Hasil Ringkasan
1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Sektor hulu migas Indonesia menetapkan visi untuk mencapai produksi satu juta barel minyak per hari pada tahun 2030 (Priadi dkk., 2021). Salah satu inisiatif yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam mencapai target tersebut adalah dengan mengoptimalkan produksi pada lapangan-lapangan yang ada. Inisiatif strategis penerapan Enhanced Oil Recovery (EOR) di lapangan-lapangan potensial bertujuan untuk mendukung produksi migas nasional agar sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sebelum pelaksanaan proyek EOR, melakukan studi preliminary menjadi perlu dilakukan. Studi ini berfokus pada penelitian pendahuluan yang dilakukan di mature field yang dikenal sebagai lapangan “ADP”, yang pertama kali ditemukan pada tahun 1974. Secara geologis, situs tersebut terletak di Sub- Cekungan Jambi, bagian dari Cekungan Sumatera Selatan (Bishop, 2000). Gambar 1.1 menggambarkan pola struktur dan pembagian Cekungan Sumatera Selatan. Sepanjang sejarahnya, lapangan tersebut telah mengalami beberapa operasi oleh berbagai Kontraktor Kontrak Bagi Hasil (PSC). Hal tersebut terjadi karena kerugian ekonomi akibat penurunan produksi. Oleh karena itu, penerapan metode EOR menjadi keharusan untuk meningkatkan produksi. Gambar 1.1 Pola Struktur dan pembagian Cekungan Sumatera Selatan (Bishop, 2000) Koleksi digital milik UPT Perpustakaan ITB untuk keperluan pendidikan dan penelitian 2 Implementasi EOR yang sukses membutuhkan perencanaan yang efektif dalam memilih teknologi yang tepat untuk lapangan atau reservoir yang sedang diinvestigasi (Ramos dkk., 2020). Proyek EOR secara tradisional selalu berkaitan dengan biaya investasi dan operasional yang tinggi (CAPEX dan OPEX) serta risiko yang tinggi yang membatasi jumlah proyek EOR untuk dimulai (Manrique dkk., 2009). Selain itu ketidakpastian teknis dan ekonomi dapat memberikan dampak kegagalan pada proses EOR (Begg dkk., 2003). Melakukan peramalan kinerja proses EOR seperti melakukan studi, desain, dan pemilihan metode EOR yang terbaik sesuai dengan karakteristik reservoir menjadi sangat penting untuk mendukung keputusan investasi. Investasi akan berisiko jika tidak didukung dengan fase preliminary cost-efficient screening (Siena dkk., 2016). Metode EOR terbaik pada suatu lapangan dipilih berdasarkan studi kelayakan EOR dengan mempertimbangkan beberapa faktor seperti sensitivitas modal, risiko dan kemungkinan peningkatan cadangan (Uche dkk., 2021). Asesmen awal merupakan tahapan awal analisis EOR yang perlu dilakukan untuk mengetahui kelayakan proyek EOR pada reservoir yang diinvestigasi. Simulasi reservoir digunakan secara luas sebagai alat dalam memprediksi kinerja reservoir. Gambar 1.2 merupakan alur kerja evaluasi EOR yang digunakan oleh ExxonMobil (Selamat dkk., 2008). Pendekatan yang digunakan dimulai dari screening metode EOR yang sesuai dan identifikasi reservoir target.