Hasil Ringkasan
7 Bab II Tinjauan Pustaka II.1 Gambaran Umum Tahapan Penerapan Proyek EOR Tahapan produksi minyak dengan teknologi EOR terus meningkat setiap waktunya. Namun dalam aplikasi lapangan, EOR memiliki banyak tantangan karena ketidakpastian teknis maupun keekonomian. Pendekatan yang umum digunakan untuk memilih teknik EOR adalah dengan screening konvensional yang secara umum dapat dikatakan teknik “go-no go” dengan trial dan error yang sangat menurunkan kemungkinan kesuksesan teknik EOR yang diterapkan pada suatu lapangan (Priadi dkk., 2021). Pendekatan lainnya untuk mendesain dan implementasi tahapan komprehensif program EOR secara spesifik diadaptasi dari (Ela dkk., 2014) pada gambar 2.1. Gambar 2.1 menampilkan proses yang panjang dan melibatkan beberapa tahapan pada program EOR. Tahapan screening EOR, core flood, simulasi reservoir membutuhkan waktu 4 sampai 5 tahun hingga field test (Samuel Armacanqui dkk., 2017). Ilustrasi pada gambar 2.1 menjelaskan langkah-langkah alur kerja penilaian EOR secara lengkap. Langkah awal yang menentukan keberhasilan langkah selanjutnya adalah langkah pengumpulan data, dilanjutkan dengan penilaian pendahuluan yang memerlukan analisis lebih lanjut karena pada langkah ini metode EOR ditentukan. Pada fase preliminary, beberapa tahapan seperti melakukan screening criteria, memprediksi kinerja reservoir dan evaluasi ekonomi dilakukan. Oleh karena hal tersebut investasi akan berisiko jika tidak didukung dengan fase preliminary cost-efficient screening (Siena dkk., 2016). Kualitas pengambilan keputusan pada tahapan asesmen awal akan sangat mempengaruhi keberhasilan tahapan lanjutan EOR hingga implementasi EOR secara full field. Analisis keputusan untuk pengembangan lapangan minyak sangat berkaitan erat terhadap risiko akibat ketidakpastian sehingga evaluasi risiko dan mengetahui kualitas keputusan yang diambil menjadi sangat penting. 8 Gambar 2.1 Desain dan Implementasi Tahapan Komprehensif Program EOR (Ela dkk., 2014) Fase Ekspolrasi dan Produksi minyak, membuat keputusan harus mempertimbangkan risiko dengan menilai dampak ketidakpastian terhadap kinerja lapangan minyak, meningkatkan kemungkinan keberhasilan, menghitung potensi kerugian serta mengidentifikasi peluang (Costa dkk., 2008). Pada industri 9 perminyakan khususnya EOR, salah satu pertimbangan dalam dalam pengambilan keputusan adalah prediksi performa reservoir setelah diterapkannya EOR. Sejauh ini, simulasi reservoir merupakan metode yang paling akurat dalam memprediksi performa reservoir. Pada simulasi reservoir biasanya pendekatan pengambilan sampel Monte carlo digunakan, dimana sejumlah realisasi model reservoir stokastik yang dihasilkan digunakan untuk mengukur efek ketidakpastian kemudian simulasi numerik dilakukan dalam memprediksi performa reservoir untuk mengetahui potensi kandidat teknik EOR (A. Alkhatib & Babaei, 2016). Namun, Simulasi Monte carlo membutuhkan waktu yang lama untuk konvergensi dan membutuhkan sampel dalam jumlah yang besar untuk menghasilkan hasil yang akurat. Selain itu jika model reservoir kompleks, besar dan masalah optimalisasi subsurface disimulasikan, maka hal ini akan sangat mahal dalam komputasi (A. Alkhatib & Babaei, 2016; Ambia, 2012; Barua dkk., 1986; Bou-Mikael dkk., 2000; Dickson dkk., 2011; Ehrlich dkk., 1997).