153 Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi Bab ini memuat rangkuman hasil temuan berdasarkan analisis pada bab-bab sebelumnya untuk menjawab sasaran-sasaran penelitian. Kemudian, beberapa kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini juga diuraikan. Terakhir, saran atau rekomendasi, baik yang ditujukan untuk para pemangku kepentingan transportasi maupun untuk perbaikan studi, akan disampaikan sebagai penutup bab ini. VI.1 Temuan Penelitian Temuan penelitian ini akan disusun menurut poin-poin luaran yang dihasilkan dari sasaran penelitian, seperti yang telah diuraikan pada Bab III sebelumnya. Tiga sasaran penelitian ini telah menghasilkan luaran sebagai berikut. VI.1.1 Kompilasi Literatur Terdahulu dan Kebijakan Perencanaan, Pembangunan, dan Penyelenggaraan KA Bandara Soekarno-Hatta Literatur terdahulu yang digunakan untuk menjawab sasaran pertama ini utamanya bersumber dari literatur asing, seperti Allard & Moura (2016); Avenali dkk. (2022); Chiambaretto & Decker (2012); Dell’Assin dkk. (2011); Duarte Costa (2012); Givoni & Banister, (2006); Goldman dkk. (2014); Haas (2019); Morris dkk. (2003); Schabas (2013); Vespermann & Wald (2011). Literatur tersebut digunakan untuk menetapkan definisi yang dijadikan acuan selama analisis, serta menyusun delapan kategori motif dan kendala integrasi transportasi antarmoda (aspek fisik/teknik; informasi dan data; ekonomi, tarif, dan sistem pembayaran; jaringan; layanan; institusi/kelembagaan; legal/regulasi; dan kontrak). Sementara itu, kebijakan- kebijakan yang telah terkompilasi berasal dari periode waktu tahun 1980-an s.d. 2020-an. Kebijakan yang dimaksud berupa dokumen proyek, peraturan perundang- undangan, dokumen studi teknis, serta hasil publikasi pihak regulator dan operator transportasi, yang menggambarkan dinamika perencanaan dan penyelenggaraan KA Bandara. Temuan paling kentara dari kebijakan-kebijakan itu ialah perubahan alinyemen atau trase KA Bandara selama kurun waktu tersebut, serta tidak diikutinya ketetapan trase KA Bandara terakhir seperti yang tercantum dalam Kepmenhub KP. 1264 Tahun 2013. 154 VI.1.2 Gambaran Situasi Nyata Penyelenggaraan KA Bandara Soekarno- Hatta dan Integrasi Antarmoda yang Terkait Deskripsi situasi nyata penyelenggaraan KA Bandara dan integrasi antarmoda saat ini bertujuan untuk menjawab sasaran penelitian nomor dua. Berdasarkan hasil observasi lapangan, kondisi lingkungan kawasan stasiun KA Bandara Soekarno- Hatta untuk menunjang integrasi transportasi antarmoda bervariasi, sedemikian rupa sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antara kawasan pusat kota dan pinggiran kota menuju lokasi Bandara. Selain itu, kondisi operasional yang tergambar melalui data statistik menunjukkan keadaan KA Bandara yang relatif kurang kompetitif dibandingkan alternatif moda transportasi akses bandara Soekarno-Hatta lain. Hal ini diperparah dengan faktor eksternal berupa pandemi Covid-19—yang melanda selama hampir separuh periode lima tahun pertama operasi KA Bandara—yang telah membatasi kemampuan pihak-pihak penyedia supply KA Bandara untuk melakukan mitigasi dampak rendahnya penggunaan moda transportasi umum oleh masyarakat. VI.1.3 Identifikasi Posisi, Peran, Motif, dan Kendala Penerapan Integrasi Transportasi Antarmoda Terkait KA Bandara Soekarno-Hatta Analisis konten yang digunakan untuk menjawab sasaran penelitian nomor tiga ini telah mengungkap motif dan kendala integrasi dari beberapa pihak regulator dan operator KA Bandara Soekarno-Hatta. Sebagian besar motif dan kendala yang telah diidentifikasi secara teoretis melalui tinjauan literatur terkonfirmasi melalui pernyataan para narasumber yang hadir dalam FGD mewakili kedua kelompok tersebut. Kemudian, posisi dan peran kelembagaan masing-masing pihak juga dapat diinterpretasi melalui analisis lanjutan terhadap transkripsi dialog FGD. VI.2 Kesimpulan Penelitian Berdasarkan hasil analisis, kesimpulan-kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Tinjauan literatur yang dilakukan dalam penelitian ini telah menghasilkan identifikasi aktor-aktor integrasi transportasi antarmoda pada kasus KA Bandara Soekarno-Hatta, daftar motif dan kendala integrasi yang mungkin 155 ditemui oleh aktor dari pihak regulator dan operator transportasi (sisi supply), serta kategorisasi motif dan kendala integrasi berdasarkan perspektif kedua pihak tersebut berdasarkan aspek-aspek integrasi antarmoda. Daftar motif dan kendala integrasi itu selanjutnya telah dicocokkan dengan pemaparan narasumber narasumber dalam diskusi publik dengan stakeholder KA Bandara. Selain itu, tinjauan literatur juga telah mengumpulkan regulasi, kebijakan, serta dokumen perencanaan KA Bandara Soekarno-Hatta yang juga ditinjau dan dibandingkan dengan pemaparan para narasumber. 2. Identifikasi kondisi nyata penyelenggaraan layanan KA Bandara Soekarno- Hatta telah menghasilkan sejumlah kendala integrasi antarmoda yang belum ditemui dalam tinjauan literatur sebelumnya.