72 BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI VI.1 Temuan Studi Penelitian Berikut merupakan temuan studi pada penelitian ini berdasarkan sasaran penelitian untuk mencapai tujuan penelitian: 1. Pada uraian ini bertujuan untuk menjawab sub-bab sasaran pertama yakni telah teridentifikasi kondisi eksisting pengembangan rute penerbangan internasional di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok. Otoritas Pariwisata di NTB tengah meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi NTB, hal ini berdasarkan visi yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yaitu Indonesia menjadi negara tujuan pariwisata kelas dunia. Kerja sama antar pemangku kepentingan dalam proses pengembangan rute penerbangan internasional diperlukan, seperti kerja sama yang dilakukan oleh bandar udara dengan maskapai, bandar udara dengan otoritas pariwisata, dan masakpai dengan otoritas pariwisata. Kerja sama tersebut memiliki tujuan agar rute penerbangan internasional di Lombok dapat dikembangkan. Berbagai macam event internasional yang diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat seperti MotoGP, WSBK, MXGP dan event dunia lainnya merupakan salah satu hal yang dapat meningkatkan lalu lintas penerbangan di BIZAM. Maka perlu adanya peningkatan infrastruktur pariwisata yang harus diseimbangkan dengan peningkatan infrastruktur transportasi salah satunya yaitu bandar udara sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara. Rute penerbangan internasional yang tersedia saat ini hanya dua rute, dimana rute tersebut melayani penerbangan Kuala Lumpur – Lombok – Kuala Lumpur dengan maskapai AirAsia, serta penerbangan Singapura – Lombok – Singapura dengan maskapai FlyScoot. Ketersidaan rute penerbangan internasional yang sedikit di BIZAM tersebut diakibatkan oleh pandemic covid 19. Jaringan rute maskapai internasional yang pernah beroperasi di BIZAM belum bervariasi mulai yakni JetStar, Air 73 Asia dan FlyScoot, namun tujuan rute penerbangan internasional yang pernah dilayani sebelumnya cukup bervariasi yakni Perth, Sydney hingga Senai. Penumpang penerbangan internasional di BIZAM saat ini perlahan mulai mengalami peningkatan setelah pandemic Covid 19. Jumlah penumpang internasional tertinggi yakni pada tahun 2017 mencapai 302106 penumpang. Fasilitas Bandar Udara di BIZAM telah dilakukan pengembangan yakni mencakup perluasan terminal penumpang menjadi 43.501m² dengan kapasitas sekitar 7 juta penumpang per tahun, melakukan perpanjangan dan pengerasan runway menjadi 3.300m, perluasan apron sehingga dapat menampung 16 pesawat, dan pengembangan fasilitas kargo. 2. Pada uraian ini bertujuan untuk menjawab sub-bab sasaran kedua yakni tahapan proses pengembangan rute penerbangan internasional yang sudah berlangsung di BIZAM. Terdapat penelitian terdahulu yang membahas terkait proses pengembangan rute penerbangan yang memiliki tahapan seperti identifikasi tujuan, riset pasar, aktivits pengembangan rute, dan implementasi rute. Tahapan tersebut kemudian ditinjau kesesuaiannya dengan tahapan yang berlangsung di BIZAM, menghasilkan bahwa tahapan proses pengembangan rute penerbangan internasional secara umum sama dengan tahapan pada penelitian terdahulu. Hal tersebut juga diyakini dengan studi dokumentasi yang dilakukan untuk mendukung tahapan proses yang dilakukan di BIZAM. Ketiga proses tersebut juga berguna untuk mengetahui keabsahan data yang telah dikumpulkan melalui triangulasi sumber yakni penelitian terdahulu, hasil wawancara, dan studi dokumentasi. 3. Pada uraian ini bertujuan untuk menjawab sub-bab sasaran ketiga yakni keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses pengembangan rute penerbangan di Lombok. Untuk mengetahui keterlibatan pemangku kepentingan digunakan aplikasi MAXQDA dan Gephi dan metode analisis jaringan untuk mengetahui keterlibatan antar stakeholder. 74 Nodes yang paling memiliki pengaruh atau Weighted Degree dalam jaringan yakni Aktivitas Pengembangan Rute dengan nilai yang paling besar yakni 70.0. Nodes yang menggambarkan kedekatan satu nodes dengan nodes lain atau closeness centrality dengan nilai yang paling besar yakni identifikasi tujuan, Aktivitas Pengembangan Rute, Maskapai Penerbangan, Bandar Udara serta Otoritas Pariwisata memiliki nilai 1.0, sedangkan riset pasar dan impelemntasi memiliki nilai lebih rendah yakni 0.857143. Pengukuran eigenvector centrality menghasilkan nilai maskapai penerbangan, otoritas pariwisata, bandar, aktivitas pengembangan rute dan identifikasi tujuan yakni 1.0 yang berarti nodes tersebut memiliki bobot yang sama tinggi, sedangkan untuk riset pasar dan implementasi rute memiliki nilai 0.870752.