Hasil Ringkasan
49 BAB III Dasar Teori III.1 Data Geokimia Menurut Rollinson (1993), data geokimia secara konvensional terbagi menjadi empat kategori, yaitu unsur utama, unsur jejak, isotop radiogenik, dan isotop stabil. Unsur utama merupakan unsur yang mendominasi dari hasil analisis batuan. Unsur jejak didefinisikan sebagai unsur yang hadir kurang dari 0,1% dan tingkat konsentrasinya dinyatakan dengan satuan ppm (part permillion) atau ppb (part perbillion). Sebagian unsur bertindak sebagai unsur utama pada satu kelompok batuan dan sebagai unsur jejak pada kelompok batuan lainnya, contohnya unsur kalium/potasium (K). Zat volatil seperti H 2O, CO 2, dan S juga biasa dimasukkan ke dalam analisis unsur utama. Data- data geokimia tersebut biasa digunakan untuk mengidentifikasi proses geologi yang terjadi pada batuan. Komposisi unsur utama dan unsur jejak dari magma ditentukan oleh tipe, proses, dan tingkat peleburan sebagian, meskipun komposisi magma dapat berubah saat dan setelah naik ke permukaan. Oleh karena itu, studi geokimia menjadi sangat penting dalam mengidentifikasi proses yang terjadi pada batuan. III.1.1 Unsur Utama Unsur utama adalah unsur yang paling banyak terkandung pada batuan, diantaranya Si, Ti, Al, Fe, Mn, Mg, Ca, Na, K, dan P, dan konsentrasinya dinyatakan sebagai persen berat (wt. %) oksida (Rollinson, 1993). Unsur besi (Fe) dapat dinyatakan sebagai FeO dan Fe 2O3, dan terkadang dinyatakan sebagai total Fe atau sebagai FeO(tot) atau Fe 2O3(tot). Data unsur utama biasa dipakai dalam klasifikasi batuan dan sebagai diagram variasi seperti pada D iagram Harker. Selain itu, unsur utama dapat digunakan sebagai perbandingan dengan komposisi batuan yang dibuat secara eksperimental serta digunakan bersamaan dengan unsur jejak dalam mengidentifikasi tatanan tektonik dari batuan beku (Rollinson, 1993). 50 III.1.2 Unsur Jejak Unsur jejak didefinisikan sebagai unsur-unsur yang hadir pada batuan dengan kandungan kurang dari 0,1% (<1000 ppm) dan konsentrasinya dinyatakan dalam ppm (parts permillion) (Rollinson, 1993). Unsur jejak dengan sifat dan perilaku kelompok yang memiliki kekhasan atau perubahan dalam perilaku secara kelompok digunakan sebagai indikator proses geologi dalam batuan. Asosiasi unsur jejak ini umumnya diklasifikasikan berdasarkan posisi dalam tabel periodik atau sesuai dengan ciri dan sifat atau perilakunya dalam sistem magmatik. Beberapa kelompok unsur dalam tabel periodik memiliki sifat geokimia tertentu yang khas, seperti unsur kelompok platinum (platinum group element; PGE) dan kelompok unsur tanah jarang (rare earth element; REE) (Rollinson, 1993). Diagram variasi dengan menggunakan unsur jejak juga dapat memberikan informasi tentang petrogenesis berbagai jenis magma. Unsur jejak seperti Zr, Nb, Ti, Th, Ta biasa digunakan dan diplot dalam diagram diskriminan. Menurut Wilson (1989), selama evolusi magma berlangsung, perilaku unsur jejak tergantung pada perbandingan antara konsentrasi pada fase mineral dan larutan, dinyatakan sebagai koefisien partisi.