaan Kurang Perancangan manajemen persediaan yang lebih akurat Sampel produk yang dihasilkan kurang menarik bagi manajer gerai Sampel produk kurang sesuai dengan harapan desainer Penyesuaian desain dengan bahan baku yang tersedia Pencarian bahan baku yang lebih variatif untuk mendukung desain dan kualitas yang lebih menarik Dari kolom gejala dapat dilihat keadaan yang sedang dihadapi EDWARD FORRER saat ini, yaitu adanya persediaan berlebih dan persediaan kurang pada gerai. Selain itu 43 muncul gejala bahwa sampel produk yang dihasilkan kurang sesuai dengan keinginan desainer dan manajer gerai pun merasa sampel tersebut kurang menarik. Pada kolom solusi, dapat dilihat solusi yang mungkin diterapkan berdasarkan masalah yang sedang dihadapi. Dari akar masalah akibat sistem persediaan produk yang proaktif dengan dukungan data yang minimum, perusahaan dapat mencoba menerapkan solusi melalui perancangan manajemen persediaan yang lebih akurat. Masalah utama bagi divisi desain adalah kebijakan penggunaan bahan baku ekonomis sehingga menimbulkan masalah pada sampel produk yang dihasilkan. Alternatif solusi yang mungkin diterapkan adalah melalui penyesuaian desain dengan bahan baku yang tersedia serta pencarian bahan baku yang lebih variatif guna mendukung desain dan kualitas yang lebih menarik. 3.2 Analisis Solusi Bisnis 3.2.1 Manajemen Persediaan Gerai EDWARD FORRER Proses pemesanan produk merupakan proses yang sangat penting diperhatikan oleh gerai karena kecocokan hasil prediksi permintaan dengan permintaan aktual dapat menentukan level persediaan barang di gerai. Prediksi permintaan barang yang terlalu besar dapat mengakibatkan adanya persediaan yang berlebih di gerai, sehingga dapat mengakibatkan munculnya biaya kelebihan persediaan. Sebelum masuk kepada alternatif solusi, terlebih dahulu akan dilihat sistem manajemen persediaan yang selama ini dilakukan oleh EDWARD FORRER. Sistem persediaan perusahaan ditarik secara umum ke dalam gambar berikut: 44 Persediaan Gambar 3.1 Ilustrasi Garis Waktu Sistem Persediaan EDWARD FORRER Dari gambar di atas terlihat bahwa pemesanan produk dilakukan setiap awal bulan dan kedatangan produk diterima pada setiap awal bulan berikutnya, karena tenggang waktu pemesanan dan penerimaan produk diprediksi sekitar satu bulan. Selain itu, diprediksi bahwa umur hidup untuk produk fesyen ini adalah sekitar tiga bulan, sehingga jika produk berada di gerai lebih dari tiga bulan maka manajemen gerai akan bersiap-siap untuk melaksanakan kebijakan kelebihan persediaan. Pelaksanaan sistem manajemen persediaan akan terlihat jelas pada proses pemesanan produk. Pada proses ini perusahaan dituntut untuk dapat memprediksi atau meramalkan permintaan konsumen yang mungkin terjadi pada bulan berikutnya dengan tujuan utama mengendalikan jumlah persediaan dengan tetap memperhatikan kekurangan dan penumpukan barang yang mungkin terjadi. Proses Pemesanan Produk Proses pemesanan produk dilakukan oleh manajer gerai yang telah diberi wewenang untuk mengatur jumlah produk pada masing-masing gerai. Manajer gerai melakukan pengambilan keputusan pemesanan produk berdasarkan beberapa referensi, baik dari data masa lalu, data persediaan produk maupun intuisi dan pertimbangan dari beberapa faktor. Proses pemesanan produk oleh manajer gerai terlihat pada Gambar 3.2. 45 Gambar 3.2 Proses Pemesanan Produk 1. Algoritma Pemesanan Produk Menurut manajer gerai, pemesanan produk biasa dimulai awal bulan yaitu setiap hari senin pagi, sehingga dalam satu bulan rata-rata dilakukan empat kali pemesanan produk. Manajer gerai diberikan waktu sekitar tiga jam untuk dapat dapat menentukan keputusan jumlah pemesanan produk yang optimum. Proses kerja penentuan keputusan tersebut dapat dilihat pada gambar 3.3. 