Hasil Ringkasan
50 Bab IV Gambaran Umum Wilayah Penelitian Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum wilayah kajian yaitu Kota Semarang dan layanan Ambulan Hebat di Kota Semarang. IV.1 Gambaran Umum Wilayah IV.1.1 Kondisi Geografis Kota Semarang Kota Semarang merupakan Ibukota Provinsi Jawa Tengah. Kota Semarang berada pada pantai utara Pulau Jawa. Secara geografis, Kota Semarang terletak diantara 109º 35’ BT – 110º 50’ BT dan 6º 50’ LS – 7º 10’ LS dengan luas wilayah 373,70 km 2 . Kota Semarang terbagi atas 177 Kelurahan dan 16 Kecamatan, yaitu Kecamatan Mijen, Gunungpati, Banyumanik, Gajah Mungkur, Semarang Selatan, Candisari, Tembalang, Pedurungan, Genuk, Gayamsari, Semarang Timur, Semarang Utara, Semarang Tengah, Semarang Barat, Tugu, dan Ngaliyan. Secara administrasi, Kota Semarang sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Semarang, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Demak, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kendal. Gambar IV.1 Peta Administrasi Kota Semarang. (Sumber: RTRW Kota Semarang Tahun 2011-2031) Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 51 Penggunaan lahan di Kota Semarang terdiri dari lahan sawah mencapai 39,56 km 2 (10,59%) dari luas existing, sedangkan lahan non sawah mencapai 334,14 km 2 (89,41%). Untuk lahan sawah terdiri dari sawah tadah hujan yang menempati sebagian besar lahan sawah (53,12%), namun hanya sekitar 19,97% yang dapat ditanami dua kali. Untuk lahan non sawah, sekitar 42,17% dari seluruh lahan bukan sawah merupakan lahan kering yang sebagian besar digunakan sebagai pekarangan/lahan untuk bangunan dan pekarangan sekitarnya. Letak Kota Semarang sangat strategis dalam kaitannya dengan jalur lalu lintas ekonomi pulau Jawa dan sebagai koridor pembangunan Jawa Tengah yang terdiri dari empat simpul pintu gerbang yaitu Koridor Pantai Utara, Koridor Selatan menuju kota-kota semarak seperti Kabupaten Magelang, Surakarta, dikenal juga sebagai Koridor Merapi-Merbabu, Koridor Timur menuju Kabupaten Demak/Grobogan, dan Koridor Barat menuju Kabupaten Kendal. Semarang merupakan kunci dari pertumbuhan dan perkembangan di Jawa Tengah, terutama didukung adanya pelabuhan kota, sistem transportasi darat yang luas (kereta api dan jalan raya), dan akses udara, yang semuanya berpotensi sebagai pusat transportasi kawasan dan pusat transit. IV.1.2 Topografi Topografi Kota Semarang memiliki kelerengan dan tonjolan yang beragam karena terdiri dari daerah pesisir pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi. Kota Semarang berada pada ketinggian antara 0,75 sampai 348,00 meter di atas permukaan laut. Kota Semarang memiliki garis pantai sepanjang 13,6 km. Pada daerah pantai Kota Semarang memiliki tingkat kemiringan antara 0-2%. Untuk daerah dataran rendah memiliki tingkat kemiringan antara 2-15%. Sedangkan untuk daerah dataran tinggi memiliki tingkat kemiringan 15-40%. Lereng atau tingkat kemiringan Kota Semarang dapat dikategorikan ke dalam empat kategori berbeda berdasarkan kondisinya. Lereng I dengan tingkat kemiringan 0-2% pada daerah pesisir pantai yang mencakup wilayah Kecamatan Genuk, Pedurungan, Gayamsari, Semarang Timur, Semarang Utara, Tugu, serta Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 52 Sebagian Kecamatan Tembalang, Banyumanik, dan Mijen.