Hasil Ringkasan
99 Bab VII Analisis dan Pembahasan Pada bab ini akan dilakukan analisis mengenai perbandingan Model 01 dan Model 02, skenario optimal dan komposisi pemasok batubara, ketercukupan pasokan selama 30 tahun serta pembahasan mengenai lokasi CBF Sumatera dan lokasi CBF Kalimantan. VII.1 Perbandingan Model 01 dan Model 02 Pada penelitian ini, dibangun dua jenis model matematika untuk menjawab permasalahn pembangunan model yang tepat untuk menentukan komposisi pemasok batubara dan titik lokasi fasilitas pencampuran batubara yaitu Model 01 dan Model 02. Model 01 merupakan model awal yang dibentuk dengan berpedoman pada model optimasi linear (LP) untuk permasalahan pencampuran batubara dan model optimasi non linear yaitu Model Weber atau model lokasi kontinu. Model 02 merupakan model yang dibentuk sebagai pengembangan dari Model 01, dengan menggabungkan konsep pencampuran batubara pada optimasi linear tersebut dengan model lokasi kontinu atau Model Weber yang merupakan optimasi non linear. Model 01 merupakan model matematika yang dibagi menjadi 2 bagian yaitu Model 01A yang bertujuan menentukan komposisi pemasok batubara dan Model 01B yang bertujuan menentukan titik lokasi koordinat CBF. Model 01A merupakan model optimasi linear untuk permasalahan pencampuran batubara dengan fungsi tujuan minimasi biaya pembelian batubara secara FOB tongkang. Model 01A diselesaikan dengan metode Simpleks dengan bantuan perangkat lunak Ms. Excel. Output dari model ini adalah kombinasi pemasok batubara yang jika dicampur akan menghasilkan batubara sesuai dengan spesifikasi kualitas batubara PLTU. Berikut adalah formulasi Model 01A, 100 Minimalkan, <:I Ü;LÍI ÜÛ2 Ü á Ü@5 dengan batasan, Í%8 ÜÛI ÜQ á Ü@5 %8 ÔçÔæÛ / Í %8 ÜÛI ÜR á Ü@5 %8 ÕÔêÔÛÛ / Í6/ ÜÛI ÜQ á Ü@5 6/ ÔçÔæÛ / Í 6/ ÜÛI ÜR á Ü@5 6/ ÕÔêÔÛÛ/ Í65 ÜÛI ÜQ á Ü@5 65 ÔçÔæÛ / Í 65 ÜÛI ÜR á Ü@5 65 ÕÔêÔÛÛ/ Í#OD ÜÛI ÜQ á Ü@5 #OD ÔçÔæÛ / Í #OD ÜÛI ÜR á Ü@5 #OD ÕÔêÔÛÛ/ ÍI ÜL á Ü@5 / á I Ü Q ?=Lä I Ü á ur Û I Ü Q?=@=JC=J I Ü á I ÜRr Adapun keterangan notasi yang digunakan adalah sebagai berikut: m i = massa batubara tiap blok penambangan i P i = harga batubara dari blok penambangan i dalam basis FOB barge M = total jumlah kebutuhan batubara PLTU Cap. m i = kapasitas produksi batubara i tiap tahun CV i = nilai CV batubara i , kkal/kg, gar CV atas = nilai batas atas CV dari spesifikasi batubara PLTU, kkal/kg, gar CV bawah = nilai batas bawah CV dari spesifikasi batubara PLTU, kkal/kg, gar TM i = nilai TM batubara i , %, ar TM atas = nilai batas atas TM dari spesifikasi batubara PLTU, %, ar TM bawah = nilai batas bawah TM dari spesifikasi batubara PLTU, %, ar TS i = nilai TS batubara i , %, ar TS atas = nilai batas atas TS dari spesifikasi batubara PLTU, %, ar TS bawah = nilai batas bawah TS dari spesifikasi batubara PLTU, %, ar Ash i = nilai Ash batubara i , %, ar Ash atas = nilai batas atas Ash dari spesifikasi batubara PLTU, %, ar Ash bawah = nilai batas bawah ASh dari spesifikasi batubara PLTU, %, ar 101 Model 01B merupakan model optimasi non-linear untuk menentukan titik koordinat lokasi CBF. Besarnya biaya transportasi diwakilkan secara implist melalui nilai bobot tonase pasokan. Model 01B diselesaikan dengan algoritma Weiszfeld. Output dari model ini ialah koordinat lokasi CBF. Berikut adalah formulasi dari Model 01B: Minimalkan, <:T ÕáU Õ;LÍI ÜÛ<:T ÔÜFT Õ; 6 E:U ÔÜFU Õ; 6 = 5 6 E á Ü@5 ÍJ Ý á Ý@5 Û<:T ÕFT ÖÜ; 6 E:U ÕFU ÖÜ; 6 = 5 6 Adapun keterangan notasi yang digunakan adalah sebagai berikut: m i = tonase batubara-i, didapat hasil perhitungan model sebelumnya, ton n j = jumlah kebutuhan batubara PLTU-j , ton a i = koordinat titik jetty batubara-i terdiri dari koordinat x dan y, meter c i = koordinat titik lokasi PLTU-j terdiri dari koordinat x dan y meter d(a i,b) = fungsi jarak titik jetty batubara-i ke lokasi BCF b d(b c,b) = fungsi jarak titik lokasi BCF b ke lokasi PLTU-j. Model 02 merupakan model matematika dengan ide menggabungkan pendekatan Model 01A dan pendekatan Model 01B agar menghasilkan suatu model yang dapat langsung menentukan komposisi pemasok batubara sekaligus titik lokasi CBF. Selain itu, fungsi biaya transportasi juga dimasukkan dalam model ini. Berdasarkan pembangunan model yang telah dilakukan, Model 02 merupakan model non linear dengan tipe linearly constrained problem yang dapat diselesaikan dengan metode Generalized Reduced Gradient. Penyelesaian model ini dilakukan dengan bantuan perangkat lunak Ms. Excel.