12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan 1.1.1 Sejarah Perusahaan EDWARD FORRER (EF) merupakan perusahaan alas kaki lokal asal Bandung yang telah mampu mengembangkan bisnis ritelnya ke negara luar. Nama EDWARD FORRER berasal dari nama pemiliknya seorang warga negara Indonesia keturunan Jerman yang tumbuh besar di kota Bandung. Bisnis alas kaki yang dimiliki EDWARD FORRER dimulai sejak pertengahan September 1989. Dengan berbekal pengalaman bekerja di sebuah perusahaan sepatu rumahan, Edward melakukan pemasaran alas kaki langsung dari rumah ke rumah dengan membawa contoh sepatu yang dibuatnya sendiri. Keunggulan yang dirasakan saat itu adalah konsumen dapat meminta model sesuai keinginan. Pada Agustus tahun 1992 EDWARD FORRER sudah memiliki sebuah gerai kecil di Gang Saad Bandung dengan jumlah tukang mencapai 16 orang dan 2 orang karyawan gerai. Pengunjung dari luar Bandung ternyata mendominasi permintaan, sehingga pola pemasaran tidak lagi dilakukan dari rumah ke rumah tetapi lebih bersifat “menanti konsumen datang” untuk memilih contoh di pajangan. Fokus utama EDWARD FORRER ketika itu adalah menyediakan produk sandal, sepatu untuk ibu- ibu muda dan remaja putri dengan model-model yang tidak ada di pasaran. Beberapa tahun kemudian dengan konsep publikasi dari mulut ke mulut, EDWARD FORRER telah mampu masuk sebagai merek lokal asli Bandung yang dikenal oleh penduduk Bandung juga wisatawan lokal (terutama Jakarta) yang datang berbelanja ke Bandung. Tahun 1994 hampir bisa dipastikan jika wisata belanja ke Bandung, toko sepatu EDWARD FORRER Cihampelas merupakan tujuan utama. Ketika Indonesia memasuki masa krisis moneter, EDWARD FORRER justru mulai berkembang pesat. Saat itu banyak pengusaha alas kaki yang menaikkan harga jual produknya demi mengimbangi kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika yang naik beberapa kali lipat. Kebalikan dari itu, EDWARD FORRER justru memiliki stok bahan baku yang 13 melebihi kebutuhan produksi rutin bulanan selama setahun, sehingga perusahaan mampu menjaga harga jual di saat daya beli masyarakat sedang menurun. Hal itu ternyata membawa berkah tersendiri bagi EDWARD FORRER, dan mampu membawa nama EDWARD FORRER menjadi lebih baik. Tahun 1995–1997 EDWARD FORRER mampu menambah jumlah gerai menjadi 4 dengan lokasi, yaitu: Veteran, Premier-Cihampelas, Kings-Kepatihan dan Dago. Seiring dengan perkembangan wisata belanja di Bandung, produk EDWARD FORRER ternyata menjadi salah satu idola belanja. Produk alas kaki yang menjadi primadona sejak 1998 sampai 2002 adalah sandal wanita dengan bentuk hak datar (konsumen lokal biasa menyebutnya “sandal teplek” karena bentuk alasnya yang tipis). Perkembangan jumlah gerai pada 2002-2003 mengalami akselerasi mengikuti jumlah konsumen yang meningkat. Selain itu, banyak konsumen yang memberi masukan dan mengharapkan kehadiran EDWARD FORRER di lokasi-lokasi potensial. Pada tahun 2003 EDWARD FORRER secara resmi berubah dari perusahaan perseorangan menjadi perseroan terbatas. Semester pertama tahun 2003 jumlah gerai mencapai 16 tempat, dengan jumlah gerai 7 di Bandung, 2 di Bali, 1 di Jakarta, 1 di Yogyakarta, 1 di Medan, 1 di Surabaya, 1 di Makassar, 1 di Semarang, dan 1 di Malang. Melalui proses yang cukup melelahkan selama 2 tahun akhirnya EDWARD FORRER berhasil “mengibarkan merah putih” di pasar internasional. Tepat pada tanggal 17 Agustus 2003 gerai pertama di luar negeri dibuka, tepatnya di 333 George Street Sydney-Australia. Demi visi dan misi yang tidak mudah dicapai jika dilakukan dengan berjuang sendiri, maka resmi pada tanggal 1 Januari 2005, EDWARD FORRER mulai mengembangkan kemitraan bisnisnya melalui sistem waralaba. Para franchisee (penanam modal waralaba) yang merupakan putra-putri daerah di seluruh Indonesia mulai bergabung mengembangkan bisnis ritel sepatu EDWARD FORRER dengan maksud untuk memperluas jaringan sekaligus membuka kesempatan kerja. 14 1.1.2 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan 1.1.2.1 Visi Perusahaan Menjadi toko yang menjual alas kaki dengan tujuan utama memberikan pengalaman berbelanja terbaik di Indonesia dan dunia. 1.1.2.2 Misi Perusahaan 1. Menyediakan produk-produk berkualitas baik dan inovatif. 2. Mengajak seluruh tim EF untuk memiliki jiwa pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan. 3. Memberikan karyawan nilai-nilai kehidupan seperti memiliki keluarga kedua di tempat bekerja. 4. Menumbuhkan berkat rohani di dalam tim. 5. Membangun tim dengan seluruh karunia, keahlian, kemampuan dan karakter unggul yang dimiliki. 6. Membangun para pemimpin menjadi “agen-agen perubahan” yang tepat (orang- orang yang mampu memotivasi, menjadi pembimbing, bertanggung jawab, mentransfer karakter dan tingkah laku yang baik kepada tim). 7. Memberdayakan semua yang berkepentingan untuk menjadi insan yang bangga akan Indonesia dan membawa nama Indonesia ke dunia internasional dalam bidang alas kaki dengan layanan terbaiknya.