143 Bab VI Kesimpulan dan Saran VI.1 Kesimpulan Studi ini menyimpulkan 3 poin utama sesuai tujuan yang disusun sebagai berikut: 1. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pengguna sumur/mata air tak terlindungi (r = 0,164; p-value = 0,033), keterjangkauan fasilitas CTPS pada rumah tangga (r = -0,190; p-value = 0,013), dan media mengeringkan tangan setelah dicuci (r = -0,154; p = 0,045) dengan kejadian diare balita ≤3 episode pada tahun 2022. Tidak ada variabel independen pada studi ini yang berhubungan signifikan dengan diare balita >3 episode dalam setahun sebagai indikasi stunting. 2. Penerapan mixed feedings pada 24 bulan pertama balita dan keterjangkauan fasilitas CTPS saat waktu-waktu kritis merupakan faktor-faktor penentu terjadinya diare balita ≤3 episode pada tahun 2022. Balita yang diberi asupan makanan/minuman lain selain ASI selama 24 bulan pertama (mixed feedings) memiliki risiko menderita diare 11 kali lebih besar dibandingkan ibu/pengasuh yang hanya mengandalkan ASI eksklusif terhadap balita (OR = 11,169; 95% CL: 2,667-46,763; p = 0,001). Adapun balita yang tinggal pada rumah tangga dengan akses fasilitas CTPS terjangkau saat waktu-waktu kritis dapat menurunkan 92% risiko diare dibandingkan fasilitas cuci tangan yang tidak terjangkau (OR = 0,022; 95% CL: 0,001-0,339; p = 0,006). Semakin banyak jumlah balita pada suatu keluarga, kecenderungan risiko diare berulang dengan riwayat >3 episode dalam setahun meningkat 14 kali lebih besar (OR = 13,589; 95% CL: 2,219-83,229; p = 0,005). Penyimpanan air minum dapat menurunkan 98% risiko diare berulang (OR = 0,005; 95% CL: 0,000-0,339; p = 0,014). 3. Faktor-faktor penentu meliputi penerapan mixed feedings dan fasilitas CTPS tak terjangkau secara bersamaan memiliki probabilitas risiko diare balita pada tahun 2022 dengan riwayat ≤3 episode sebesar 89%. 144 Tindakan-tindakan pencegahan kejadian diare yang paling efisien adalah mengandalkan pemberian ASI eksklusif secara optimal dan/atau makanan pelengkap bernutrisi selama 24 bulan pertama kelahiran serta memperbaiki atau memastikan ketersediaan fasilitas CTPS yang terjangkau pada rumah tangga. Apabila seluruh intervensi dilaksanakan secara bersamaan, maka 84% risiko diare balita dapat diturunkan. Faktor-faktor penentu meliputi jumlah balita serta penyimpanan air minum memiliki probabilitas risiko diare dengan riwayat episode lebih dari 3 episode dalam setahun sebesar 97% (3 balita dan penyimpanan yang tidak aman). Tindakan-tindakan pencegahan diare berulang yang paling efisien adalah, mempertimbangkan jumlah balita dalam satu keluarga untuk menjaga optimalisasi asupan nutrisi balita serta menyimpan air minum pada tempat yang bersih dan terlindungi dari serangga atau kotoran lainnya.