Hasil Ringkasan
63 Bab V Kesimpulan dan Saran V.1 Kesimpulan 1. Sintesis Zeolit-Na disintesis dengan menggunakan metode fusi kaustik- hidrotermal pada suhu rendah dengan memanfaatkan tailing bauksit sebagai prekursor alumina dan silika alami berhasil dilakukan, reaksi sodium aluminat dan sodium silikat telah mentransformasi fasa amorf gel menjadi fasa kristalin zeolit Na-P1. 2. Metoda fusi-kaustik dapat membentuk senyawa antara NaAlO 2 dan Na2SiO3 yang mudah larut dalam air dengan perolehan terbesar kadar alumina dan silika mudah larut dalam air yaitu 99,78% Al 2O3 dan 27,03% SiO2 dengan variabel perbandingan rasio massa terbaik tailing bauksit terhadap NaOH 1:1,5 (b/b) dalam temperatur 550 0 C selama 90 menit. 3. Kondisi kristalisasi terbaik diperoleh dari % kristalinitas zeolit Na-P1 tertinggi yaitu 92,3% pada temperatur 120 0 C selama 12 Jam. 4. Kinetika transformasi ditandai adanya kristalit-kristalit baru dimana tumbuh disepanjang daerah kristal terdeformasi yang dapat dilihat melalui pendekatan model kinetika dari persamaan Avrami dan Arrhenius yang menunjukkan bahwa laju pengendali diatur oleh diffusion surface crystallization dengan tipe orde 0,7688; 0,8988 dan 0,9441 pertumbuhan kristal pada rentang temperatur 100-120 0 C dan waktu 2-12 Jam dengan energi aktivasi 55,6 KJ/mol.K. 5. Jenis zeolit yang dihasilkan adalah zeolit Na-P1 unit sel tipe GIS dengan rumus kimia Na 6Al6Si10O32.12H2O, berbentuk serbuk putih halus, ukuran kristal 1-2,5μm, tipe mesopori dengan morfologi berbentuk kubik (cubic-shape) yang dapat digunakan sebagai media adsorben dan penukar ion. 64 V.2 Saran Produk yang dihasilkan dapat langsung diaplikasikan sebagai adsorben atau kapasitas tukar kation (ion exchange) logam berat dan penyaring molekul (molecular sieves) gas sebagai studi awal untuk mengetahui kinerja zeolit-Na pada penyerapan atau pemisahan logam berat dan gas, namun perlu pengembangan dalam beberapa variabel proses untuk menghasilkan zeolit-Na yang memiliki kinerja yang baik, seperti: 1. Perolehan SiO 2 perlu ditingkatkan dengan melakukan optimasi ada proses pembuatan prekursor seperti variasi temperatur dan variasi waktu pada proses fusi kaustik sehingga dapat diketahui kondisi optimumnya. 2. Analisis lebih lanjut mengenai struktur kerangka (framework) zeolit Na-P1 hasil sintesis dari pengukuran MAS NMR (Magic Angle Spinning Nuclear Magnetic Resonance) yang dapat menunjukkan posisi atom Al dan Si pada kerangka zeolit..