67 BAB VI SINTESIS GEOLOGI Berdasarkan geologi regional yang telah dibahas pada BAB II, daerah penelitian yang berada di Zona Kendeng, Cekungan Jawa Timur Utara ini merupakan hasil interaksi antara Lempeng Australia yang bergerak ke arah utara lalu bertumbukan dengan Mikrokontinen Sunda. Sejarah geologi daerah penelitian bermula sejak tumbukan lempeng tersebut saat Kapur Akhir hingga Neogen (Sribudiyani dkk., 2003). Pembentukan Cekungan Jawa Timur dimulai dengan pergerakan Lempeng Australia ke arah utara yang kemudian bertumbukan dengan Mikrokontinen Sunda yang berarah NE-SW yang menyebabkan aktifnya kegiatan magmatisme Kapur Akhir. Kejadian ini berlangsung hingga masa Eosen Akhir dan berhenti saat terjadi tumbukan Superkontinen Gondwana dengan Mikrokontinen Sunda yang mengakibatkan kegiatan magmatisme berhenti dan pengangkatan zona subduksi, yang membentuk kompleks Meratus. Pada kurun waktu ini juga terjadi pergerakan lempeng secara global akibat kolisi antara Lempeng India dengan Lempeng Asia yang menyebabkan terbentuknya sesar geser dan block faulting di bagian timur dan tenggara. Sesar geser dan block faulting pada kurun waktu ini membentuk beberapa cekungan, salah satunya adalah Cekungan Jawa Timur. Pembentukan Cekungan Jawa Timur dimulai dengan fase transtensional di sepanjang strike slip yang didominasi tektonik ekstensi berarah utara selatan sehingga graben dan half- graben terbentuk (Sribudiyani dkk., 2003). Kemudian pada cekungan ini mulai diendapkan sedimen kontinental sebagai endapan pertama. Pada kurun waktu Oligosen Awal hingga Miosen Awal terjadi pelambatan laju pergerakan lempeng dari 18 cm/tahun menjadi 3 cm/tahun (Sribudiyani dkk., 2003). Pelambatan tersebut mengakibatkan kenaikan sudut penunjaman subduksi, pengangkatan regional Paparan Sunda bagian selatan, erosi, dan penurunan cekungan di daerah yang berasosiasi dengan sesar. Hal ini mengakibatkan berlanjutnya sedimentasi pada Cekungan Jawa Timur. Bersamaan dengan peristiwa 68 tersebut, terjadi aktivasi kembali kegiatan magmatisme yang dipicu oleh subduksi antara Lempeng Indo-Australia dengan Mikrokontinen Sunda. Pada masa ini terbentuk Pola Struktur Jawa yang berarah barat timur. Pelambatan laju subduksi Lempeng Indo-Australia dengan Mikrokontinen Sunda di masa Miosen Tengah - Miosen Akhir menyebabkan beberapa peristiwa diantaranya pergerakan palung ke selatan, munculnya deretan gunungapi di Pulau Jawa, perlipatan, dan penurunan cekungan. Berdasarkan Bransden dan Matthews (1992), kurun waktu ini termasuk ke dalam early-compresional bagian akhir lalu diikuti oleh masa intermediate-subsidence.