Hasil Ringkasan
44 Bab IV Analisis Data dan Pembahasan Dalam bab ini, analisis dan pembahasan akan lebih difokuskan pada nilai hasil pengujian fracture toughness tipe rekahan I untuk setiap jenis contoh batuan. Sebelum membahas lebih rinci mengenai nilai fracture toughness, akan dibahas terlebih dahulu karakteristik massa batuan yang digunakan untuk contoh batuan uji, baik itu dari sifat fisik maupun sifat mekanik batuan. IV.1 Sifat Fisik dan Sifat Mekanik Contoh Batuan Uji Sifat fisik dan sifat mekanik contoh batuan uji merupakan sifat dasar yang dimiliki oleh setiap batuan. Dengan adanya pengujian tersebut, maka akan dapat diketahui diketahui karakteristik dan kualitas batuan tersebut. IV.1.1 Sifat Fisik Contoh Batuan Uji Berikut adalah data massa untuk setiap batuan yang diuji : Tabel IV.1 Massa Contoh Batuan Uji Massa Batuan Uji Batu Andesit Batugamping Pasta Semen Satuan Massa natural (Wn) 112,63 162,23 101,07 gr Massa jenuh (Ww) 112,90 163.13 110,83 gr Massa gantung (Ws) 69,63 102,67 53,43 gr Massa kering (Wo) 112,50 162,00 93,83 gr Setelah data pada tabel diatas tersebut diperoleh kemudian diolah, sehingga diperoleh beberapa sifat fisik batuan yang tertulis dalam tabel di bawah ini : Tabel IV.2 Hasil Uji Sifat Fisik Contoh Batuan Uji Sifat Fisik Batuan Batu Andesit Batugamping Pasta Semen Satuan Bobot isi natural 2,60 2,68 1,76 gr/cm 3 Bobot isi jenuh 2,61 2,70 1,93 gr/cm 3 Bobot isi kering 2,60 2,68 1,64 gr/cm 3 Berat jenis sejati 2,62 2,73 2,33 - berat jenis semu 2,60 2,68 1,64 - Kadar air natural 0,10 0,14 7,84 % Kadar air jenuh 0,30 0,71 18.10 % Derajat kejenuhan 33,33 20,25 43,33 % Porositas (n) 0,78 1,89 29,62 % void ratio ( e ) 0,01 0,02 0,42 Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 45 Bobot isi merupakan gambaran dari kerapatan butir penyusun material batuan yang terdiri dari tiga macam bobot isi, yaitu bobot isi natural, jenuh dan kering. Bobot isi natural menggambarkan batuan dengan komposisi udara, air dan padatan. Bobot isi jenuh menggambarkan batuan yang terdiri dari komposisi air, padatan. Sedangkan bobot isi kering menggambarkan batuan dengan komposisi udara dan padatan. Batugamping merupakan batuan yang memiliki bobot isi yang paling besar diikuti dengan batu andesit dan yang paling rendah adalah pasta semen. Semakin besarnya bobot isi batuan akan ikuti dengan semakin besarnya berat jenis batuannya, akan tetapi derajat kejenuhan batuan akan semakin menurun, yaitu batugamping (20,25%), andesit (33,33%) dan pasta semen (43,33). Porositas merupakan gambaran banyaknya pori yang secara alami terkandung dalam sebuah batuan. Dari tabel IV.2, terlihat bahwa pasta semen (29,62%) memiliki nilai porositas yang paling tinggi diikuti dengan batugamping (1,89%) dan yang paling terendah adalah batu andesit (0,78%). Tingginya porositas berakibat pada semakin tingginya void ratio, dimana pasta semen memiliki nilai void ratio tertinggi pasta semen (0,42), yang kedua batugamping (0,02) dan yang paling rendah adalah batu andesit (0,01). Selain itu, semakin besarnya porositas suatu batuan mengakibatkan tingginya kadar air. IV.1.2 Sifat Mekanik Contoh Batuan Uji Hasil perhitungan untuk sifat mekanik contoh batuan uji dapat dilihat pada tabel IV.3. Dari tabel tersebut, terlihat bahwa nilai rata-rata cepat rambat gelombang ultrasonik tertinggi dimiliki oleh batugamping (5974,67 m/s) karena dari uji sifat fisik terlihat bahwa batugamping memiliki kerapatan butir (bobot isi) yang tinggi dibanding batuan uji yang lain. Nilai rata-rata cepat rambat gelombang ultrasonik setelah batugamping adalah batu andesit (5438,66 m/s) dan terakhir pasta semen (3174,04 m/s). Nilai rata-rata kuat tekan uniaksial paling tinggi diantara ketiga batuan uji adalah andesit (71,49 MPa) diikuti oleh pasta semen (36,01 MPa) dan yang paling rendah adalah batugamping (28,85 MPa). Sedangkan nilai rata-rata modulus young tertinggi adalah batu andesit (9476,46 MPa), kemudian batugamping (7282,09 MPa) dan yang Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 46 terendah adalah pasta semen (5134,72 MPa). Untuk nisbah poisson tertinggi adalah pasta semen (0,26), kemudian batu andesit dan batugamping (0,23).