36 .BAB.III METODOLOG I PENELITIAN III.1 Metode Pendekatan Penelitian Tahapan awal sebelum membuat rancangan penelitian adalah menentukan pendekatan paradigma yang akan digunakan dalam rangkaian penelitian ini. Penelitian ini disusun menggunakan pendekatan paradigma post – positivism. Menurut Philips & Burbules (2000) post – positivism adalah representasi dari pemikiran post – positivist yang sejatinya menentang adanya kebenaran absolut dari sebuah ilmu pengetahuan (Cresswell, 2013, halaman. 9) Post – positivist memandang ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang tidak pasti dan cenderung probabilistik (didasari oleh beberapa kemungkinan) dan sering melakukan eksplorasi kemungkinan tersebut untuk dapat memahami realitas sosial dengan lebih baik (Bhattacherjee, 2012, hlm. 18) Dalam bukunya, Cresswell (2013) menjelaskan bahwa pemikiran yang dikembangkan oleh kaum post-positivist adalah pemikiran yang bersifat kausatif, artinya sebuah akibat dan hasil akhir disebabkan adanya sebab – sebab yang muncul. Maka dari itu, masalah – masalah yang dikaji oleh kaum post – positivist lebih bersifat eksperimen kuantitatif yang mengidentifikasi adanya faktor – faktor penyebab yang memengaruhi hasil akhir. Neuman (2003: 71) menerangkan bahwa positivisme dari perspektif ilmu sosial, hal ini adalah metode terorganisir yang menggabungkan penalaran dan observasi empiris dengan tepat untuk mengamati perilaku dan menetapkan seperangkat hukum sebab-akibat yang dapat digunakan untuk memprediksi pola umum aktivitas manusia. III.2 Tahapan Penelitian Tahapan penelitian dimulai dengan tahap tinjauan literatur dengan membaca artikel, jurnal, berita terkait perilaku perjalanan (travel behaviour) terhadap penerapan suatu kebijakan pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, hal ini bertujuan untuk mengetahui kebaruan dalam bidang ilmu transportasi khususnya terkait travel behaviour. Setelah melakukan tinjauan literatur selanjutnya adalah merumuskan latar belakang, rumusan masalah dan menyusun pertanyaan penelitian. Kemudian setelah menyusun pertanyaan penelitian dapat dirumuskan tujuan dan sasaran penelitian yang akan dicapai untuk dapat 37 menjawab pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sebelumnya, tahapan selanjutnya adalah menyusun variabel penelitian sebelum melakukan pengumpulan data. Data sekunder yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data geografis, data pelaku perjalanan komuter di wilayah Kotatua Jakarta (Badan Pusat Statistik) data tersebut digunakan sebagai populasi dalam penentuan sampel minimal responden. Data sekunder lain yang juga dibutuhkan adalah peraturan – peraturan terkait penerapan kebijakan LEZ di Kotatua DKI Jakarta (Pemerintah Provinsi DKI Jakarta) Data primer dikumpulkan melalui survei lapangan dengan penyebaran formulir kuesioner secara daring maupun luring, data tersebut akan digunakan dalam tahap analisis setelah sebelumnya dilakukan validasi serta data cleaning. III.3 Metode Pengumpulan Data Data dikelompokkan ke dalam beberapa golongan salah satunya berdasarkan cara perolehannya, antara lain : a) DataiPrimeri. DataiPrimeriadalah data yang diperoleh secara langsung oleh peneliti melalui objek penelitian contoh data primer antara lain : hasil wawancara dengan dinas terkait, hasil kuesioner dan observasi di lapangan b) DataiSekunder Dataisekunder merupakan data yang diperoleh dari objek penelitian secara tidak langsung contoh data sekunder adalah : data statistik, data penelitian dan lain – lain Pada penelitian ini penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu data Primer dan data sekunder, data primer yang dikumpulkan ada dua jenis yaitu dengan metode kuesioner yang akan memberikan pertanyaan kepada responden terkait perilaku perjalanan sebelum dan sesudah penerapan kebijakan LEZ di Kotatua Jakarta, adapun survei kuesioner yang dilakukan dalam penelitian adalah survei revealed preference untuk mengidentifikasi perilaku perjalanan komuter sebelum dan sesudah penerapan kebijakan LEZ. Survei revealed preference adalah survei yang digunakan untuk mengetahui pilihan – pilihan yang dibuat oleh individu, poin utama dari revealed preference adalah jenis survei 38 ini menjelaskan pilihan nyata dari perjalanan yang dilakukan oleh individu (dell’Olio at all 2018). Berdasarkan definisi tersebut, penelitian ini menggunakan revealed preference untuk mengetahui karakteristik perjalanan komuter dari tiap – tiap individu. Selain survei