Hasil Ringkasan
11 Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka atas beberapa teori yang mendasari penelitian. II.1 Faktor Pemilihan Lokasi dan Klasifikasi Model Lokasi Permasalahan pemilihan lokasi merupakan upaya pemecahan masalah penentuan titik lokasi suatu fasilitas yang memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Fasilitas yang dimaksud dapat berupa fasilitas pelayanan, pabrik pengolahan ataupun gudang distribusi. Masalah tersebut erat kaitannya dengan lokasi sumber bahan baku, keterjangkauan konsumen, besar permintaan, jarak transportasi, dan sebagainya. Menurut Ada et. al (2005), faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dapat dibagi menjadi faktor kuantitatif dan faktor kualitatif. Contoh faktor pemilihan lokasi berdasarkan pembagian tersebut dapat dilihat pada Tabel II.1 berikut. Tabel II.1 Faktor-faktor pemilihan lokasi fasilitas Faktor Kualitatif Faktor Kuantitatif Jangkauan Konsumen Biaya Transportasi Ketersediaan Bahan Baku Jumlah Permintaan Konsumen, Metode Transportasi Kapasitas Pasokan Bahan Mentah Jalur Transportasi Biaya Konstruksi Infrastruktur Biaya Tenaga Kerja Kondisi Sosial Biaya Sewa Lahan Demografi Biaya Penyimpanan Regulasi Pemerintah Pajak Kondisi Politik Nilai Tukar Dampak Lingkungan Regulasi Perdangan Penyelesaian masalah pemilihan lokasi dapat diselesaikan menurut faktor-faktor tersebut yaitu penyelesaian secara kualitatif dan kuantitatif. Penyelesaian masalah pemilihan lokasi secara kualititaif dapat dilakukan ketika telah ada berbagai alternatif calon lokasi (Sule, 2001). Berdasarkan data-data faktor kualitatif yang ada, contoh metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan 12 pemilihan lokasi ini yaitu dengan cara Analytical Hierarchy Process dan Fuzzy Logic. Kedua metode tersebut merupakan metode pemilihan alternatif terbaik dengan menggunakan pembobotan faktor-faktor kualitatif yang datanya berasal dari expert judgement. Penyelesaian masalah dengan cara kuantitatif melibatkan penggunaan model matematika. Faktor yang penting diperhatikan dalam pemodelan ini adalah lokasi sumber bahan mentah, lokasi pasar/konsumen, fungsi jarak transportasi, biaya transportasi, dan sebagainya. Menurut Daskin (2013), terdapat beberapa pertanyaan kunci yang perlu dijawab saat akan membangun suatu fasilitas. Pertanyaan tersebut adalah : (1) Berapa banyak fasilitas yang akan dibangun; (2) Dimana lokasi fasilitas tersebut; (3) Berapa besar kapasitas masing-masing kapasitas; dan (4) Bagaimana alokasi pasokan dan permintaan yang akan dilayani oleh tiap fasilitas. Keempat pertanyaan kunci tersebut akan menjadi dasar dalam penentuan model lokasi yang akan dibangun, selain memperhatikan aspek lain seperti lokasi sumber dan jenis distribusi permintaan konsumen. Hammacher dan Nickel (1998) membuat klasifikasi model lokasi menjadi 3 jenis model lokasi, yaitu model lokasi kontinu, model lokasi jaringan dan model lokasi diskrit. Dasar dari pembagian model lokasi ini adalah berdasarkan pendekatan terhadap permasalahan penentuan lokasi yang digunakan serta karakteristik tiap permasalahan penentuan lokasi. Penjelasan lebih lanjut tentang berbagai jenis model lokasi tersebut adalah sebagai berikut. a.