199 Bab VIII Kesimpulan dan Rekomendasi VIII.1 Kesimpulan Dalam penelitian ini, telah dikaji pengaruh relokasi tempat tinggal terhadap perilaku perjalanan pada masyarakat berpenghasilan rendah dengan melihat perbedaannya dari sisi tipe relokasinya, yaitu relokasi paksa dan relokasi sukarela. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian hipotesis, ditemukan beberapa pola dan hubungan antar variabel berpengaruh menggambarkan bagaimana perubahan lokasi tempat tinggal dapat mempengaruhi perilaku perjalanan. Dalam kesimpulan ini, akan dirangkum temuan-temuan utama dan implikasi yang relevan yang dapat membantu pemahaman pengaruh relokasi tempat tinggal terhadap perilaku perjalanan pada masyarakat berpenghasil rendah. Selain itu, dilihat juga perbedaan pengaruhnya dari motif individu atau keluarga melakukan relokasi, relokasi paksa dan relokasi sukarela. Selama ini, penelitian-penelitian terkait yang sudah dilakukan umumnya mengarah pada motif relokasi tempat tinggal secara sukarela (berdasarkan kehendak sendiri dengan berbagai faktor pertimbangan). Sementara penelitian ini melihat perbandingan pengaruh relokasi tempat tinggal terhadap perilaku perjalanan pada masyarakat berpenghasilan rendah, baik secara keseluruhan maupun perbandingan untuk melihat perbedaan pengaruhnya dilihat dari motif atau tipe relokasinya, relokasi paksa dan relokasi sukarela. Sehingga penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan wawasan terkait dengan pengaruh relokasi tempat tinggah terhadap perilaku perjalanan pada masyarakat berpenghasilan rendah dan lebih dalam lagi dilihat perbedaannya dari sisi motif atau tipe relokasinya. Kesimpulan terkait dengan pengaruh relokasi tempat tinggal terhadap perilaku perjalanan dengan mempertimbangkan faktor berpengaruh seperti kondisi lingkungan binaan, kondisi sosial ekonomi, dan sikap adalah sebagai berikut: • Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan faktor lingkungan binaan (perumahan) terkait dengan jarak/waktu tempuh terhadap tempat kerja akan berpengaruh signifikan terhadap frekuensi perjalanan dan kepemilikan kendaraan. Sementara tingkat aksesibilitas lokasi akan 200 berpengaruh signifikan terhadap perubahan penggunaan moda. Dilihat dari hasil analisis yang menunjukkan arah hubungan antara jarak/waktu tempuh yang positif. Arah pengaruh yang positif ini berbeda dengan literatur pada umumnya yang menyatakan bahwa jarak/waktu tempuh yang tinggi akan berpengaruh terhadap penurunan frekuensi perjalanan (arah negatif). Anomali tersebut kemungkinan diakibatkan oleh faktor kebijakan dalam pengaturan sistem kerja yang dominan berpengaruh terhadap pola perubahan frekuensi kerja. Walaupun hasil penelitian juga menunjukkan bahwa semakin jauh jaraknya dari tempat kerja/usaha, sebagian responden akan mengurangi frekuensi bekerjanya untuk mengurangi beban biaya transportasinya. Namun demikian faktor kebijakan pengaturan kerja yang dominan mempengaruhi frekuensi bekerjanya, sehingga menyebabkan arah hubungannya menjadi positif. Jarak/waktu tempuh dari lokasi tempat tinggal ke tempat kerja secara signifikan berpengaruh terhadap perubahan penggunaan moda pada kelompok tipe relokasi paksa. Pada kelompok tipe relokasi paksa ini dengan semakin jauh jarak/waktu tempuh ke lokasi kerja, cenderung untuk beralih ke angkutan umum. Dari sisi aksesibilitas, berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa aksesibilitas lokasi tempat tinggal yang baik, memiliki kemudahan mendapatkan pelayanan angkutan umum, secara signifikan akan merubah penggunaan moda yang lebih cenderung ke angkutan umum. • Kondisi sosial ekonomi yang baik secara signifikan akan berpengaruh terhadap sikap pro kendaraan pribadi baik secara keseluruhan maupun untuk tipe relokasi paksa dan relokasi sukarela. Kondisi sosial ekonomi yang secara signifikan akan berpengaruh terhadap kepemilikan kendaraan terutama pada kelompok tipe relokasi sukarela dengan besar pengaruh yang sedang/moderat. Namun beda halnya dengan kelompok tipe relokasi paksa, pengaruh kondisi sosial ekonomi tidak signifikan berpengaruh terhadap kepemilikan kendaraan dengan besar pengaruh sangat lemah, cenderung dapat diabaikan. Ini berbeda dengan temuan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa kondisi sosial ekonomi umumnya berpengaruh signifikan terhadap kepemiliki kendaraan. 201 • Faktor sikap akan berpengaruh signifikan terhadap penggunaan moda dan kepemilikan kendaraan. Sikap pro kendaraan pribadi dalam penelitian ini memiliki pengaruh singnifikan terhadap variabel kepemilikan kendaraan dan tidak signifikan terhadap perubahan penggunaan moda, dalam hal ini adalah bahwa individu yang memiliki sikap pro terhadap kendaraan pribadi akan cenderung lebih sulit untuk beralih ke angkutan umum. Sikap pro angkutan umum memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan penggunaan moda yang menunjukan bahwa sikap positif yang semakin besar terhadap pro penggunaan angkutan umum cenderung akan mengakibatkan pergeseran penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum. Hasil penelitian menunjukan terdapat perbedaan pengaruh relokasi tempat tinggal terhadap perilaku perjalanan yang signifikan berdasarkan motif atau tipe relokasinya, relokasi paksa dan relokasi sukarela pada beberapa hubungan antar variabel yang dikonsepkan dalam model konstruk yang dibangun, baik pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung akibat adanya efek mediasi, pengaruh variabel moderasi, pengaruh dari variabel kontrol: • Perbedaan pengaruh langsung antar variabel yang signifikan terjadi pada pengaruh variabel frekuensi perjalanan terhadap kepemilikan kendaraan dan penggunaan moda. Selain itu pada pengaruh kondisi sosek terhadap kepemilikan moda. • Perbedaan pengaruh tidak langsung sebagai akibat adanya efek mediasi yang signifikan terdapat di pengaruh variabel mediasi kepemilikan kendaraan yang memediasi pengaruh frekuensi perjalanan terhadap penggunaan moda dan pengaruh sikap pro kendaraan pribadi terhadap penggunaan moda. • Perbedaan pengaruh variabel moderasi terdapat di variabel moderasi frekuensi perjalanan yang memoderasi secara signifikan pengaruh variabel aksesibilitas terhadap variabel kepemilikan kendaraan. Selain itu, perbedaan signifikan juga terjadi pada pengaruh variabel jarak/waktu 202 tempuh terhadap kepemilikan kendaraan yang dimoderasi oleh variabel frekuensi perjalanan. • Perbedaan pengaruh variabel kontrol yang signifikan terdapat pada variabel periode waktu lama tinggal 5 tahun sampai 10 tahun yang mengontrol variabel kepemilikan kendaraan, variabel perubahan jenis pekerjaan yang mengontrol variabel kepemilikan kendaraan dan penggunaan moda.