Hasil Ringkasan
30 Bab III Tinjauan Umum III.1 Zirkonium Zirkonium adalah logam putih keabuan dengan lambang kimia Zr bernomor atom 40 dengan massa atom relatif 91,224 yang jarang dijumpai di alam bebas. Zirkonium merupakan salah satu unsur di alam yang memiliki sifat tahan terhadap temperatur tinggi yang banyak terdapat dalam batuan vulkanik, basalt, dan batuan granit. Mineral utama yang mengandung unsur zirkonium adalah zirkon atau zirkonium silikat (ZrO 2.SiO2) dan baddeleyit atau zirkonium oksida (ZrO 2). Kedua mineral ini dijumpai dalam bentuk senyawa dengan hafnium. Zirkon memiliki berat jenis 4,6-6,7, indeks refraksi 1,92-2,19, kekerasan 7-7,5 dan memiliki kemampuan mendispersikan cahaya seperti kilauan intan. Mineral ini sering ditemukan mengandung unsur radio-aktif di dalam struktur kristalnya sehingga bersifat metamik dan tidak stabil. Zirkon akan stabil apabila dipanaskan pada suhu tertentu. Pada umumnya zirkon juga mengandung unsur besi, kalsium sodium, mangan, dan unsur lainnya. Kandungan mineral-mineral tersebut menyebabkan adanya variasi warna pada zirkon, seperti putih bening hingga kuning kehijauan, cokelat kemerahan, kuning kecokelatan, dan gelap (Elsner, 2010). Sebaran endapan zirkon merupakan hamparan pasir lepas yang berwarna putih bila kering dan kecoklatan atau kehitaman bila basah. Mineral zirkon banyak terdapat di Indonesia, Sri Lanka, Australia, Norwegia, Pegunungan Ural (Rusia), Kanada, Brasil, dan India. Sementara Di Asia Tenggara, yaitu Thailand, Malaysia, dan Indonesia, sebagian besar zirkon dihasilkan dari tailing penambangan timah dan emas (Elsner, 2013). Secara umum zirkon diperoleh dari hasil pemisahan gravitasi, biasanya ditemukan dalam endapan pasir mineral berat (heavy-minerals sand) yang terkonsentrasi dengan mineral berat lainnya. Endapan pasir mineral berat adalah endapan placer yang merupakan sumber penting dari mineral zirkon, titanium (ilmenit, leucoxene, dan rutil), garnet, monazit dan xenotim. Untuk memisahkan zirkon dari mineral berat lainnya secara umum digunakan rangkaian proses konsentrasi yaitu konsentrasi elektrostatik yang dilanjutkan konsentrasi gravitasi. Proses pemisahan Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 31 mineral zirkon dari mineral lainnya menjadi konsentrat dapat dilihat pada Gambar III.1. Sumber : Iluka, 2007 Gambar III.1 Proses Pemisahan Zirkon III.2 Sebaran Zirkon di Indonesia Keberadaan zirkon di Indonesia diketahui terdapat di daerah Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan pulau Kalimantan. Di Kepulauan Bangka Belitung hingga awal tahun 2000, zirkon masih dianggap sebagai sisa pengolahan bijih timah yang belum dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan penelitian Soepriyanto, et al., (2003), zirkon yang merupakan produk samping dari pengolahan timah Bangka dengan kadar ZrO 2 48,83% telah berhasil ditingkatkan kadarnya hingga diatas 98%. Keberadaan zirkon di daerah ini tidak terlalu banyak dibandingkan dengan Pulau Kalimantan.