75 Bab V Analisis dan Pembahasan V.1 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian V.1.1 Hasil Uji Validitas Instrumen penelitian berupa kuisioner terstruktur merupakan modifikasi dari formulir pemantauan program STBM pada tahun 2022. Daftar pertanyaan disampaikan melalui wawancara dua arah dengan ibu/pengasuh serta observasi lapangan yang dilakukan oleh peneliti. Uji validitas perlu diukur melalui pilot test terhadap 50 responden secara acak. Butir pertanyaan yang memiliki dua pilihan respon (dichotomous) meliputi status kepemilikan jamban (No.14), keterjangkauan fasilitas CTPS (No. 18), pengetahuan waktu-waktu kritis CTPS (No. 21), jenis air minum (No. 22), pengolahan air minum lanjutan skala rumah tangga (No. 23b), penyimpanan air minum (No. 24), penyimpanan alat makan (No. 25a), penyimpanan alat masak (No. 25b), penyimpanan makanan saji (No. 26), kebersihan lingkungan rumah (No. 27), perlakuan sampah yang aman (No. 29), kondisi sekitar rumah akibat air limbah (No. 31), dan ketersediaan saluran pembuangan air limbah non kakus (No. 32). Adapun butir pertanyaan jenis bangunan bawah jamban (No. 15), jenis sumber air bersih (No. 17), dan media mengeringkan tangan setelah cuci tangan (No. 20) terdiri dari lebih dari 1 kategori variabel. Tabel 14 menunjukkan hasil uji validasi setiap butir pertanyaan. Tabel 14. Hasil uji validasi instrumen penelitian No. Pertanyaan Variabel Nilai r hasil perhitungan Nilai r pada tabel (α=0,05) Status Dichotomous response 14 Status kepemilikan jamban 0,35 0,28 Valid 18 Keterjangkauan fasilitas CTPS 0,4 Valid 21 Pengetahuan waktu-waktu kritis CTPS 0,51 0,28 Valid 23b Pengolahan air minum lanjutan skala rumah tangga 0,5 Valid 24 Penyimpanan air minum 0,3 Valid 25a Penyimpanan alat makan 0,72 Valid 25b Penyimpanan alat masak 0,77 Valid 76 Tabel 14. Hasil uji validasi instrumen penelitian No. Pertanyaan Variabel Nilai r hasil perhitungan Nilai r pada tabel (α=0,05) Status 26 Penyimpanan makanan saji 0,46 Valid 27 Kebersihan lingkungan rumah 0,4 Valid 29 Perlakuan sampah yang aman 0,3 Valid 31 Kondisi sekitar rumah akibat air limbah 0,43 Valid 32 Kerersediaan saluran pembuangan air limbah non kakus 0,56 Valid Categorical response 15 Jenis bangunan bawah jamban 0,73 0,28 Valid 17 Jenis sumber air bersih 0,29 Valid 20 Media mengeringkan tangan setelah cuci tangan 0,55 Valid Pada Tabel 14, diketahui setiap butir pertanyaan pada instrumen penelitian valid untuk digunakan. Instrumen dapat mengukur tujuan dan hipotesis penelitian secara kuantitatif. Uji realibilitas diperlukan untuk mendapatkan instrumen yang valid serta reliabel. V.1.2 Hasil Uji Realibilitas Realibilitas instrumen penelitian diukur menggunakan metode Kuder Richardson (KR-20). Hasil uji reliabilitas menunjukkan konsistensi responden dalam menjawab pertanyaan. Semakin besar nilai koefisien korelasi (r) hingga mendekati angka 1, maka instrumen akan semakin reliabel (Sugiyono, 2007). Uji realibilitas diukur berdasarkan data pilot test terhadap 50 responden sesuai dengan uji validitas. Hasil perhitungan menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,73. Foster (2021) mendefinisikan nilai r pada instrumen penelitian dengan rentang 0,7 hingga 0,79 sebagai acceptable reliable atau reliabel untuk digunakan. Dapat disimpulkan bahwa kuisioner terstruktur pada penelitian ini adalah valid dan reliabel. 77 V.2 Kondisi Eksisting Kriteria Sosio-ekonomi dan Demografi V.2.1 Karakteristik Balita (Jumlah, Jenis Kelamin dan Usia) x Jumlah Balita Data-data karakteristik balita diambil langsung oleh peneliti melalui wawancara terhadap ibu/pengasuh balita. Analisis data secara deskriptif dilakukan untuk menentukan frekuensi masing-masing variabel pada lokasi studi pengambilan data primer. Total sampel yang tercatat adalah 170 responden. Tabel 15 dan Gambar 21 menunjukkan distribusi variabel jumlah balita pada setiap lokasi studi. Tabel 15. Distribusi jumlah balita setiap lokasi studi Kecamatan Jumlah Balita Frekuensi Persentase Terhadap Total Responden (%) Persentase Responden per Lokasi Studi (%) Astana Anyar (AA) 1 51 30,00 92,73 2 3 1,76 5,45 3 1 0,59 1,82 Total AA 55 32,35 100 Bandung Kulon (BKO) 1 60 35,29 85,71 2 9 5,29 12,86 3 1 0,59 1,43 Total BKO 70 41,18 100 Buah Batu (BB) 1 42 24,71 93,33 2 3 1,76 6,67 3 0 0,00 0,00 Total BB 45 26,47 100 Jumlah Responden 170 Gambar 21. Diagram distribusi kategori balita pada setiap lokasi studi 93% 86% 93% 5% 13% 7% 2% 1% 0% 0% 20% 40% 60% 80% 100% Astana AnyarBandung KulonBuah Batu Proporsi Responden (%) Kecamatan 1 Balita 2 Balita 3 Balita 78 Pada Gambar 21, diketahui bahwa jumlah balita meliputi 3 kategori, yaitu keluarga dengan 1, 2, dan 3 balita. Pembagian tersebut menyesuaikan hasil pengambilan data primer yang tercatat. Gambar 21 menunjukkan proporsi responden dengan 1 balita paling tinggi tinggal di wilayah Kecamatan Astana Anyar (93%) dan Buah Batu (93%). Proporsi responden dengan 2 balita paling tinggi tinggal di wilayah Kecamatan Bandung Kulon (13%) dan 3 balita di Kecamatan Astana Anyar (2%). Anak-anak yang tinggal di rumah dengan jumlah balita lebih dari dua orang memiliki kecenderungan diare yang tinggi (Asfaha dkk., 2018). x Jenis Kelamin dan Usia Balita Data variabel jenis kelamin (laki-laki dan perempuan) serta usia balita (≤24 bulan dan 25-59 bulan) diambil melalui wawancara ibu/pengasuh. Tercatat sejumlah 170 responden untuk masing-masing variabel. Pengolahan data menggunakan kodefikasi, yaitu “0” untuk kategori laki- laki dan “1” kategori perempuan. Adapun kodefikasi pada variabel usia adalah “0” untuk kategori balita ≤24 bulan dan “1” kategori 25-59 bulan.