PERAMALAN KEBUTUHAN ZIRKON SEBAGAI SALAH SATU BAHAN BAKU INDUSTRI KERAMIK DI INDONESIA TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh : YOSA MEGASUKMA NIM : 22113021 (Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Mei 2016 i ABSTRAK PERAMALAN KEBUTUHAN ZIRKON SEBAGAI SALAH SATU BAHAN BAKU INDUSTRI KERAMIK DI INDONESIA oleh Yosa Megasukma NIM : 22113021 (Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan) Indonesia merupakan negara yang memiliki sumberdaya zirkonium yang potensial dan merupakan produsen zirkon keempat di dunia. Komoditas zirkon Indonesia banyak diekspor dalam bentuk bijih sampai dengan tahun 2014. Hal ini menyebabkan perlu dilakukannya tahapan benefisiasi agar dapat digunakan langsung oleh industri pemakai. Industri pemakai dalam negeri yang menggunakan zirkon didominasi oleh industri keramik yaitu sebesar 88,24% dari total konsumsi zirkon Indonesia. Namun kapasitas produksi zirkon domestik hanya mampu memenuhi 30% zirkon yang dibutuhkan industri keramik Indonesia. Sehingga perlu dilakukan peramalan kebutuhan zirkon sebagai bahan pertimbangan kebijakan pengolahan zirkon dalam negeri untuk menutupi kekurangan tersebut. Pada kurun waktu 2010-2013, secara global konsumsi zirkon mengalami tekanan karena adanya lonjakan harga zirkon dan komoditas pengganti yaitu alumina yang mampu menggantikan peran zirkon dalam industri keramik. Untuk melihat apakah alumina dapat mempengaruhi permintaan zirkon dalam industri keramik Indonesia dilakukan analisis elastisitas permintaan dari fungsi permintaan linear. Untuk itu dalam penelitian ini dibangun 2 model permintaan zirkon dalam industri keramik, dimana model 1 tidak dipengaruhi oleh komoditas pengganti dan model 2 dipengaruhi oleh komoditas pengganti. Berdasarkan analisis tersebut, komoditas alumina bersifat menggantikan zirkon di industri keramik Indonesia. Akan tetapi disimpulkan bahwa model terbaik yang dianggap mampu mewakili tingkat kebutuhan zirkon di industri keramik Indonesia tidak dipengaruhi oleh komoditas penggantinya yaitu alumina. Kebutuhan zirkon di Indonesia dipengaruhi oleh total produksi keramik Indonesia, harga zirkon, PDB Indonesia dan jumlah konsumsi zirkon di industri keramik pada tahun sebelumnya. Peramalan dilakukan dengan menggunakan pemodelan ekonometrika dengan metode kuadrat terkecil biasa. Peramalan kebutuhan zirkon di industri keramik Indonesia sampai dengan tahun 2019 dilakukan berdasarkan 2 skenario. Skenario 1 merupakan peramalan kebutuhan zirkon menggunakan proyeksi data historis dan skenario 2 merupakan peramalan kebutuhan zirkon berdasarkan target pertumbuhan ekonomi dan sektor industri yang tertuang dalam dokumen RPJM nasional tahap awal. Pada skenario 1 dibutuhkan pemenuhan zirkon untuk industri keramik sebanyak 40.813 ton pada tahun 2019. Sedangkan pada skenario 2, untuk mendukung akselerasi pembangunan industri nasional, dibutuhkan pemenuhan zirkon untuk industri keramik sebanyak 45.102 ton pada tahun 2019. Kata kunci : zirkon, industri keramik, elastisitas permintaan, ekonometrika. ii ABSTRACT DEMAND FORECASTING OF ZIRCON AS A RAW MATERIAL IN THE CERAMIC INDUSTRY IN INDONESIA by Yosa Megasukma NIM : 22113021 (Master of Mining Engineering) Indonesia is a fourth zircon producer in the world and has enough zirconium resource potential. Until 2014 zircon exported as a raw material, that needs to be processed before it can be used by downstream industry. Domestic consumption of zircon is dominated by ceramic industry, around 88.24% from the total Indonesian zircon consumption. However, the production capacity of Indonesia zircon plant can only supply 30% of total demand in ceramic industry. A demand forecasting of zircon in Indonesia is important as a basis for the government to make policies related to the processing of zircon ore in domestically. Internationally, zircon consumption was under pressure in the year 2010-2013 due to the increasing price of zircon and the use of alumina as subtitute material in ceramics industry. The analysis of elasticities for linear demand function was conducted to see the effect of alumina on the demand of zircon in Indonesian ceramic industry. Two model of zircon demand are considered in this research, one model is influenced by subtitute material, i.e. alumina, whereas the other model is independen for subtitute material. Based on the analysis, alumina is subtitute of zircon but the best demand model of zircon that able to represent zircon consumption in industry ceramic Industry in Indonesia is the one that independent from subtitute material. The demand of zircon in Indonesian ceramic industry is a function of total production of ceramic Indonesia, zircon price, Indonesia’s GDP, and consumption zircon in the preceding year. Forecasting is conducted by using econometrical model with ordinary least squares method. Forecast of zircon demand in Indonesia until 2019 are conducted according to 2 scenarios. The first scenario is forecasting zircon using historical data projection and the second scenario based on a target of economic growth and the industrial sector described in the document of Medium- Term National Development Plan (RPJMN). Scenario 1 shows that zircon demand for ceramic industry is around 40,813 tons in 2019. Scenario 2 shows that zircon demand for ceramic industry is about 45,102 tons in 2019. Keywords : zircon, ceramic industry, the elasticity of demand, econometric. PERAMALAN KEBUTUHAN ZI RKON SEBAGAI SALAH SATU BAHAN BAKU INDUSTRI KERAMIK DI INDONESIA Oleh : YOSA MEGASUKMA NIM : 22113021 (Program Studi Magister Rekayasa Pertambangan) Institut Teknologi Bandung Menyetujui, Dosen Pembimbing, Bandung, 20 Juni 2016 _________________________________________ ( Dr.-Ing. Ir. Aryo Prawoto Wibowo, M.Eng. ).