7 BAB II Tinjauan Pustaka Bab ini akan membahas teori-teori yang menjadi acuan penelitian ini. Teori dan konsep tersebut mencakup konsep difusi inovasi, pengelolaan lahan pasca tambang, budidaya tanaman pangan atau kacang di lahan bekas tambang, teori tentang kepemimpinan dan kerangka aksi kolektif. II.1. Difusi Inovasi Rodgers (2003) mendefinisikan bahwa inovasi sebagai ide, gagasan, praktik atau objek yang didasari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk diadopsi. Rodgers (2003) menyatakan bahwa inovasi memiliki karakteristik yang memengaruhi tingkat adopsi yakni relative advantage, compatibility, complexity, trialability, dan observability. Dari seluruh pengertian yang diajukan, bahwa syarat suatu ide, gagasan, tindakan maupun objek dapat dianggap sebuah inovasi ialah adanya unsur kebaruan yang mampu mengubah kehidupan masyarakat. Kemudian inovasi dapat dikenal lebih luas dan masuk jauh ke dalam kehidupan masyarakat, maka dikenalkankan langkah-langkah yang disebut sebagai difusi inovasi. Pada tahun 1964, Everett Rodgers mempopulerkan teori Diffusion of Innovations yang dikembangkan sebagai teori yang menjelaskan bagaimana, mengapa, dan seberapa cepat ide-ide baru dan teknologi menyebar melalui berbagai budaya. (Berger,2014) menyatakan bahwa difusi inovasi menjadi dasar untuk mendukung keputusan para aktor untuk menggunakan inovasi dengan menggabungkan pengaruh yang saling mengimbangkan dari tingkat individu, tingkat sub kelompok, tingkat sistem, dan menerangkan perubahan organisasi dan mengurangi ketidakpastian. 8 II.1.1. Elemen Inovasi Secara teori, Rodgers (2003) juga menyatakan bahwa difusi adalah proses dimana inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara beberapa anggota suatu sistem sosial. Maka itu melalui komunikasi itu akan terjadi kesamaan pendapat antar warga masyarakat tentang inovasi yang akan diadopsi. Berdasarkan penjelasan diatas, maka terdapat empat (4) hal sebagaimana elemen difusi yang diuraikan oleh Rodgers (2003) diantaranya:: 1) Inovasi Gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang adalah inovasi. Kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu yang menerimanya 2) Saluran komunikasi Alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada penerimanya, disebut saluran komunikasi. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efesien yakni menggunakan media massa. Akan tetapi jika komunikasi didefinisikan untuk mengubah sikap atau perilaku penerima secara personal maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran interpersonal. 3) Jangka waktu Proses keputusan inovasi dari awal seseorang mengetahui sampai memutuskan untuk menerima atau menolaknya. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu. Sedikitkanya dimensi waktu ini memengaruhi proses pengambilan keputusan inovasi, keinovatifan seseorang dan kecepatan pengadopsian inovasi dalam sistem sosial. 9 4) Sistem sosial Sistem sosial adalah kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama. Proses difusi itu terjadi dalam suatu sistem sosial. Struktur dalam sistem sosial memengaruhi cara difusi itu terjadi. Pemahaman tentang sistem sosial memengaruhi cara difusi inovasi sangat penting. II.1.2. Proses Keputusan Inovasi Suatu inovasi yang terkait dengan keputusan individu bukanlah tindakan seketika. Sebaliknya, Serangkaian tindakan yang berbeda termasuk proses yang terjadi dari waktu ke waktu. Awalnya, Rodgers (2003) menyatakan bahwa dalam upaya mengadopsi perubahan yang baru, akan melalui tahapan-tahapan seperti awareness, interest, evaluation, trial, dan adoption. Namun, proses adopsi tidak berhenti setelah ditinjau maupun Ketika inovasi itu diterima atau ditolak. Akibat dari pengaruh lingkungan penerima adopsi, kondisi ini akan berubah lagi. Kemudian Rogers (2003) merevisi teorinya tentang keputusan inovasi menjadi babak sebagai berikut. 1. Knowledge Knowledge terjadi saat seseorang (individu)/ unit pengambilan keputusan lainnya terpapar oleh keberadaan inovasi dan memperoleh pemahaman mengenai fungsinya. Ada tiga (3) jenis pengetahuan dalam suatu inovasi yakni: a) Awareness Knowledge: Motivasi lahir dengan pertanyaan “apa inovasinya”. Tahapan ini terjadi dimana mulai ada informasi tentang inovasi tersebut b) How-to knowledge; terdiri dari informasi untuk menggunakan inovasi dengan benar. Dalam kasus inovasi yang relative kompleks, diperlukan jumlah pengetahuan jenis ini yang lebih banyak c) Principles knowledge; terdiri dari informasi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip yang berfungsi mendasari bagaimana suatu karya inovasi 10 2. Persuasion Pada saat individu/unit pengambilan keputusan membentuk sikap yang menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu inovasi, disitulah persuasion terjadi.Individu juga menjadi lebih terlibat secara psikologis dengan inovasi pada tahap ini. Pesan yang dianggap kredibel akan menjadikan seseorang gencar mencari informasi tentang ide baru dan memutuskan bagaimana menginterpretasikan informasi yang diterimanya.Munculnya sikap menerima atau menolak terhadap inovasi yang ditawarkan merupakan hasil dari tahap persuasi dalam proses keputusan inovasi 3. Decision Untuk mengadopsi atau menolak inovasi, terjadi decision saat individu/ unit pengambilan keputusan lainnya terlibat dalam aktivitas yang mengarah pada pilihan tersebut. Keputusan untuk memanfaatkan inovasi sebagai tindakan terbaik yang tersedia disebut adopsi. Sementara sebutan dari keputusan untuk tidak mengadopsi inovasi disebut penolakan. Dengan mencoba ide yang baru secara parsial, merupakan salah satu cara untuk menangani ketidakpastian yang melekat tentang konsikuensi inovasi. 4. Implementation Ketika individu/ unit pengambilan keputusan lainnya menerapkan ide baru, saat itulah implementation terjadi. Permasalahan yang lahir yakni tentang penggunaan inovasinya. Pencarian informasi aktif biasanya masih terjadi, untuk menjawab pertanyaan seperti “dimana inovasi dapat diperoleh?”, “bagaimana cara menggunakannya?”,”masalah operasional apa yang akan dihadapi dan bagaimana proses penyelesaiannya” 11 5. Confirmation Ketika individu/ unit pengambilan keputusan lainnya mencari penguatan dari keputusan inovasi yang sudah dibuat, saat itulah confirmation terjadi. Tetapi jika ternyata memperoleh informasi yang berlawanan tentang inovasi yang telah dijalankan, makai ia dapat membalikkan keputusan sebelumnya. II.1.3. Tahapan Proses Inovasi Gambar II.1 Lima Tahapan Proses Inovasi di Organisasi (Rogers, 2003) Berdasarkan gambar II.1. diatas, Proses inovasi terdiri dari dari lima tahap ditandai dengan serangkaian peristiwa, tindakan, dan keputusan tertentu yang dibuat pada saat itu.