Hasil Ringkasan
17 BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Indonesia bagian timur merupakan kawasan yang berada pada titik pertemuan tiga lempeng yaitu Eurasia, Pasifik, dan Indo- Australia. Interaksi ketiga lempeng tersebut menghasilkan pulau- pulau dengan keberagaman karakteristik geologi yang unik dan komp leks, salah satunya adalah Pulau Sulawesi. Sulawesi tersusun oleh berbagai lengan dengan ciri khas masing-masing yang berbeda, dengan lengan barat secara umum merupakan busur deretan perbukitan volkanik dan plutonik berumur Paleogen – Neogen. Lengan bagian barat ini terbagi lagi menjadi tiga wilayah yaitu South West, Central West, dan North West (Van Leeuwen dan Pieters, 2011) . Sejak penghujung tahun 1980- an, para ahli sudah mulai mencoba meneliti batuan volkanik Lengan Barat Sulawesi. Dari hasil riset sebelumnya, ditemukan adanya variasi karakteristik batuan beku yang berafinitas magma sub- alkali sampai alkali (Sukadana, 2015; Godang dkk., 2016; Draniswari dkk., 2020; Godang dkk., 2021). Hal tersebut menunjukkan kemungkinan lingkungan tektonik pembentukan batuan di Lengan Barat Sulawesi yang berbeda-beda. Di kawasan tengah dari Lengan Barat Sulawesi (Central West) tepatnya di kompleks Gunungapi Adang sekitar Kabupaten Mamuju, ditemukan beberapa lokasi singkapan lava dengan kemunculan mineral felspatoid berupa leusit yang dominan (Godang dkk., 2016; dan Draniswari dkk., 2020). Penemuan tersebut kemudian didukung dengan analisis geokimia batuan yang menunjukkan bahwa kandungan alkali (K 2O dan Na 2O) dari batuan tersebut tergolong tinggi dan dapat dikategorikan sebagai batuan alkali (sodik, potasik, ataupun ultrapotasik) (Godang dkk., 2016). Batuan potasik dan ultrapotasik tersebut sangat jarang ditemukan di Indonesia sehingga sangat menarik dan menantang untuk diteliti lebih lanjut. Petrogenesis adalah ilmu yang mempelajari mengenai asal serta proses pembentukan dari suatu batuan, khususnya batuan beku dengan menggunakan hasil analisis data geokimia suatu batuan. Berbagai macam interpretasi dan hipotesis mengenai petrogenesis batuan volkanik Lengan Barat Sulawesi telah dikemukaka n oleh para peneliti seiring ditemukannya berbagai bukti-bukti geologi dari berbagai 18 lokasi. Hal ini menimbulkan adanya implikasi, perdebatan dan pertanyaan- pertanyaan baru. Oleh karena itu, diperlukan tambahan data pendukung serta riset lebih mendetail dan menyuluruh mengenai batuan di Lengan Barat Sulawesi sehingga dapat menghasilkan luaran berupa hipotesis yang lebih kuat dan valid. Penulis berharap dengan dilakukannya penelitian mengenai petrogenesis batuan Volkanik Adang dan Volkanik Talaya di daerah Mamuju dapat membantu perkembangan riset geologi Pulau Sulawesi, khususnya dalam penelitian petrologi dan tektonisme wilayah Sulawesi Barat. I.2 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengaplikasikan dan mengembangkan keilmuan geologi di bidang petrogenesis yang telah didapatkan penulis selama masa perkuliahan dalam bentuk tugas akhir sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata Satu (S-1) Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung (ITB). Sedangkan t ujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui karakteristik petrologi dan geokimia batuan Volkanik Adang dan Talaya. 2. Menentukan lingkungan tektonik pembentukan batuan Volkanik Adang dan Talaya.