!"#"!$%"&'()&'(*((+$,(&-(.(%(/$0(!(,$ 1"+2,"+($)".&")&'$.'&'%2$0(+$)".'!(%3$ )"+4"*(5(+$6"+4(+($/&3+(,' 7&/30'$%(&3&$0"&($/(,6(%$."82 %(63)(/"+$6!'/(.9 /"&'& !"#$"%&'()*%*+,"-")%*"(".%*"&'%*$"#"& '/&'0%1+12+#3(+.%-+("#%4"-)*&+#%5"#) 6/*&)&'&%7+0/3(3-)%8"/5'/- 2:;< 0"='$/.'&+(=(/'$,(!'% +',>$?@A?BAB. 7)CDECFG$&HIJK$,FEKLH;C$&HIJK$);GMFNEINFN9 '+&/'/3/$/"%+2!2*'$6(+03+* 8I:K$?A?O i ABSTRAK LEVEL KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM FENOMENA PERSEPSI RISIKO DAN PERILAKU PENCEGAHAN BENCANA TSUNAMI (STUDI KASUS DESA TAMBAK REJO KABUPATEN BLITAR) Oleh Dewi Trisnawati Malik NIM: 24021012 (Program Studi Magister Studi Pembangunan) Masuk dalam sepuluh besar daerah berpotensi tsunami megathrust M 8,7 di pesisir selatan Jawa Timur menggunakan permodelan PusGen 2017, Desa Tambak Rejo ternyata juga memiliki pengalaman kejadian gelombang tinggi akibat dampak tsunami Banyuwangi di tahun 1994. Dengan perkembangan desa saat ini melalui penambahan jumlah penduduk, pembangunan berbagai infrastruktur penunjang, dan mulai dikenalnya Pantai Tambakrejo sebagai lokasi wisata lokal bukan benda, menyebabkan kekuatiran akan meningkatnya kondisi kerentanan wilayah terhadap bencana tsunami. Disisi lain, walaupun kejadian bencana tsunami memang tidak dapat diketahui kapan datangnya, tetapi untuk meminimalkan terjadinya korban jiwa manusia maka menjaga level kesiapsiagaan masyarakat yang tinggi terhadap bencana tsunami merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Dalam manajemen bencana terbukti meningkatkan kerentanan sosial di masyarakat menjadi poin penting dalam mengurangi korban jiwa akibat bencana tsunami, terutama masyarakat yang bermukim di kawasan pesisir. Dengan menggunakan metode purposive sampling dalam pemilihan responden, penelitian ini dilakukan untuk mengukur level kesiapsiagaan masyarakat menggunakan parameter LIPI- UNESCO/ISDR 2006, serta kemudian menganalisa fenomena yang mengakibatkan kesiapsiagaan tersebut dilihat dari persepsi risiko dan perilaku pencegahannya. Hasil analisa menunjukan bahwa masyarakat Desa Tambak Rejo memiliki level tinggi untuk kesiapsiagaan bencana tsunami yang terkonfirmasi dalam persepsi risiko dan perilaku pencegahan yang dilakukan masyarakat, sehingga menjadi sebuah fenomena kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana yang tidak terpengaruh oleh adanya kendala perencanaan kebencanaan di desa. Kata kunci: kesiapsiagaan masyarakat, bencana tsunami, Desa Tambak Rejo ii ABSTRACT THE LEVEL OF COMMUNITY PREPAREDNESS IN THE PHENOMENON OF RISK PERCEPTION AND TSUNAMI DISASTER PREVENTION BEHAVIOR (CASE STUDY OF TAMBAK REJO VILLAGE BLITAR DISTRICT) By Dewi Trisnawati Malik NIM: 24021012 (Master’s Program in Development Studies) Included in the top ten potential areas for the M 8.7 megathrust tsunami on the south coast of East Java using PusGen 2017 modeling, Tambak Rejo Village also has experience of high wave events due to the impact of the Banyuwangi tsunami in 1994. With the current development of the village through the addition of population, the construction of various supporting infrastructures, and the beginning of the recognition of Tambakrejo Beach as a local non-tangible tourism location, causing concern about increasing the condition of the region's vulnerability to tsunami disasters. On the other hand, although the occurrence of a tsunami disaster cannot be known when it will come, but to minimize the occurrence of human casualties, maintaining a high level of community preparedness for tsunami disasters is an important thing to