DILEMA DAN HABITUS SEBAGAI KETERIKATAN RASIONALITAS PENGGUNAAN DIMENSI MANUSIA DALAM PERENCANAAN RUANG LAUT (PRL) DISERTASI Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dari Institut Teknologi Bandung Oleh ANDRIAN RAMADHAN NIM: 35418003 (Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG April 2023 i ABSTRAK DILEMA DAN HABITUS SEBAGAI KETERIKATAN RASIONALITAS PENGGUNAAN DIMENSI MANUSIA DALAM PERENCANAAN RUANG LAUT (PRL) Oleh Andrian Ramadhan NIM: 35418003 (Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota) Mempertimbangkan dimensi manusia ke dalam PRL sudah banyak disarankan agar tercapai keberlanjutan sosial dalam pemanfaatan ruang pesisir dan laut. Namun realitas menunjukkan bahwa praktik PRL kurang mempertimbangkan dimensi manusia. Padahal pengabaian terhadap dimensi manusia dapat berakibat pada terancam hilangnya warisan, mata pencaharian, dan budaya masyarakat pesisir yang selama ini mengandalkan lingkungan laut. Penelitian ini mengeksplorasi lebih dalam mengenai dilema dalam penggunaan dimensi manusia tersebut serta mencoba memahami bagaimana keputusan dibuat di tengah dilema dengan menggunakan teori habitus. Teori habitus melengkapi argumentasi akademik mengenai penggunaan dimensi manusia yang selama ini hanya menekankan pada aspek objektif seperti stuktur kekuasaan dan kapasitas sumberdaya yang dimiliki. Pada konteks ini, habitus institusi yang dipengaruhi oleh disposisi subjektif dan struktur objektif akan memainkan peran penting dalam membingkai rasionalitas pengambilan keputusan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif karena memiliki kemampuan dalam menggali informasi yang bersifat eksplanasi dan sifatnya yang naturalistik. Penelitian ini mempekerjakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan studi dokumen. Strategi yang digunakan adalah studi kasus untuk mendapatkan informasi mendalam tentang bagaimana dilema dimensi manusia dan keterbatasan rasionalitas PRL pada konteks yang spesifik. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan dimensi manusia menjadi terbatas tergantung pada tiga hal yaitu dilema yang dihadapi dalam PRL sebagai arena, kepemilikan modal institusi, dan habitus institusi. Keterbatasan tersebut membuat tipe keputusan penggunaan dimensi manusia dalam PRL terbagi menjadi tiga yaitu adopsi, adopsi secara terbatas, dan abai. Dampak keputusan tersebut adalah belum tercapai sepenuhnya tujuan penggunaan dimensi manusia. Meskipun demikian, partisipasi masyarakat justru dapat lebih berkembang secara informal pasca terbitnya zonasi. Masyarakat banyak terlibat dalam pengawasan, sosialisasi dan pembuatan regulasi berbasis masyarakat pada zona-zona pemanfaatan. Kondisi tersebut membuat pelaksanaan zonasi bersifat fleksibel sehingga kepentingan dasar masyarakat yang terganggu dapat dinegosiasikan. Misalnya penangkapan ikan untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup masih dapat ditoleransi meski dilakukan ii pada zona-zona terlarang seperti zona perlindungan dan zona inti. Pendekatan persuasif dari para tokoh masyarakat yang bermitra dengan BTNKJ menjadi strategi untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat meski membutuhkan waktu panjang agar berhasil. Aspek distribusi manfaat secara umum masih berpihak pada masyarakat lokal setidaknya hal tersebut terlihat dari pemanfaatan ruang pesisir dan laut untuk perikanan tangkap dan pariwisata bahari. Hal tersebut terjadi karena inisiatif-inisiatif aktor lokal yang didukung oleh BTNKJ dalam melindungi kepentingan masyarakat pada dua jenis pemanfaatan tersebut. Sementara ancaman lahir dari kegiatan tambak udang di mana masyarakat lebih banyak dirugikan daripada manfaat yang diberikan. Kata kunci: keberlanjutan sosial, dilema perencanaan, habitus, keterikatan rasionalitas, iii By Andrian Ramadhan NIM: 35418003 (Doctoral Program in Regional and Urban Planning) Considering the human dimension in MSP has been widely suggested to achieve social sustainability of coastal and marine use. However, many MSP practices do not consider