27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.I Metode Penelitian Metode penelitian menurut Creswell (2016:3) merupakan rencana dan prosedur penelitian yang meliputi langkah-langkah berupa asumsi luas hingga metode terperinci dalam pengumpulan, analisis dan interprestasi data, adapun pendekatan penelitian terdiri dari penelitian kualitatif, kuantitatif dan campuran. Penelitian kualitatif berusaha membangun arti terkait suatu fenomena berdasarkan pandangan dari para partisipan, adapun strategi – strategi yang diterapkan dalam penelitian ini seperti fenomenologi, grounded theory, etnografi, studi kasus dan naratif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menguji suatu teori dengan cara memperinci hipotesis yang spesifik, kemudian mengumpulkan data untuk mendukung atau membantah hipotesis tersebut. Adapun paradigma penelitian kuantitatif yakni post-positivisme yang menerapkan strategi survei dan eksperimen. Penelitian campuran dimana menggabungkan elemen dari kedua paradigma kualitatif dan kuantitatif dalam satu penelitian, Adapun paradigam penelitian campuran yakni pragmatis dan menerapkan strategi sekuensial, konkuren, dan transformati pada penelitiannya. Menurut Cresswell (2017) ketika merencakan sebuah penelitian tiga komponen utama yang diperlukan yakni paradigma penelitian, rancangan penelitian serta metode penelitian. Paradigma penelitian dimana yakni asumsi – asumsi pandangan dunia yang memiliki sifat filosofis, kemudian rancangan penelitian yang berkaitan dengan pandangan tersebut, serta metode penelitian yang spesifik untuk menjelakan pendekatan penelitian secara praktik. Paradigma pada penelitian ini menggunakan pandangan fenomenologi, yaitu paradigma yang memiliki tujuan untuk dapat memahami terkait pengalaman dan persepsi dari individu dalam beberapa konteks tertentu. Pada penelitian ini stakeholder atau pemangku kepentingan dianggap sebagai kelompok atau individu yang secara aktif terlibat dalam proses pengembangan rute penerbangan internasional, atau yang memiliki dampak positif dan negatif dalam proses pengembangan rute penerbangan internasional tersebut (Crosby, 1992 dalam Iqbal, 2007). Penelitian ini menggunakan pendekatan 28 penelitian kualitatif dimana berdasarkan paradigma atau pandangan yang digunakan dalam penelitian yakni fenomenologi. Pendekatan penelitian kualitiatif mengacu pada analisis data yang bersifat deskriptif dan eksploratif, dimana peneliti bertujuan untuk dapat memahami fenomena dalam konteks yang sebenarnya (Creswell, 2014). Pendekatan kualitatif menerapkan praktik – praktik penelitian seperti mengumpulkan makna dari partisipan, berfokus pada konsep atau fenomena tunggal, serta meneliti bagaimana komunitas tersebut mengembangkan pola pola perilaku yang berbeda dalam satu waktu. Salah satu metode pengumpulan data untuk penelitian kualitatif yakni wawancara. Dalam memeriksa akurasi dan kredibilitas hasil penelitian, perlu dilakukannya validitas dan realibilitas data. Menurut Gibbs (2007) dalam Creswell (2018) validitas kualitatif adalah upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitian dengan menerapkan prosedur tertentu, sedangkan realibilitas kualitatif mengindikasikan bahwa pendekatan yang digunakan peneliti konsisten jika diterapkan dalam kasus yang berbeda. Pada penelitian ini menggunakan strategi validitas yakni triangulasi sumber data, dengan memeriksa bukti – bukti yang berasal dari sumber yang berbeda dan menggunakananya untuk membangun justifikasi tema secara koheren. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis keterlibatan stakeholder pada proses pengembangan rute penerbangan internasional di BIZAM Lombok. Untuk mencapai tujuan penelitian serta menjawab pertanyaan penelitian, metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yakni analisis deskriptif dan social network analysis. Penelitian ini dapat memberikan insight baru mengenai proses pengembangan rute penerbangan internasional yang dilakukan di bandara regional seperti BIZAM dengan proses Air Route Development (ARD) yang sudah banyak diterapkan diberbagai negara. III.2 Tahapan Penelitian Pada tahapan penelitian menjelaskan secara rinci terkait tahapan yang dilakukan dalam penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian sehingga mencapai tujuan dan sasaran yang telah disusun. Untuk merangkum tahapan penelitian maka dibentuklah diagram alur penelitian sehingga memudahkan untuk memahami proses maupun urutan dalam melakukan penlitian ini. Adapun berikut merupakan diagram alur penelitian yang merangkum tahapan penelitian. 