Hasil Ringkasan
21 Bab III Tinjauan Pusataka 3.1. Pengukuran Fragmen Batuan Hasil Peledakan Parameter penting dalam menilai hasil peledakan tambang adalah ukuran fragmen hasil peledakan dan diggability (kemampugalian). Ukuran fragmen batuan hasil peledakan dapat diukur menggunakan metode photografi, pengukuran visual dan perhitungan boulder langsung di muckpile. Kemampugalian berkaitan erat dengan waktu pemuatan, indeks kemampugalian dan indeks getaran. Waktu pemuatan pada muckpile erat kaitannya dengan ukuran fragmen batuan hasil peledakan, sementara ukuran fragmen bergantung pada kondisi batuan, rancangan peledakan, dan bahan peledak yang digunakan Williamson dkk. (1983) dalam Hustrullid 1999), lihat Gambar III.1. Gambar III.1 Kemampugalian dan Fragmentasi Sebagai Parameter Evaluasi Hasil Peledakan (Williamson dkk. (1983) dalam Hustrullid 1999) Hal yang perlu diperhatikan dalam menilai fragmentasi peledakan adalah bagaimana memilih metode yang tepat yang akan digunakan untuk mengukur fragmen batuan hasil peledakan. Ukuran fragmen batuan bisa dinyatakan dalam ukuran rata-rata fragmen batuan dan distribusi ukuran fragmen di sekitar ukuran rata-rata. Menentukan distribusi ukuran fragmen batuan dapat dilakukan dengan metode langsung dan tidak langsung. Metode langsung dapat berupa analisa ayakan dan DIGGABILITY - Loading Time - Diggability Index -Vibration Index BLAST RESULT - Photographic - Measurement - Boulder Counting FRAGMENTATION Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 22 menghitung jumlah boulder secara langsung di lapangan. Metode tidak langsung dapat dilakukan misalnya dengan metode fotografi (Hustrullid; 1999 : 38). 3.2. Fragmentasi Peledakan Ukuran fragmen batuan hasil peledakan merupakan tolak ukur penting untuk menilai keberhasilan aktifitas peledakan tambang. Kemudahan melakukan proses pemuatan dan pengangkutan pada muckpile serta kepentingan memenuhi kebutuhan crusher dengan ukuran fragmen tertentu merupakan bagian dari pertimbangan dalam melakukan rancangan peledakan, karena rancangan peledakan akan mempengaruhi ukuran fragmen batuan hasil peledakan. Rancangan peledakan yang berkaitan erat dengan ukuran fragmen yang akan dihasilkan adalah geometri peledakan, powder faktor serta kondisi masa batuan di lokasi peledakan yang bersangkutan dilaksanakan. Fragmentasi digunakan untuk menggambarkan distribusi ukuran batuan yang dihasilkan dari kegiatan peledakan. Pada banyak kasus; istilah “ukuran fragmen yang baik” digunakan untuk menggambarkan ukuran rata-rata fragmen yang lebih kecil (lebih kecil dari ukuran boulder) dalam kondisi yang seragam. “Ukuran Fragmen yang buruk” digunakan untuk menggambarkan banyaknya terdapat bongkahan fragmen berukuran besar yang membutuhkan “secondary blasting”. Dalam pekerjaan konstruksi, “ukuran fragmen yang baik” merupakan kondisi dimana ukuran bongkahan diproduksi sesuai kebutuhan yang ada.