Hasil Ringkasan
41 Bab IV Hasil dan Pembahasan Pada Bab hasil dan pembahasan ini terdiri dari ilustrasi dalam menggunakan algoritma rekonstruksi, baik ART maupun SIRT. Kemudian menerapkan pada model percobaan, model simulasi, model fisik, algoritma pembelajaran dengan jaringan syaraf tiruan JST juga digunakan untuk melihat hasil belajar, dan pada sub bagian terakhir, pengujian waktu tempuh gelombang ultrasonik pada sampel yang dalam kondisi pembebanan biaksial dilakukan. Hasil ini kemudian dikorelasikan dengan pemodelan numerik (elemen hingga) untuk melihat hubungan antara kecepatan gelombang ultrasonik dan pemodelan numerik. IV.1. Persiapan Model Pada penelitian ini, sampel yang digunakan adalah berupa model fisik dan model simulasi. Model simulasi dibuat bertujuan untuk melihat kemampuan algoritma rekonstruksi yang dibuat sebelum akhirnya digunakan untuk pengujian pada model fisik. Model simulasi yang dibuat berbeda dengan model fisik, hanya saja asumsi yang digunakan adalah sama, yakni model simulasi sumber data yang diperoleh adalah hasil pengukuran gelombang ultrasonik dengan bantuan alat PUNDIT. Pada model simulasi, model dibuat asimetris dan simetris yakni sebuah ketidakhomogenan dibuat berada pada di dalam sampel blok, dan posisinya ditentukan. Selain model simulasi dibuat juga model fisik untuk melihat apakah algoritma ini mampu untuk merekonstruksi atau mencitrakan gambaran kondisi di dalam blok tersebut. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 8 buah, dimana dua blok beton dibuat dengan komposisi semen pasir 1:3 berdimensi 21cm x 21cm x 21cm, dan satu blok beton dibuat berlapis, dengan tiga lapisan blok menggunakan komposisi semen pasir 1:1, 1:3, dan 1:1. Dimana masing-masing lapisan berdimensi 21cm x 21cm x 7cm, dan satu buah sampel gamping berdimensi 20cm x 20cm x 7cm. Sampel gamping sendiri diperoleh dari daerah Padalarang, Jawa Barat. Selain itu blok besar dengan dimensi 45cm x 45cm x 30cm komposisi 1:3, dan gypsum sisipan batubara Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 42 25cm x 25cm x 25cm, serta dua buah sampel blok besar 45cm x 45cm x 30cm dengan komposisi semen pasir 1:2, dimana pasir diayak dengan ukuran 200 mesh. Keseluruhan sampel model fisik diuji dan diambil datanya di Laboratorium Geomekanika dan Peralatan Tambang, FTTM, ITB. Kecepatan rambatan dari sampel tersebuh diperoleh dengan melakukan uji sifat mekanik batuan dengan menempelkan kedua sisi transmitter, penjelasan dari prosedur pengumpulan data telah dijelaskan di BAB III. Algoritma teknik rekonstruksi aljabar, ART dan SIRT diterapkan pada penelitian untuk melihat gambaran kondisi dari batuan atau objek uji yang telah disiapkan, harapannya agar ketidakhomogenan di dalam blok tersebut diketahui untuk pengambilan keputusan selanjutnya. Ketidakhomogenan yang dibuat dalam penelitian ini berupa pembuatan lubang di dalam blok, maupun percobaan memasukkan bola di dalam blok untuk melihat ketidakhomogenan tersebut. Sebelum melakukan pengujian terhadap model dan sampel fisik, sampel silinder dengan komposisi campuran semen pasir 1:1 telah disiapkan. Sampel yang disiapkan merupakan sampel yang sengaja dibuat joint dan tanpa joint, untuk melihat kemampuan alat untuk menangkap gelombang ultrasonik dengan pembebanan 50 N dan tanpa pembebanan. Selain itu perhitungan terhadap RQD juga dilakukan dengan persamaan oleh Priest dan Hudson untuk melihat pengaruh RQD terhadap kecepatan gelombang.