Hasil Ringkasan
45 Bab V Pembahasan V.1 Mineralisasi dan Paragenesa Urat Arinem Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya (Yuningsih dkk, 2012) menyatakan bahwa endapan urat Arinem merupakan jenis endapan sulfidasi rendah yang menunjukkan adanya pengayaanbase metalpada daerah tersebut. Hasil analisis mineragrafi terhadap sampel urat(hand specimen)dan inti bor(core), memperlihatkan adanya kelimpahan mineral bijih. Dalam penelitian ini dilakukan analisis mineragrafi terhadap seluruh bagian sampel yang telah dipoles untuk memperoleh gambaran jenis mineral berdasarkan sifat optiknya, hubungan keterkaitan antar mineral dan kondisi pembentukan- penyeimbangan mineral(reequilibrium). Pengamatan dilakukan pada setiap mineral penyusun yang teridentifikasi secara kualitatif berdasarkan acuan sifat optiknya. Dalam analisis juga ditemukan informasi keterkaitan antar mineral yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan urutan pembentukan relatif atau paragenesa mineralogi. Paragenesa diidentifikasi sebagai hasil konstruksi pendefinisian relatif pada tekstur- tekstur yang terbentuk antar mineral. Paragenesa dapat menggambarkan pembentukan beberapa mineral bijih dengan atau tanpa mineral pengganggu yang terbentuk pada waktu yang sama serta dalam kondisi yang setimbang. Kronologi pembentukan mineral tersebut disebutparagenetic sequence. Dan variasi distribusi spasial dari paragenesa disebut sebagai zoning. Untuk menentukan paragenesa, pemahaman terhadap mineragrafi sangat diperlukan untuk mengidentifikasi fase, memperkirakan tekstur yang terbentuk, dan merunutkan waktu relatif pembentukannya. Paragenesa sangat berkaitan dengan tekstur dalam identifikasinya. Craig dan Vaughan (1994) mengatakan, dalam mengidentifikasi paragenesa mineral bijih, dapat digunakan beberapa metode yaitu: (1) Morfologi Kristal dan hubungan batas butir. 46 Secara umum, kristal euhedral diinterpretasikan sebagai mineral yang terbentuk lebih dahulu dan tumbuh tanpa mengalami gangguan. Hal ini berarti, mineral dengan morfologi cembung terbentuk lebih awal dari mineral dengan morfologi cekung yang ada didekatnya. Bila ditemukan overgrowthpada kristal tersebut dengan kristal lain maka kristal yang berbentuk euhedral yang terbentuk lebih awal. Gambar V.1. Pirit (py) berbentukeuhedralyang menandakan bahwa mineral tersebut terbentuk lebih awal dibandingkan dengan mineral lain. (2) Hubungan potong memotong(cross cutting) Veinlets atau kenampakan sejenis yang memotong mineral lain adalah lebih muda dari pada mineral yang dipotong. py cp sph gl 47 Gambar V.2. Kalkopirit (cp) berbentuk memanjang yang memotong spalerit (sph) yang mengindikasikan bahwa mineral kalkopirit terbentuk belakangan setelah spalerit.