29 Gambar 3-1 Diagram Alur Penelitian Berdasarkan Gambar 3-1 Diagram Alur Penelitian menjelaskan Tahap awal yang dilakukan untuk mendapatkan informasi terkait topik yang diinginkan yakni proses pengembangan rute penerbangan internasional di BIZAM, dengan cara melakukan observasi serta mengumpulkan informasi melalui berita – berita mengenai rute penerbangan internasional di BIZAM. Selanjutnya, penulis mencari informasi dengan melakukan wawancara secara tidak terstruktur dengan pihak Bandar Udara melalui media sosial untuk melakukan konfirmasi mengenai kondisi eksisting rute penerbangan internasional di BIZAM. Hasil dari wawancara tersebut, kemudian penulis memperoleh informasi bahwa rute penerbangan internasional di BIZAM 30 hanya tersedia dua penerbangan yakni menuju Kuala Lumpur dan Singapura, oleh karena itu penulis kemudian tertarik untuk melakukan penelitian terkait proses pengembangan rute penerbangan internasional di BIZAM yakni mengenai keterlibatan para stakeholder dalam proses tersebut. Tahap berikutnya yakni menetapkan rumusan masalah serta tujuan penelitian yang ingin dicapai, pada tahap ini dilakukan dengan mengumpulkan jurnal serta penelitan terdahulu yang terkait dengan topik yang diteliti. Berbagai jurnal yang membahas mengenai proses pengembangan rute penerbangan atau biasa disebut dengan Air Route Development (ARD) menggunakan empat tahapan proses ARD untuk dapat melakukan pengembangan rute penerbangan. Salah satu jurnal yang membahas mengenai proses pengembangan rute penerbangan internasional pada bandar udara regional yakni oleh Stephson., dkk (2018), pada jurnal tersebut menganalisis keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses ARD di Bandara Adelaide. Bandara Adelaide merupakan bandar udara regional di Australia yang menjadi pintu gerbang masuk wilayah Australia Selatan melalui udara. Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid Lombok merupakan bandar udara regional yang melayani penerbangan domestik dan internasional di daerah Nusa Tenggara Barat. Oleh karena itu jurnal tersebut menjadi acuan atau pedoman dalam penelitian ini karena dirasa memiliki kesamaan yang terletak pada lokasi geografisnya. Selanjutnya menetapkan fokus penelitian, agar penelitian ini tidak menimbulkan pemahaman serta pembahasan yang rancu, sehingga dalam penyusunan penelitian ini memerlukan adanya fokus penelitian. Pada penelitian ini memfokuskan pada keterlibatan pemangku kepentingan utama dalam proses pengembangan rute penerbangan internasional di BIZAM Lombok. Untuk mengetahui konidisi eksisting serta tahapan proses pengembangan rute internasional di BIZAM metode analisis deskriptif dipilih untuk menguraikan data pada kedua sasaran ini. Untuk mengetahui keterlibatan para pemangku kepentingan tersbeut perlu adanya metode analisis yang dilakukan, kemudian peneliti memilih metode analisis jaringan atau yang biasa disebut dengan social network analysis, yang dimana metode ini digunakan untuk dapat meneliti pola hubungan antara para pemangku kepentingan yang terlibat serta dapat menganalisis tingkat partisipasinya. Selain itu menurut Y. Wu dan Z. Duan (2015) Social Network Analysis (SNA) merupakan salah satu 31 metode analisis dalam penelitian yang mempunyai konsentrasi terhadap penelitian yang berkaitan dengan hubungan serta sering juga digunakan dalam mengukur sebuah hubungan dan menggambarkan beberapa informasi secara individu. Oleh karena itu metode analisis ini dapat digunakan untuk mengukur hubungan atau keterlibatan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pengembangan rute penerbangan internasional di BIZAM serta masing – masing perannya. III.3 Subjek Penelitian Penelitian kualitatif menentukan dengan penuh perencanaan serta dengan sengaja para responden yang dapat membantu peneliti dalam memahami permasalahan yang sedang diteliti (Creswell, 2014). Hal tersebut juga sependapat dengan Sugiyono (2013:50) pendekatan kualitatif tidak menggunakan populasi dikarenakan pada penelitian kualitatif berangkat ataupun mulai dari kasus tertentu yang terjadi pada situasi sosial tertentu. Miles dan Huberman (1994) dalam Creswell (2014) menyatakan bahwa responden atau partisipan dalam penelitian kualitatif mencakup empat aspek yakni lokasi penelitian, aktor yang akan diwawancarai atau diobservasi, peristiwa atau kejadian yang dialami oleh aktor yang akan menjadi topik pada penelitian, serta proses atau sifat peristiwa yang dialami oleh aktor dalam lokasi penelitian tersebut. Peristiwa atau situasi yang dialami oleh aktor dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diungkapkan ataupun dideskripsikan secara mendalam terkait kejdian yang ada didalamnya. Informan merupakan istilah yang digunakan kepada subjek penelitian dalam penelitian kualitatif, yakni kelompok atau individu yang memberikan data atau informasi yang berkatian dengan topik penelitian. Dalam penelitian ini, adapun informan yang dimaksud adalah para pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses pengembangan rute penerbangan internasional. Stephenson dkk. (2018) dalam penelitiannya mengatakan para pemangku kepentingan utama yang perannya terkait langsung dalam proses pengembangan rute penerbangan inetrnasional di Adelaide yakni perwakilan maskapai penerbangan, pihak bandar udara dan otoritas pariwisata. Menurut Spasojevic & Lohmann (2022) dalam penelitiannya pada awal mengidentifikasikan narasumber yang akan diwawancarai diantaranya pihak 32 bandar udara, maskapai penerbangan dan otoritas pariwisata yang perannya terkait dalam proses pengembangan rute penerbangan di Australia. Menurut Survei ASM (2009) dalam Halpern and Graham (2015), selain maskapai penerbangan dan bandar udara, otoritas parwisata merupakan mitra yang memiliki persentase tertinggi mencapai 87% dalam kegiatan pengembangan rute penerbangan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang telah dijabarkan terkait responden, maka peneliti menentukan pemangku kepentingan utama yang terlibat dalam proses pengembangan rute penerbangan internasional di BIZAM Lombok yakni: 1.