kuesioner pengumpulan data primer yang kedua adalah dengan metode wawancara kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta selaku pembuat kebijakan LEZ, wawancara diperlukan untuk mengetahui bagaimana latar belakang pemilihan lokasi kebijakan LEZ ini dan bagaimana rencana pengembangan ke depannya. Pengumpulan data yang akan dilakukan pada penelitian ini melalui beberapa metode antara lain melalui : A. Studi.Literatur. Studi.literatur.adalah proses pencarian terhadap berbagai sumber tertulis baik melalui buku peraturan pemerintah, artikel, jurnal maupun dokumen – dokumen yang masih relevan dengan permasalahan yang akan diteliti. Sehingga informasi yang diperoleh dari studi literatur ini dapat digunakan sebagai acuan untuk memperkuat argumentasi. Studi literatur pada penelitian ini antara lain dengan pengumpulan data sekunder berupa data rute eksisting untuk MRT dan Transjakarta di kawasan Kotatua Jakarta, jumlah kantong parkir di sekitar Kotatua Jakarta, fasilitas pedestrian, peraturan – peraturan terkait kebijakan LEZ. B. Wawancara Wawancara merupakan proses pengumpulan data primer yang diperlukan untuk mencari data dan informasi yang dibutuhkan kepada responden secara langsung atau lisan Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara terstruktur dimana peneliti sudah mengetahui informasi apa yang dibutuhkan dan sudah menyiapkan daftar pertanyaan sebelumnya, wawancara dilakukan kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta. C. Kuesioner. Kuesioner adalah salah satu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sekumpulan pertanyaan secara tertulis kepada responden (Sugiyono, 2015) kuesioner dapat diberikan secara langsung maupun melalui daring, Kuesioner termasuk pada instrumen pengumpulan data yang memungkinkan peneliti mengetahui sikap, keyakinan, perilaku dan karakteristik responden. 39 Dalam kuesioner, jenis pertanyaan dibedakan menjadi dua jenis : a. Pertanyaan tertutup (closed question) merupakan kuesioner tertutup dengan memberikan batasan kepada responden dapat menjawab hanya dengan pilihan – pilihan jawaban yang sudah disediakan oleh peneliti. b. Pertanyaan terbuka (open question) merupakan kuesioner terbuka yang memberikan kesempatan bagi responden untuk menjawab pertanyaan dengan pendapat seluas – luasnya dengan kalimatnya sendiri, jenis kuesioner ini biasa digunakan saat dibutuhkan suatu opini atau pendapat. Pendekatan teknik survei kuesioner yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan Revealed Preference (RP) dengan pertanyaan tertutup yaitu peneliti sudah membuat pilihan – pilihan jawaban sehingga responden hanya dapat memilih dan menjawab secara langsung, Adapun kriteria dari responden yang dapat berpartisipasi dalam penelitian ini antara lain antara lain (i) berdomisili di wilayah Jabodetabek; (ii) bekerja di kawasan wisata Kotatua; (iii) pernah melakukan perjalanan dengan tujuan bekerja di Kotatua sebelum dan sesudah penerapan kebijakan LEZ. III.4 Populasi dan Sampel Jumlah data kuesioner memerlukan sampel yang dihitung dari populasi, penarikan sampel dilakukan untuk mengefisiensikan waktu, tenaga dan biaya dalam proses penelitian Sugiyono (2015) berpendapat bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari objek / subyek yang memiliki kualitas serta karakteristik tertentu yang sebelumnya ditetapkan oleh peneliti untuk diamati dan kemudian dilakukan penarikan kesimpulan. Pengambilan sampel diperlukan untuk dapat memenuhi syarat representatif dengan sampel yang akan diambil benar – benar dapat mewakili populasi yang ada, kriteria sampel pada penelitian ini adalah seseorang yang bertempat tinggal di Jabodetabek dan melakukan perjalanan komuter yang melakukan aktivitas bekerja di kawasan Kotatua DKI Jakarta, hal tersebut dikarenakan aktivitas komuter yang melakukan rutinitas perjalanan dengan tujuan bekerja akan lebih representatif dalam menggambarkan perilaku perjalanan sebelum dan sesudah kebijakan LEZ diterapkan. 