Hasil Ringkasan
127 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bagian akhir dari penelitian yang terdiri dari temuan studi, kesimpulan dan saran. VI.1 Temuan Studi 1. Terdapat perubahan index modal penghidupan pada kondisi sebelum dan sesudah alih fungsi lahan baik pada buruh tani dan petani yaitu berkurangnya index modal manusia terutama disebabkan oleh susahnya mencari tenagakerja, modal alam disebabkan oleh penurunan index variabel peluang garapan diwilayah sekitar dan variabel keterjangkauan lahan, modal sosial mengalami penurunan dari variabel berkelompok (beberapa Poktan tidak aktif) dan variabel budaya, sementara itu terdapat bertambahnya index modal fisik dan keuangan secara akumulatif disebabkan oleh meratanya pertambahan index dari semua variabel pada modal fisik. Sementara itu terdapat pertambahan pada idex akumulatif keuangan, hal tersebut banyak dipengaruhi oleh variabel akses terhadap pinjaman uang dan variabel bantuan sosial, tapi yang perlu diperhatikan dalam modal keuangan adalah pada variabel pendapatan antara petani dan buruh tani memiliki index yang bertentangan, dimana petani memiliki kenaikan sementara buruh tani mengalami penurunan yang drastis. Dari segi perubahannya sebagaian besar variabel modal penghidupan memiliki perubahan signifikan kecuali pengetahuan & pelatihan (petani & buruh tani), serta variabel alat pertanian (petani) memiliki perubahan yang tidak signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian Mahama dan Maharjan (2019) menyatakan bahwa modal-modal yang dimiliki oleh rumah tangga dapat dipengaruhi oleh kondisi kerentanan. Kehadiran kawasan industri telah memberi dampak pada modal yang dimiliki oleh rumah tangga tani. 2. Terdapat perbedaan yang kentara antara strategi yang digunakan oleh buruh tani dan petani baik ketika sebelum atau sesudah alih fungsi lahan, dimana petani cenderung memilih strategi yang bersifat “positif” (menimbun, memiliki pekejaan lain, dan peningkatan produksi/kualitas) sementara buruh tani memilih strategi yang bersifat “negatif” (membatasi, menguras, dan bantuan). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan awal mengenai strategi penghidupan Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 128 yang dikemukakan oleh DFID (1999) bahwa individu yang memiliki modal yang memadai akan memiliki akses terhadap banyak pilihan strategi, dan berlaku sebaliknya pada individu yang memiliki modal kurang memadai. Strategi yang dipilih rumah tangga tani di Desa Wantilan erat kaitannya dengan modal keuangan. 3. Hasil strategi penghidupan pada konteks kesempatan bekerja dan menambah pendapatan menunjukan bahwa terdapat trend pernyataan dari para responden terutama sebagian besar buruh tani menyatakan bahwa pekerjaan dibidang pertanian tidak menjanjikan lagi dan berkeinginan untuk berpindah pekerjaan, hal tersebut diikuti oleh berkurangnya pendapatan para buruh tani yang perkembangannya memiliki peningkatan pada pendapatan sektor non-pertanian dan angkanya melebihi pendapatan sektor pertanian meski secara akumulatif para petani tetap mengalami pengurangan pendapatan. Sementara para petani memiliki peningkatan pendapatan dan kecenderungan keinginan berpindah pekerjaan relatif kecil dibanding buruh tani. Dalam konteks kesejahteraan baik buruh tani dan petani memiliki perubahan yang positif hal tersebut tidak lepas dari peningkatan indikator yang berkaitan dengan fasilitas umum yang tersedia, namun yang perlu diperhatikan adalah terdapat penurunan pada indikator pengeluaran yang dialami buruh tani. VI.2 Kesimpulan Dengan mengadopsi pendekatan kerangka penghidupan berkelanjutan, kita dapat mengidentifikasi dampak dari transformasi perdesaan terhadap penghidupan petani. Melalui pendekatan ini, kita dapat memperhatikan bagaimana transformasi perdesaan mempengaruhi berbagai modal yang dimiliki oleh petani pada kondisi sebelum dan sesudah alih fungsi lahan sebagai perbandingan signifikansi perubahan yang terjadi, termasuk perubahan pada modal alam, modal fisik, modal finansial, modal manusia, dan modal sosial. Pembangunan kawasan industri di Desa Wantilan sebagian besar merupakan lahan penghidupan para petani dan buruh tani baik itu sawah atau kebun yang berujung kepada penurunan pendapatan dari sektor pertanian. Studi kasus ini menunjukkan bahwa keberadaan pengembangan kawasan industri menyebabkan kerentanan terhadap modal penghidupan petani & buruh Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 129 tani, kerentanan tersebut berimplikasi kepada pengurangan modal penghidupan semisal hilangnya lahan yang biasa digarap petani & buruh tani, keterjangkauan lahan, kondisi air, ketenagakerjaan, kegiatan berkelompok, tergerusnya budaya, dan pengurangan pendapatan. Sebagaimana temuan Ellis (2000) bahwa modal-modal yang ada pada rumah tangga dapat tercipta atau hilang oleh konteks kerentanan.