KAJIAN RISIKO RENDAMAN PESISIR DI KABUPATEN INDRAMAYU TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Oseanografi Oleh: Ahmad Ilham Rabbani Erawan NIM 12919013 PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2023 i LEMBAR PENGESAHAN KAJIAN RISIKO RENDAMAN PESISIR DI KABUPATEN INDRAMAYU TUGAS AKHIR Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Studi Oseanografi Oleh: Ahmad Ilham Rabbani Erawan NIM 12919013 Program Studi Oseanografi Institut Teknologi Bandung Bandung, 24 Juli 2023 Pembimbing Hamzah Latief, M.Si., Ph.D. NIP. 19660118 199102 2 001 v Kajian Risiko Rendaman Pesisir di Kabupaten Indramayu Ahmad Ilham Rabbani Erawan NIM: 12919013 Abstrak Kajian risiko rendaman dilakukan di Kabupaten Indramayu dengan memproyeksikan 4 skenario rendaman dari tahun 2025-2045 menggunakan bathtub model, mengkaji kerentanan pesisir menggunakan CVI, dan kerentanan lahan menggunakan LVI. Daerah Kabupaten Indramayu yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa di bagian utara dan adanya isu perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan muka laut membuat wilayah ini memiliki potensi yang besar untuk terkena dampak dari banjir rob. Hasil proyeksi rendaman menunjukkan bahwa Kabupaten Indramayu pada tahun 2045 skenario 1 memiliki luas wilayah terendam sebesar 482,53 km 2 , lalu untuk skenario 2 seluas 584,31 km 2 , selanjutnya pada skenario 3 luas wilayah terendam adalah 633,04 km 2 , dan terakhir pada skenario 4 luas wilayah terendam adalah 715,99 km 2 dengan 18 dari 31 kecamatan terdampak sangat besar. Sedangkan, hasil CVI menunjukkan kerentanan pesisir bervariasi dari sangat rendah (rank 1) hingga sangat tinggi (rank 5) dengan kerentanan tinggi (rank 4) yang paling dominan memiliki panjang ±35,86 km (29,40%). Lalu, hasil dari LVI (Land Vulnerability Index) menunjukkan kerentanan lahan sangat tinggi mayoritas berada di Kecamatan Pasekan, Indramayu, dan Losarang. Peta proyeksi rendaman dan kerentanan lahan lalu di-overlay untuk menghasilkan peta risiko rendaman. Peta risiko rendaman menunjukkan tingkat potensi kerugian akibat suatu bahaya pada kurun waktu tertentu di suatu wilayah. Kecamatan yang memiliki risiko rendaman paling besar adalah Kecamatan Losarang, Pasekan, dan Indramayu. Mengingat cukup tingginya nilai CVI di wilayah tersebut, yaitu sedang (rank 3) hingga tinggi (rank 4), maka Kecamatan Losarang, Pasekan, dan Indramayu perlu diatasi lebih dahulu untuk menghadapi bahaya rendaman. Kata kunci: Banjir rob, CVI, Indramayu, Kerentanan, Perubahan iklim, Rendaman, Risiko. vi Coastal Inundation Risk Study in Indramayu Regency Ahmad Ilham Rabbani Erawan NIM: 12919013 Abstract The inundation risk study was carried out in the Indramayu Regency by projecting 4 inundation scenarios from 2025-2045, measuring coastal vulnerability using CVI, and land vulnerability using LVI. Indramayu Regency has great potential to be damaged and affected by tidal floods because of its location which is directly adjacent to the Java Sea in the north and the alarming climate change that causes sea level rise. The results of the inundation projection show that Indramayu Regency in 2045 scenario 1 has a submerged area of 482.53 km 2 , then for scenario 2 it is 584.31 km 2 , then in scenario 3 the area of the submerged area is 633.04 km 2 , finally in scenario 4 the area of submerged area is 715.99 km 2 with 18 of 31 districts affected greatly. Coastal vulnerability results from CVI vary from very low (rank 1) to very high (rank 5). The most dominant vulnerability rank is high (rank 4) with ±35,86 km (29,40%) length. The land vulnerability result from LVI (Land Vulnerability Index) shows most of the very high land vulnerability is in the Districts of Pasekan, Indramayu, and Losarang. Inundation maps were then overlaid with land vulnerability map to produce inundation risk maps. Inundation risk map shows the level of potential loss in an area at a period of time.