the human dimension properly. Whereas ignoring this dimension can result in the threat of losing the heritage, livelihoods, and culture of coastal communities that have relied on the marine environment. This study explores the dilemmas faced when using the human dimension and tries to understand how decisions are made amid a dilemma using the habitus theory. Habitus’ theory complements academic arguments regarding the use of the human dimension, which so far only emphasizes objective aspects such as the structure of power and the capacity of the available resources. In this context, institutional habitus, influenced by subjective disposition and objective structure, will play an important role in framing the rationality of decision-making. The method used in this study is qualitative due to its ability to gather explanatory and naturalistic information. This study employs several data collection techniques as a form of triangulation, such as observation and interviews. The strategy used is a case study to obtain in-depth information about the human dimension of dilemma and the bounded of MSP rationality in a specific context. The results of the study indicate that the use of human dimensions is constrained by three factors: the dilemma posed by the arena, institutional capital ownership, and institutional habitus. These limitations give rise to three decision-making types for the use of human dimensions in MSP: adoption, limited adoption, and neglect. The resulting constraints impede the achievement of the goal of using human dimensions. However, the post-zonation period has seen the emergence of more informal community participation, with the community heavily involved in supervising, socializing, and developing community-based regulations in utilization zones. This flexible approach to zonation implementation allows for basic community interests to be negotiated even when they are disrupted. For example, fishing for daily needs can still be tolerated, even when carried out in forbidden zones such as protection and core zones. Persuasive approaches from community leaders who partner with BTNKJ have proven effective in increasing community compliance, although they require a long time to succeed. The distribution of benefits generally favors the local community, as evidenced by the ABSTRACT DILEMMA AND HABITUS AS A BOUNDED RATIONALITY IN THE USE OF THE HUMAN DIMENSION IN MARINE SPATIAL PLANNING (MSP) iv utilization of coastal and marine areas for fishing and marine tourism. This outcome is due to the initiatives of local actors supported by BTNKJ in protecting the community's interests in these two types of utilization. Conversely, shrimp farming activities pose a threat to the community, as they result in more losses than benefits.. Keywords: Social Sustainability, Planning Dilemma, Habitus, Bounded Rationality. v Oleh Andrian Ramadhan NIM: 35418003 (Program Studi Doktor Perencanaan Wilayah dan Kota) Institut Teknologi Bandung Menyetujui Tim Pembimbing Tanggal ……………………….. Ketua ______________________ (Wilmar A Salim ST, M.Reg.Dev., Ph.D) Anggota Anggota ______________________ ______________________ (Ir. Teti Armiati Argo MES. Ph.D) (Alhilal Furqan M.Sc.,Ph.D) DILEMA DAN HABITUS SEBAGAI KETERIKATAN RASIONALITAS PENGGUNAAN DIMENSI MANUSIA DALAM PERENCANAAN RUANG LAUT (PRL) vi vii PEDOMAN PENGGUNAAN DISERTASI Disertasi Doktor yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Disertasi ini dapat di tulis dalam bahasa Indonesia sebagai berikut: Ramadhan, A. (2023): Dilema dan Habitus Sebagai Keterikatan Rasionalitas Penggunaan Dimensi Manusia Dalam Perencanaan Ruang Laut (PRL), Disertasi Program Doktor, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Ramadhan, A. (2023): Dilemma and Habitus As A Bounded Rationality in The Use of The Human Dimension In Marine Spatial Planning (MSP), Doctoral Dissertation, Institut Teknologi Bandung. Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh disertasi haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung.