PEMILIHAN ANTARA 2 MODA FEEDER KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG DARI STASIUN PADALARANG TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh TYAS EKA OKTAVIA NIM: 24221016 (Program Studi Magister Transportasi) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2023 ii ABSTRAK PEMILIHAN ANTARA 2 MODA FEEDER KERETA CEPAT JAKARTA-BANDUNG DARI STASIUN PADALARANG Oleh TYAS EKA OKTAVIA NIM: 24221016 (Program Studi Magister Transportasi) Pergerakan penumpang asal DKI Jakarta menuju Bandung Raya yaitu sebesar 27.418.521 orang/tahun (Kementerian Perhubungan, 2011). Provinsi DKI Jakarta dan Bandung Raya memiliki jumlah penduduk masing-masing lebih dari 10 dan 8 juta pendudukan (Badan Pusat Statisik, 2020). Melihat potensi ekonomi antar daerah yang masih sangat tinggi. Pemerintah merasa perlu menyelaraskan pembangunan infrastruktur koridor Jakarta – Bandung dengan menyediakan konektivitas antar kota dan pengembangan kawasan yaitu dengan menyediakan kereta cepat atau High Speed Train (HST) dengan rute yang akan dilalui yaitu Stasiun Halim, Stasiun Karawang, Stasiun Padalarang dan Stasiun Tegalluar, maka dibutuhkan moda feeder perjalanan dari setiap stasiun pemeberhantian kereta cepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peluang pemilihan moda antara KA Feeder dan KRD Lokal Bandung sebagai moda lanjutan penumpang KCJB dari Stasiun Padalarang menuju Kota Bandung. Penelitian ini ditunjukan untuk calon penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang nantinya memilih antara KA Feeder dan KRD Lokal Bandung Raya sebagai moda lanjutan perjalanan dari Stasiun Padalarang menuju Kota Bandung. Survei dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara online kepada 384 responden dan diolah dengan menggunakan metode binomial logit, didapatkan hasil bahwa berdasarkan hasil analisa dalam BIOGEME 3.2.11, atribut biaya, waktu tempuh dan waktu tunggu merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap pemilihan moda. Semakin besar nilai utilitas maka probabilitas kedua moda akan berbanding terbalik, nilai prolbabilitas KA Feleldelr akan selmakin besar apabila nilai prolbabilitas ulntulk me lmilih KRD Lo lkal Bandulng Raya kecil dan begitupun sebaliknya. Nilai probabilitas pemilihan KA Feeder paling besar yaitu 94%, sedangkan pada skenario tersebut nilai probabilitas KRD Lokal Bandung Raya paling kecil yaitu hanya 6%, oleh karena itu Moda KA Feeder merupakan moda yang memiliki peluang lebih besar dipilih sebagai moda lanjutan KCJB dari Stasiun Padalarang. Kata kunci : pemilihan moda; moda feeder; kereta api iii ABSTRACT Selection between 2 Feeder Modes of Highspeed Railway Jakarta- Bandung from Padalarang Station By Tyas Eka Oktavia NIM: 24221016 (Master’s Program in Transportation) The movement of passengers from DKI Jakarta to Greater Bandung is 27,418,521 people/year (Ministry of Transportation, 2011). The provinces of DKI Jakarta and Greater Bandung have a population of over 10 and 8 million inhabitants, respectively (Central Bureau of Statistics, 2020). Seeing the economic potential between regions is still very high. The government feels the need to align the infrastructure development of the Jakarta - Bandung corridor by providing inter- city connectivity and regional development, namely by providing a high-speed train (HST) with the routes to be traversed, namely Halim Station, Karawang Station, Padalarang Station and Tegalluar Station. This research aims to identify opportunities for modal selection between Feeder Train and Bandung Local KRD as a continuation mode for KCJB passengers from Padalarang Station to Bandung City. This research is aimed at prospective passengers of the Highspeed Railway Jakarta-Bandung (KCJB) who will later choose between the Feeder Train and the Greater Bandung Local KRD as the next mode of travel from Padalarang Station to Bandung City. The survey was carried out by distributing questionnaires online to 384 respondents and processed using the binomial logit method. It was found that based on the analysis results in BIOGEME 3.2.11, the attributes of cost, travel time and waiting time are the most influential factors on the choice of mode. The greater the utility value, the probability of the two modes will be inversely proportional, the probability value of the Feeder railway train will be greater if the probability value for choosing the Bandung Raya Local KRD is small and vice versa. The highest probability value for choosing the Feeder Train is 94%, whereas in this scenario the probability value for the Greater Bandung Local KRD is the smallest, namely only 6%, therefore the Feeder Train Mode is a mode that has a greater chance of being selected as a continuation mode for KCJB from Padalarang Station. Keywords : mode choice; feeder mode choice; train iv v PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS Tesis Magister yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada penulis dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku di Institut Teknologi Bandung. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin penulis dan harus disertai dengan kaidah ilmiah untuk menyebutkan sumbernya. Sitasi hasil penelitian Tesis ini dapat ditulis dalam Bahasa Indonesia sebagai berikut: Oktavia Tyas E. (2023): Pemilihan Antara 2 Moda Feeder Kereta cepat Jakarta- Bandung dari Stasiun Padalarang Tesis Program Magister, Institut Teknologi Bandung. dan dalam bahasa Inggris sebagai berikut: Oktavia Tyas E. (2023): Selection between 2 Feeder Modes of Highspeed Railway Jakarta-Bandung from Padalarang Station, Master’s Program Thesis, Institut Teknologi Bandung Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh tesis haruslah seizin Dekan Sekolah Pascasarjana, Institut Teknologi Bandung vi Dipersembahkan untuk Orang Tua, Adik Tercinta (Maytasya Dwinaqifah), Bangsa, dan Almamater ITB. vii DAFTAR ISI ABSTRAK ............................................................................................................ ii ABSTRACT ........................................................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ................................................................... v DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI ............................................................ xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii KATA PENGANTAR ........................................................................................ xiv BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 I.1 Latar Belakang ................................................................................... 1 I.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 3 I.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian ........................................................... 4 I.3.1 Tujuan Penelitian ...................................................................... 4 I.3.2 Sasaran Penelitian ..................................................................... 4 I.4 Manfaat Penelitian ............................................................................. 4 I.4.1 Manfaat Akademik ................................................................... 4 I.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................... 5 I.5 Ruang Lingkup Pembahasan .............................................................. 5 I.5.1 Ruang Lingkup Wilayah ........................................................... 5 I.5.2 Ruang Lingkup Materi ............................................................. 5 I.6 Sistematika Penulisan ........................................................................ 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 9 II.1 Karakteristik Masyarakat dalam Pemilihan Moda untuk Aksesibilitas .................................................................................... 9 II.1.1 Integrasi Moda Akses dengan Moda Utama ......................