do. In disaster management, it is proven that increasing social vulnerability in communities is an important point in reducing casualties due to tsunami disasters, especially for communities living in coastal areas. By using a purposive sampling method in selecting respondents, this study was conducted to measure the level of community preparedness using the LIPI-UNESCO/ISDR 2006 parameters, and then analyze the phenomena that result in such preparedness in terms of risk perception and preventive behavior. The results of the analysis show that the people of Tambak Rejo Village have a high level of tsunami disaster preparedness which is confirmed in the perception of risk and preventive behavior carried out by the community, so that it becomes a phenomenon of community preparedness for disasters that are not affected by the existence of disaster planning constraints in the village. Keywords: community preparedness, tsunami disaster, Tambak Rejo Village iii LEVEL KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM FENOMENA PERSEPSI RISIKO DAN PERILAKU PENCEGAHAN BENCANA TSUNAMI (STUDI KASUS DESA TAMBAK REJO KABUPATEN BLITAR) Oleh Dewi Trisnawati Malik NIM: 24021012 (Program Studi Magister Studi Pembangunan) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Pembimbing Tanggal ……………………….. Prof. Ir. Djoko Santoso Abi Suroso, Ph.D. iv PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis Magister yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Malik, D.T. (2023): Level Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Fenomena Persepsi Risiko dan Perilaku Pencegahan Bencana Tsunami (Studi Kasus Desa Tambak Rejo Kabupaten Blitar), Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Malik, D.T. (2023): The Level of Community Preparedness in The Phenomenon of Risk Perception and Tsunami Disaster Prevention Behavior (Case Study of Tambak Rejo Village, Blitar Regency), Master’s Thesis, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung. v Dipersembahkan kepada orang tua, dan anak tercinta yang senantiasa mendukung penuh kasih sayang. . vi KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Penyayang, puji dan syukur diucapkan penulis dalam menyelesaikan tesis ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Studi Pembangunan dari Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan tesis ini, terutama pada: 1. Alm. Bapak Nazry Malik Chaniago dan Ibu Anik Sejati, orang tua yang yang selalu percaya dan memberikan do’a kebaikan penulis. 2. Lintang Abiyu putra kesayangan, serta kakak dan adik penulis yang memberi dukungan selalu. 3. Bapak Prof. Ir. Djoko Santoso Abi Suroso, Ph.D., selaku dosen pembimbing tesis yang selalu memberikan masukan, saran, arahan, dan bimbingannya. 4. Bapak Dr. Drs. Suhirman, SH., MT. dan Bapak Nurrohman Wijaya, ST., MT., M.Sc., Ph.D., selaku dosen penguji atas masukan dan arahan untuk perbaikan tesis ini. 5. Seluruh dosen dan staf Program Studi Magister Studi Pembangunan, Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung. 6. Bapak Jamhari selaku perwakilan BPBD Kabupaten Blitar, serta perwakilan dari Bappeda dan Dinas PUPR Kabupaten Blitar yang bersedia memberikan keterangan dan informasi yang dibutuhkan. 7. Bapak Surani selaku Kepala Desa Tambak Rejo, Ibu Indri selaku perangkat desa, Pak Wo selaku ketua FPRB desa, dan seluruh masyarakat Desa Tambak Rejo yang terbuka membantu serta bersedia memberikan keterangan dalam proses pengambilan data di lapangan. 8. Bapak Farhan Mahfuzhi untuk bantuan dalam koordinasi dan diskusi selama di lapangan. 9.