127 Bab VI Penutup Bab VI menerangkan terkait kesimpulan dan rekomendasi dari penelitian ini. Rekomendasi yang dirumuskan adalah rekomendasi yang didapatkan dari hasil analisis yang ditujukan sebagai masukan dalam penanggulangan stunting di Kabupaten Sumedang secara khusus serta masukan untuk pelaksanaan penanggulangan stunting secara umum. Selain itu, bab ini juga menjelaskan tentang kelemahan studi dan saran untuk studi lanjutan yang dapat menyempurnakan studi yang telah dilakukan. VI.1 Kesimpulan Dari hasil analisis yang telah dilakukan, diperoleh beberapa temuan studi yang terkait dengan sasaran penelitian ini. Sasaran tersebut terkait dengan proses collaborative governance, peran aktor dan hubungan antar aktor pada penanggulangan stunting di Kabupaten Sumedang. Berikut adalah kesimpulan yang didapatkan. 1. Penerapan collaborative governance dalam penanggulangan stunting di Kabupaten Sumedang yang mengacu pada teori Ansell dan Gash (2008) bahwa proses kolaborasi telah memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Kondisi Awal mendukung untuk terjadinya collaborative governance dimana sumber daya yang berbeda berpotensi ketidakharmonisan dalam proses kolaborasi, namun hal tersebut tidak terjadi bahkan menjadi kekuatan yang yang saling melengkapi serta memudahkan jalur koordinasi. Insentif yang didapatkan beberapa aktor yaitu tenaga lapangan dan Telkomsel menjadi daya dukung proses kolaborasi. Disamping itu, tidak adanya sejarah konflik dan sejarah kerjasama yang pernah terjalin memeudahkan Langkah awal kolaborasi. b. Bupati sebagai kepala daerah memiliki kriteria kepemimpinan fasilitatif dengan mempromosikan secara luas dan aktif terkait kolaborasi penanggulangan stunting, secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan, memastikan dinamika kelompok selalu produktif dan memperluas proses kolaborasi; 128 c. Secara desain institusional pun sudah mumpuni dengan adanya aturan yang konsisten, transparansi proses dan penentuan waktu; d. Proses kolaborasi dimulai dari dialog tatap muka, membangun rasa percaya antar pemangku kepentingan, komitmen pada proses, berbagi pemahaman, dan hasil sementara telah diraih. Beberapa hasil sementara yaitu hadirnya aplikasi SIMPATI, tersusunnya strategic plan mellaui peraturan bupati dan penghargaan – penghargaan secara regional dan nasional. e. Dampak collaborative governance dalam penanggulangan stunting di kabupaten Sumedang diantaranya adanya penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan, perbaikan tata Kelola data stunting, pengarusutamaan tata Kelola kolaboratif, evidence based policy dan real time intervension pada penanggulangan stunting 2. Berdasarkan analisis pemetaan jejaring aktor yang dilakukan, Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Sumedang, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang dan Dinas Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana Kabupaten Sumedang menjadi aktor yang paling menonjol dan berpengaruh dalam kolaborasi penanggulangan stunting di Kabupaten Sumedang. Aktor-aktor tersebut juga memiliki ketidakbergantung daripada aktor lainnya serta berpotensi untuk menginisiasi, memonitor, mengevaluasi serta mengatur arus informasi pada penanggulangan stunting di Kabupaten Sumedang.