Hasil Ringkasan
1 Bab I Pendahuluan Dalam bab ini dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan, batasan, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. I.1 Latar Belakang Energi listrik merupakan kebutuhan vital yang harus dipenuhi untuk mendukung pembangunan dan kegiatan ekonomi di suatu negara. Pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia dilakukan oleh perusahaaan penyedia listrik tunggal yaitu perusahaan BUMN dengan nama PT. PLN (Persero). Dalam perencanaan pemenuhan kebutuhan tersebut, PT. PLN (Persero) membentuk dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang berisi perencanaan pemenuhan kebutuhan listrik selama 10 tahun ke depan. Sesuai dokumen RUPTL PT. PLN (Persero) periode 2015-2024, terdapat upaya pemenuhan kebutuhan listrik jangka menengah (2015-2019) yang dikenal dengan nama Proyek Pembangkit 35.000 MW. Ilustrasi komposisi jenis pembangkit dari Proyek Pembangkit 35.000 MW tersebut dapat dilihat pada Gambar I.1 berikut. Gambar I.1. Ilustrasi pembagian jenis pembangkit pada program pembangkit listrik PLN 35.000 MW Dari total jumlah kapasitas pembangkit tersebut, sebanyak 56,12% (19.940 MW) merupakan pembangkit listrik jenis Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 56,12% 36,22% 1,44% 6,00% 0,03% 0,20% Program Pembangkit Listrik 35.000 MW PT. PLN (Persero) BATUBARA (PLTU) GAS (PLTG & PLTGU) PANAS BUMI (PLTP) AIR (PLTA) BBM LAIN-LAIN Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 2 berbahan bakar batubara yang akan dibangun di 46 titik lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 10 lokasi PLTU baru dengan total kapasitas 10.815 MW akan dibangun di Pulau Jawa yang tergabung dalam sistem distribusi listrik Jawa-Bali. Menurut RUPTL PT. PLN (Persero) periode 2015-2024, Pulau Jawa merupakan daerah dengan kebutuhan listrik terbesar yaitu mencapai 153,6 Twh atau 76,4% dari kebutuhan listrik nasional pada 2014. Kebutuhan listrik tersebut diproyeksi akan terus meningkat dengan laju rata-rata 7,8% per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, rencana penyediaan tenaga listrik terutama proyek pembangunan PLTU penting untuk disukseskan. Salah satu strategi untuk mendukung program tersebut adalah dengan meminimalisir risiko jangka panjang dalam kegitan operasional PLTU yaitu risiko security of supply atau keamanan pasokan bahan bakar PLTU yaitu batubara. Keamanan pasokan batubara untuk PLTU tidak hanya terbatas pada jumlah tonase batubara, namun juga untuk kualitas batubara yang konsisten memenuhi spesifikasi batubara tiap PLTU. Indonesia memiliki memiliki potensi sumberdaya dan cadangan batubara yang tersebar sebagian besar di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan batubara PLTU.