1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Energi sangat diperlukan untuk kebutuhan konsumsi maupun aktivitas produksi berbagai sektor perekonomian. Salah satu pemasok kebutuhan energi tersebut adalah bahan bakar fosil, khususnya minyak dan gas. Menurut Kementrian ESDM, hingga tahun 2030 permintaan energi dunia meningkat sebesar 45% atau rata-rata mengalami peningkatan sebesar 1,6% per tahun. Sebagaian besar atau sekitar 80% kebutuhan energi dunia tersebut dipasok dari bahan bakar fosil. Hasil produksi minyak dan gas yang ada belum mencukupi jumlah kebutuhan energi di masa depan. Tanpa penemuan cadangan yang baru, minyak dan gas bumi di Indonesia akan habis. Untuk mengantisipasi kemungkin tersebut, kegiatan eksplorasi perlu ditingkatkan untuk mendukung kebutuhan energi dalam jangka yang panjang dan menjaga ketersediaan energi di masa mendatang. Salah satu metode yang digunakan untuk menemukan cadangan hidrokarbon adalah metode analisis geokimia. Metode analisis geokimia digunakan dalam menentukan potensi kualitas serta kuantitas batuan induk dalam suatu sistem petroleum. I.2 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian dan penyusunan naskah tugas akhir dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan strata satu (S1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Tujuan dari penelitian dan penyusunan tugas akhir ini yaitu: 1. Menentukan potensi batuan induk dari kuantitas material organik batuan induk. 2. Mengetahui tipe kerogen batuan induk untuk menghasilkan hidrokarbon. 3. Mengetahui kematangan termal batuan induk. 4. Melakukan korelasi minyak terhadap minyak dan interpretasi batuan induk berdasarkan teknik geokimia mundur (reverse geochemistry). 2 I.3 Lokasi Penelitian Lokasi daerah penelitian ini adalah di daerah Kakap Selatan yang berada di perairan Natuna sekitar 300 mil dari Singapura. Setelah pengembalian daerah pada tahun 1978, daerah Blok Kakap terbagi menjadi dua bagian yang terpisah yaitu Kakap Selatan dan Kakap Utara. Setelah pengembalian daerah pada tahun 1985, daerah Kakap Utara meliputi luas sekitar 1501 km². Seperti yang terlihat pada Gambar I.1. Peta lokasi untuk masing-masing sumur dapat dilihat pada Gambar I.2. Gambar I.1 Peta lokasi daerah penelitian, Kakap Selatan (Star Energy, 1992). 3 Gambar I.2 Peta lokasi Sumur A-1, Sumur A-2, dan Sumur A-3 (Star Energy, 1992). I.4 Batasan Masalah Penelitian tentang geologi dan analisis geokimia minyak dan batuan induk serta korelasi geokimia antara minyak dan batuan induk di daerah tersebut, di antaranya sebagai berikut: 1. Geologi regional dan daerah penelitian khususnya yang di daerah Sumur A- 1, Sumur A-2, dan Sumur A-3. 2. Evaluasi batuan induk meliputi kuantitas material organik, kualitas/tipe material organik, tingkat kematangan, lingkungan pengendapan, dan karakterisasi minyak. 3.