1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Geologi Timor erat kaitannya dengan pembentukan Busur Banda sebagai busur kepulauan ganda berbentuk tapal kuda, akibat pertemuan Lempeng Indo- Australia, Lempeng Pasifik, dan Lempeng Eurasia. Aktivitas tektonik yang rumit tersebut menghadirkan perkiraan model evolusi tektonik yang dapat menjelaskan struktur geologi Timor, yaitu model Overthrust, Imbrikasi, dan Autochtone (Richardson dan Blundell, 1996), tetapi hingga saat ini masih menjadi perdebatan. Keterdapatan sumberdaya geologi yang beragam membuat Pulau Timor ini semakin menarik untuk diteliti, salah satunya adalah adanya potensi minyak dan gas bumi yang ditandai oleh sejumlah rembesan minyak dan gas (Gambar I.1). Di daerah Kolbano dan sekitarnya terdapat rembesan gas (Audley-Charles, 1968; Charlton, 2001) dan telah dilakukan pemboran eksplorasi oleh Amoseas pada tahun 1995 (Sani, dkk., 1995; Charlton, 2001), tetapi tidak mendapatkan hasil yang memuaskan karena keterbatasan data geologi bawah permukaan secara lebih dalam. Oleh sebab itu diperlukan penelitian geologi bawah permukaan, salah satunya adalah metode geofisika Magnetotelurik (MT) yang difokuskan di daerah Kolbano dan sekitarnya, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Metode MT merupakan metode geofisika yang memanfaatkan hubungan antara komponen medan magnet dan medan listrik sebidang yang di ukur di permukaan bumi untuk memetakan kondisi bawah permukaan bumi secara lebih dalam (5 - 15 km) berdasarkan sifat tahanan jenis batuan, menggunakan sumber alami yang berasal dari aktivitas petir (> 1 Hz), resonansi lapisan ionosfer bumi (< 1 Hz), dan aktivitas matahari (