Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bintang ganda gerhana merupakan sistem dua buah bintang yang saling ter- ikat gravitasi dan tampak menggerhanai satu sama lain. Penggerhanaan ter- sebut menghasilkan variabilitas pada kecerlangan dan kecepatan radial yang dapat diamati secara fotometri dan spektroskopi. Pengamatan fotometri dan spektroskopi kecepatan radial dalam suatu rentang waktu memberikan kurva cahaya dan kurva kecepatan radial. Kurva cahaya, kurva kecepatan radial, dan hukum-hukum fisika mengenai dinamika dua benda dapat memberikan informasi dasar fisika bintang yang sulit diperoleh dari bintang tunggal, seper- ti massa dan radius masing-masing bintang. Besaran-besaran tersebut dapat diperoleh dari menganalisis data pengamatan bintang ganda gerhana. Selain itu, peristiwa fisis yang mungkin tejadi di dalam sistem bintang ganda ger- hana, terutama pada sistem bintang gandasemi-detached(semi-terpisah) dan sistem bintang gandacontact(kontak), juga dapat diketahui. Sistem dengan kedekatan komponen yang cukup ekstrem ini memberikan peristiwa fisis dan hubungan dan batasan parameter yang lebih ketat (proximity effect ). Infor- masi dasar fisika bintang ini sangat penting untuk menguji teori fisika dan evolusi bintang yang sudah ada. Upaya penentuan parameter fisis bintang ganda gerhana dari kurva pe- ngamatan dikenal sebagai penyelesaianinverse problem, yakni mencari kurva model dengan suatu rangkaian parameter yang paling cocok dengan kurva pengamatan. Pencarian parameter awal untuk membuat kurva model meru- pakan prosestrial-and-erroryang memakan waktu. Hal ini disebabkan oleh banyaknya parameter yang membangun suatu kurva, dan setiap parameter dapat dibatasi oleh parameter lain melalui hukum fisika yang berlaku. Model awal yang jauh dari kurva pengamatan akan sulit untuk dioptimasi (bahkan tidak bisa) mendekati kurva pengamatan. Program pemodelan bintang ganda gerhana seperti PHOEBE 2.3 (Conroy 1 et al., 2020) telah membuat kode bantuan dalam menentukan parameter- parameter dasar untuk membangun model awal melalui kode estimator. Mes- ki demikian, tidak semua program di dalam kode estimator dapat digunakan untuk semua kelas bintang ganda gerhana, sehingga tidak semua parameter model awal bisa diperoleh dari program dan pengguna harus menentukan nilai awal tersebut secara mandiri. Sekalipun program estimator dapat dijalank- an sepenuhnya, kurva model dapat dioptimasi dengan baik dan menghasilkan kurva model yang paling cocok dengan kurva pengamatan, kurva model yang dihasilkan tidak selalu benar-benar cocok dengan kurva pengamatan. Sedikit perbedaan antara kurva model yang telah dioptimasi dengan kurva penga- matan barangkali menyembunyikan informasi penting lain dari sistem bintang ganda yang diamati, seperti fitur-fitur bintik bintang (star spots), iradiasi oleh bintang pasangan, dan lain-lain. Fitur-fitur ini perlu ditambahkan ke dalam kurva model untuk memperoleh kurva model yang lebih baik dengan residu seminimal mungkin. Untuk memberikan gambaran mengenai bagaimana nilai sebuah parameter mempengaruhi bentuk kurva pengamatan, penelitian tesis ini akan membuat katalog (atlas) kurva cahaya model yang tersusun atas variasi berbagai para- meter untuk berbagai kelas bintang ganda gerhana (detached, semidetached, dancontact). Keberadaan atlas ini diharapkan dapat memberikan pandang- an dan pengalaman mengenai pola dan bentuk suatu kurva bintang ganda gerhana akibat parameter tertentu. Sehingga, keberadaan atlas ini diharapk- an dapat memudahkan pengguna dalam memperkirakan nilai parameter awal yang tidak diketahui.