46 Gambar 3.3 Ilustrasi Garis Waktu Penentuan Jumlah Pemesanan Produk Penjelasan mengenai proses kerja pemesanan produk tersebut dapat dilihat pada contoh berikut, untuk produk kategori F6 dengan periode pemesanan produk bulan Juni 2007. a. Menerima Katalog Produk Setiap minggu manajer gerai dapat mengunduh katalog produk yang berada pada situs yang dimiliki EDWARD FORRER. Katalog ini berisi gambar-gambar sampel produk yang ingin ditawarkan desainer kepada gerai. Seluruh sampel berisi model, warna, dan ukuran yang ditawarkan. Contoh katalog produk tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.4. Product Available Color Styling Price Category Size Run Camel Upper Synthetic AUD 49 Product Shoes Cream Lining Synthetic IDR 109,000 Category Female F6- JELLY-02 Sole Fibers MYR 20 Sub Category Sandals 36-41 Date Released/Upcoming: 19-Aug-07 Gambar 3.4 Sampel Produk F6-JELLY-02 47 b. Menilai Produk Setelah melihat katalog produk tersebut, manajer gerai dapat menilai tipe produk yang menurutnya akan laku di pasaran. Prediksi ini didasarkan pada intuisi yang dimiliki seorang manajer gerai. Setelah beberapa tahun berpengalaman menjadi seorang manajer gerai, mereka akan mulai menyadari tipe-tipe produk yang menjadi kegemaran konsumen mereka. Oleh karena itu, para manajer gerai akan menilai tipe produk yang menurut mereka akan diinginkan oleh konsumen berdasarkan beberapa faktor, yakni: ™Faktor desain Faktor yang sangat diperhatikan konsumen dalam pemilihan produk fesyen adalah faktor desain. Keunggulan desain merupakan salah satu kunci utama peningkatan permintaan. Manajer gerai harus tahu jelas, desain yang sesuai dengan kebutuhan konsumen mereka. Contohnya, gerai Dago dengan mayoritas pengunjung adalah remaja dan dewasa, dengan tipe produk wanita yang disukai adalah sandal “teplek” (tidak memiliki tumit) dan sandal dengan tumit sedang. Desain yang mereka inginkan biasanya adalah sandal dengan bentuk tutup atas (upper) yang terbuka dan simpel. ™Faktor harga Harga menjadi salah satu faktor penting dalam penentuan besarnya jumlah pesanan karena EDWARD FORRER merupakan industri alas kaki dengan segmen pasar menengah ke bawah yang sensitif terhadap harga. Menurut manajer gerai, dengan harga yang relatif terjangkau dapat diprediksi bahwa permintaan produk akan lebih besar dibanding produk dengan harga yang tinggi. Adanya pengetahuan ini, dapat membantu manajer gerai dalam menyeleksi jumlah pesanan produk dengan lebih tepat. ™Faktor kecocokan antara warna dengan model dan musim Faktor ini merupakan salah satu unsur penting dalam membedakan tipe produk bagi konsumen berdasarkan golongan usia. Model yang sedikit bersifat dewasa akan lebih cocok dipasangkan dengan warna yang lebih gelap, demikian sebaliknya. Selain itu, faktor musim juga dapat mempengaruhi warna yang akan dipesan. Sebagai contoh, ketika memasuki musim hujan, maka manajer gerai akan menghindari pemesanan produk dengan warna-warna terang seperti putih dan krem, ia akan cenderung memesan produk dengan warna gelap. 48 ™Faktor waktu kedatangan Faktor waktu kedatangan dapat dihubungkan dengan faktor persediaan yang dimiliki gerai. Produk dengan waktu kedatangan yang panjang akan dihindari untuk dipesan dengan alasan kebutuhan mendesak terhadap munculnya produk baru, dan biasanya dipengaruhi oleh data persediaan produk. c. Memproyeksi Permintaan Konsumen Berdasarkan hasil penilaian tersebut, manajer gerai dapat mengetahui tipe produk yang kira-kira akan laku dalam jumlah banyak dan produk yang akan laku dalam jumlah sedikit. Untuk memprediksi besarnya permintaan untuk masing-masing tipe produk tersebut maka manajer gerai akan melihat pada data penjualan masa lalu gerai.