Hasil Ringkasan
27 Bab III Tinjauan Umum Dalam bab ini akan dibahas tinjauan yang mendasari penelitian yaitu tentang Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW, PLTU Batubara, Potensi Batubara Indonesia, Transportasi Batubara di Indonesia dan Lokasi Pencampuran Batubara. III.1 Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW Dalam subbab ini akan dibahas tentang kondisi kelistrikan nasional hingga 2014, rencana pembangunan pembangkit oleh PT. PLN (Persero) yang tertuang dalam Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW serta posisi PLTU Batubara baru khususnya yang berada di Pulau Jawa. III.1.1 Kondisi Kelistrikan Nasional hingga tahun 2014 Kondisi kelistrikan nasional hingga tahun 2014 sesuai dengan dokumen RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) PT. PLN (Persero) 2015-2024, dapat dilihat pada kondisi kapasitas listrik terpasang. Kapasitas listrik nasional sampai dengan bulan September 2014 adalah 43.457 MW yang terdiri dari 33.499 MW di sistem Jawa - Bali dan 9.958 MW di sistem-sistem kelistrikan Wilayah Sumatera dan Indonesia Timur. Rincian jenis pembangkit pada kapasitas listrik terpasang dapat dilihat pada Tabel III.1 berikut. Tabel III.1 Komposisi jenis pembangkit listrik Indonesia hingga September 2014 Jenis Pembangkit Kapasitas Sistem Kelistrikan (MW) Total (MW) Persentase Sumatera Jawa-Bali Indonesia Timur PLTGU 938 8.271 375 9.584 22,05% PLTU 1.981 19.545 818 22.344 51,42% PLTD 917 296 1.710 2.923 6,73% PLTG 1.085 1.978 332 3.395 7,81% PLTP 110 1.100 90 1.300 2,99% PLTA 1.072 2.309 510 3.891 8,95% EBT 13 - 7 20 0,05% total 6.116 33.499 3.842 43.457 100,00% (Sumber: RUPTL PLN 2015-2024) 28 Sesuai data pada Tabel tersebut , PLTU berbahan bakar batubara menjadi jenis pembangkit listrik penyumbang kapasitas listrik terpasang terbesar yaitu 51,42% dari total kapasitas listrik nasional. Total kapasitas PLTU sebesar 22.344 MW tersebut tersebar di 12 lokasi PLTU Batubara yang posisinya dapat dilihat pada Gambar III.1 berikut. Gambar III.1 PLTU terpasang di Indonesia per 2014 (Sumber : PT. PLN (Persero)) III.1.2 Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW PT. PLN (Persero) sebagai BUMN penyedia jasa tenaga listrik nasional membuat proyesi kebutuhan energi, tingkat pertumbuhan, serta rasio elektrifikasi nasional pada periode 2015 hingga 2024. Pertumbuhan listrik nasional terus meningkat tiap tahun dengan laju rata-rata 8,7% per tahun atau sekitar 7.000 MW per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT PLN (Persero) telah merencanakan pengembangan pembangkit dan sistem distribusi yang termasuk dalam Rencana Penanggulangan Kebutuhan Listrik Jangka Menengah 2015-2019. Jumlah total kapasitas dari pembangkit yang direncanakan dibangun adalah 35.528 MW, sehingga Rencana Penanggulangan Kebutuhan Listrik Jangka Menengah 2015- 2019 ini dikenal juga dengan istilah Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW. Komposisi jenis pembangkit listrik dalam proyek tersebut adalah seperti yang ditunjukkan dalam Tabel III.2 berikut. 29 Tabel III.2 Komposisi jenis pembangkit dalam proyek pembangkit 35.000 MW Jenis Pembangkit Pembangki t PLN (MW) Pembangki t IPP (MW) Total Kapasitas (MW) Persentas e PLTU 2.115 17.825 19.940 56,12% PLTG dan PLTGU 6.634 6.233 12.867 36,22% PLTP 100 410 510 1,44% PLTA 1.374 757 2.131 6,00% PLTD - 10 10 0,03% Lainnya - 70 70 0,20% III.1.3 Lokasi PLTU Batubara dalam Proyek Pembangkit 35.000 MW di Pulau Jawa Seperti pada kondisi pembangkit terpasang, pada Proyek Pembangkit Listrik 35.000 MW jenis pembangkit listrik masih didominasi oleh PLTU Batubara. Hal ini dikarenakan PLTU Batubara merupakan jenis pembangkit listrik yang murah dari segi biaya kapital dan biaya operasional. Total sebanyak 19.940 MW (56%) dari Proyek 35.000 MW disumbang dari pembangkit jenis ini. Kapasitas sebanyak 19.940 MW tersebut tersebar di beberapa lokasi sesuai dengan sistem kelistrikan yang ada.