135 BAB VI iKESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan sintesis dari hasil analisis berupa perubahan perilaku perjalanan sebelum dan setelah penerapan kebijakan LEZ dan identifikasi faktor yang memengaruhi intensi / niat perpindahan moda transportasi setelah penerapan kebijakan LEZ, rekomendasi terkait dengan kebijakan yang dapat diimplementasikan dalam konteks wilayah LEZ diuraikan berdasarkan temuan penelitian. Pada bagian akhir diuraikan identifikasi kelemahan pada proses penelitian dan saran-saran untuk penelitian dengan topik serupa selanjutnya. VI.1 Temuan Studi Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya untuk menjawab pertanyaan penelitian dalam studi ini maka diperoleh temuan penelitian : 1. Faktor dominan yang memengaruhi pemilihan moda perjalanan komuter di kawasan wisata Kotatua Jakarta setelah penerapan kebijakan LEZ a) Berdasarkan hasil analisis karakteristik responden sebelum dan setelah kebijakan LEZ terdapat beberapa perubahan perilaku perjalanan komuter di kawasan Kotatua antara lain persentase responden yang melakukan perjalanan dari Jakarta Barat meningkat sebesar 7% setelah kebijakan LEZ, kemudian terdapat perpindahan moda dominan yang digunakan responden menjadi transportasi umum sebanyak 21,42% terlihat pula bahwa pemakaian kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil pribadi menurun dari 62,14% menjadi 42,85% setelah pemberlakuan kebijakan LEZ di kawasan Kotatua, Frekuensi responden dalam melakukan perjalanan komuter di kawasan Kotatua sebelum dan sesudah berlakunya kebijakan LEZ tidak berubah secara signifikan mayoritas responden melakukan perjalanan ke Kotatua sebanyak 5x atau lebih setiap minggunya, selain itu juga terdapat penurunan biaya perjalanan harian rata – rata dari Rp 38.450/hari menjadi Rp. 35.432/hari dan sebanyak 43,57% responden mengalami peningkatan waktu perjalanan setelah penerapan kebijkan LEZ 136 peningkatan waktu perjalanan harian rata – rata dari 53,7 menit menjadi 58,9 menit. b) Berdasarkan model regresi logistik biner, faktor yang memengaruhi preferensi perpindahan moda transportasi setelah penerapan kebijakan LEZ dengan tingkat kepercayaan 95% antara lain : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Pola Perjalanan dan Biaya Perjalanan. Fungsi utilitas perpindahan moda transportasi adalah sebagai berikut: g(x) = 1,214 – 0,641 X1 +0,799 X2 + 1,443 X3 + 0,688 X4 – 0,417 X5 keterangan : X1 = Tingkat Pendidikan X2 = Pendapatan X3 = Pola Perjalanan X4 = Pekerjaan X5 = Biaya Perjalanan c) probabilitas tidak melakukan perpindahan moda transportasi secara perhitungan matematis dapat dituliskan sebagai berikut : Probabilitas tidak melakukan perpindahan moda = 61, 9% Probabilitas melakukan perpindahan moda : P = 1 – P = 1 – 61,9% = 38,1% 2. Identifikasi niat / intensi responden terhadap perpindahan moda transportasi setelah penerapan kebijakan LEZ di kawasan wisata Kotatua 3.1 Identifikasi persepsi responden terhadap kemauan perpindahan moda setelah penerapan kebijakan LEZ • Dari hasil survei persepsi sikap (attitude) responden terhadap perpindahan moda transportasi setelah penerapan kebijakan LEZ menunjukkan bahwa mayoritas responden sudah memiliki pengetahuan tentang perlunya individu untuk beralih menggunakan transportasi umum selain itu mayoritas responden juga sudah sadar 137 akan bahaya dan manfaat buruk atas polusi udara yang ditimbulkan oleh banyaknya pemakaian kendaraan pribadi • Dari hasil survei norma subjektif mayoritas responden setuju dengan pendapat orang lain yang menyarankan untuk berpindah menggunakan transportasi umum setelah penerapan kebijakan LEZ, kepercayaan terhadap kesepahaman seseorang ataupun kelompok yang memengaruhi perilaku dalam pemilihan moda • Dari hasil survei dan perhitungan indeks kontrol perilaku responden terhadap perpindahan moda ke transportasi umum setelah penerapan kebijakan LEZ menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki kemampuan untuk melakukan perpindahan moda transportasi ke transportasi umum. 3.2 Faktor – faktor yang memengaruhi keputusan/kemauan menggunakan transportasi umum setelah penerapan kebijakan LEZ of • Berdasarkan hasil analisis faktor dari 15 variabel yang memengaruhi intensi perpindahan moda dikelompokkan menjadi 4 faktor yaitu faktor norma subjektif dan motivasi untuk mematuhi, faktor kontrol perilaku, faktor sikap/kesadaran dan yang terakhir faktor fasilitas penunjang. • Berdasarkan koefisien determinasi Nagelkerke variabel independen laten Sikap, Norma Subjective dan Kontrol Perilaku memengaruhi intensi atau niat seseorang untuk berpindah moda ke transportasi umum sebesar 66,6% sedangkan 33,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam pengujian model. • Dari hasil analisis regresi logistik ordinal diketahui variabel – variabel yang berpengaruh terhadap intensi perubahan moda ke transportasi umum adalah variabel yang memiliki nilai p_value kurang dari alfa atau