40 Metode pengambilan sampel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah non- probability sampling dengan jenis purposive sampling, pengertian purposive sampling adalah pengambilan elemen – elemen sampel dengan pertimbangan tertentu sehingga sengaja dimasukkan oleh peneliti, apabila dianggap cukup representatif dan peneliti juga menentukan persyaratan tertentu yang dibutuhkan dalam pengambilan sampel. Kriteria responden yang harus dipenuhi pada penelitian ini adalah penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas, seseorang yang bertempat tinggal di Jabodetabek dan melakukan pergerakan di kawasan Kotatua DKI Jakarta untuk tujuan bekerja setiap harinya sebelum dan sesudah penerapan kebijakan LEZ, metode penentuan sampel responden adalah dengan melakukan inventarisasi kantor – kantor apa saja yang terdapat di dalam kawasan delineasi penerapan kebijakan LEZ kemudian membagi kantor – kantor tersebut ke dalam 4 wilayah (utara, timur, selatan dan barat) dan tiap – tiap wilayah tersebut ada beberapa kantor yang akan diambil menjadi sampel. 1. Populasi Dalam studi ini populasi yang digunakan adalah pelaku perjalanan komuter yang melakukan perjalanan ke kawasan Jakarta Barat dikarenakan kawasan Wisata Kotatua terletak di wilayah Jakarta Barat, data populasi perjalanan komuter didapatkan dari Statistik Komuter Jabodetabek tahun 2019 hasil survei dari Badan Pusat Statistik. 2. Unit Sampling Unit sampling adalah unit/elemen dasar dari populasi untuk menentukan sampel, yang menjadi unit sampling dalam penelitian ini adalah perseorangan 41 Tabel III 1 Jumlah perjalanan komuter di Jakarta Barat Tahun 2019 No Tempat Tinggal Lokasi Kegiatan Komuter Jumlah 1 Jakarta Selatan Jakarta Barat 39.804 2 Jakarta Timur 28.474 3 Jakarta Pusat 20.771 4 Jakarta Utara 27.280 5 Jakarta Bogor 10.522 6 Kota Bogor 2.484 7 Depok 13.349 8 Kab. Tangerang 27.321 9 Kota Tangerang 72.950 10 Kota Tangerang Selatan 21.004 11 Kab. Bekasi 4.296 12 Kota Bekasi 15.056 Total 283.311 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2019 Penyebaran kuesioner dilakukan berdasarkan pertimbangan jumlah responden dengan menggunakan metode slovin. Penulis memilih metode slovin karena pendekatan jumlah populasi dari objek penelitian diketahui jumlahnya berdasarkan data sekunder dari BPS, dengan demikian untuk menentukan jumlah sampel dapat dihitung dengan rumus : != $ 1+$' . dimana : n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = persen kelonggaran ketidaktelitian pengambilan sampel (7%) Penelitian ini menggunakan tingkat kesalahan sebesar 7% pemilihan tingkat kesalahan 7% dikarenakan keterbatasan waktu dan biaya, dengan populasi yang digunakan adalah jumlah perjalanan komuter asal seluruh wilayah di Jabodetabek dan dengan tujuan 42 kawasan wisata Kotatua yang terletak di Jakarta Barat berdasarkan data BPS 2021 populasi jumlah perjalanan menuju Jakarta Barat adalah sebesar 283.311 orang, maka dapat ditentukan sampel penelitian yang dibutuhkan adalah : != $ 1+$' . != 283.311 1+283.311 (0,07) . != 203 1234'5 Dari total responden yang berpartisipasi dalam pengisian kuesioner ini adalah sebanyak 224 orang, dengan 224 sampel tersebut sebenarnya sudah memenuhi jumlah sampel yang dibutuhkan akan tetapi ketika dilakukan pembersihan dan perapian data hanya diperoleh 140 responden yang memenuhi kriteria, terdapat 84 responden yang tidak termasuk ke dalam kriteria penelitian dan juga tidak mengisi kuesioner secara lengkap sehingga data tersebut harus dihilangkan. Dari total 140 sampel yang didapatkan sudah dapat mewakili populasi perjalanan komuter tujuan Kotatua dengan nilai e (persen kelonggaran ketidaktelitian) menjadi sebesar 8, . Hal ini masih wajar dan masih dapat diterima karena nilai ketidaktelitiannya kurang dari 10%. Penyebaran kuesioner dilakukan pada instansi / kantor yang berada di dalam delineasi kawasan penerapan kebijakan LEZ tersebut, instansi/kantor yang dipilih sudah mewakili seluruh wilayah penerapan kebijakan LEZ, untuk lokasi survei dilakukan dengan waktu dan tempat sebagaimana tabel III.2 Kriteria responden yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah (i) berdomisili di Jabodetabek; (ii) perjalanan komuter untuk bekerja; (iii) melakukan perjalanan komuter dengan tujuan kawasan Wisata Kotatua; (iv) sudah bekerja di kawasan wisata Kotatua sebelum dan sesudah penerapan kebijakan LEZ. 43 Tabel III 2 Wilayah dan Waktu Penyebaran Kuesioner No Lokasi Penyebaran Justifikasi Pemilihan Lokasi Rencana Jumlah Sampel Wilayah 1 Kpp Pratama Penjaringan Kantor 20 Timur 2 Museum of fine arts Wisata 20 Timur 3 Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Jakarta Barat Kantor 20 Selatan 4 Bank Mandiri Bank 20 Selatan 5 Museum Fatahilah Kotatua Wisata 20 Barat 6 Jasa Raharja DKI Jakarta Kantor 20 Barat 7 Museum Wayang Wisata 20 Barat 8 Kantor Pos Kotatua Kantor 20 Utara 9 Bobobox Kotatua Komersil 20 Utara 10 Pedagang di sekitar Kotatua Komersil 20 Diberbagai wilayah Total 200 Gambar 3.