PERECAAA SISTEM DRAIASE DA EMBUG PADA KAWASA IDUSTRI MULTI OPTIMAL SE TOSA TAHAP I KABUPATE PURWAKARTA, JAWA BARAT TUGAS AKHIR Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Institut Teknologi Bandung Oleh MUHAMMAD ALIF FATHA IM: 15819023 PROGRAM STUDI TEK IK DA PEGELOLAA SUMBER DAYA AIR FAKULTAS TEKIK SIPIL DA LIGKUGA ISTITUT TEKOLOGI BADUG 2023 ii ABSTRAK PERECAAA SISTEM DRAIASE DA EMBUG PADA KAWASA IDUSTRI MULTI OPTIMAL SE TOSA TAHAP I KABUPATE PURWAKARTA, JAWA BARAT Oleh: MUHAMMAD ALIF FATHA IM: 15819023 (Program Studi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air) Kawasan Industri Multi Optimal Sentosa atau biasa disebut KIMOS merupakan salah satu kawasan industri yang termasuk bagian dari Jatiluhur Industrial Smart City (JISC) berada di Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terbagi menjadi beberapa tahap pelaksanaan, yakni tahap 1, 2 dan 3. Perencanaan KIMOS Tahap 1 terbagi menjadi dua, yakni Wilayah Cilangkap dan Wilayah Cibarengkok. Perencanaan sistem drainase yang didesain menggunakan konsep berkelanjutan dengan embung yang berperan sebagai bangunan pelengkapnya yang didesain menggunakan periode ulang 5 tahun dengan hujan sebesar 95.88 mm menggunakan distribusi Log Pearson III. Selain itu, dilakukan pemodelan muka air sungai pada outlet di masing-masing embung menggunakan hujan desain periode ulang 20 tahun sebesar 134.77 mm, kemudian diperoleh debit puncak sebesar 97.28 m 3 /s dengan metode Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu hingga diperoleh elevasi muka air pada ketinggian +46.60 m di outlet Cibarengkok dan +39.62 m pada outlet Cilangkap dengan menggunakan HEC-RAS 6.20. Pada perencanaan sistem drainase dilakukan dengan EPA SWMM 5.20 yang secara keseluruhan dibagi menjadi saluran terbuka dan saluran tertutup. Saluran terbuka direncanakan menggunakan beton precast U-Ditch dengan ukuran terkecil 0.50 x 0.50 m mutu K- 350 dan ukuran terbesar 1.40 x 1.40 m mutu K-350, sedangkan saluran tertutup direncanakan menggunakan Box Culvert dengan ukuran terkecil 0.80 x 0.80 K-350 dan ukuran terbesar 1.50 x 1.50 m mutu K-350. Pada perencanaan embung, debit yang masuk ke Embung Cilangkap sebesar 5.08 m 3 /s sehingga direncanakan tinggi tubuh embung 2.50 m seluas luas 3.46 hektar dengan tampungan total 81608 m 3 sedangkan pada Embung Cibarengkok debit yang masuk sebesar 6.08 m 3 /s dengan tinggi tubuh 2.25 m seluas 2.86 hektar dengan tampungan total 65186 m 3 dioperasikan menggunakan pelimpah mercu tipe ogee dan dua buah pintu air. Tubuh embung direncanakan dengan urugan tanah, dihitung analisis stabilitas lereng menggunakan GeoStudio 2018 R2 dengan kondisi kering, kondisi Normal Water Level (NWL), High Water Level (HWL) dan kondisi kering dengan gempa menggunakan kemiringan lereng 1:2 dan diperoleh faktor keamanannya melebihi faktor keamanan minimum yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku di Indonesia. Untuk menyalurkan air dari embung ke sungai, direncanakan saluran pembuang menggunakan pasangan batu dengan panjang saluran pada Cilangkap sepanjang 148.50 m dan Cibarengkok sepanjang 45.00 m dengan dimensi yang sama, yaitu lebar dasar 2.00 m dan kedalama 0.70 m yang telah ditambahkan iii dengan tinggi jagaan. Upaya yang dilakukan dalam mempertahankan kinerja sistem drainase dan embung adalah dengan melakukan pemeliharaan rutin, berkala dan perbaikan. Pembangunan sistem drainase dan embung memiliki Rancangan Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp45,712,772,000 atau sebesar empat puluh lima miliar tujuh ratus dua belas juta tujuh ratus tujuh puluh dua ribu rupiah. Kata kunci: sistem drainase, tampungan, swmm, saluran pembuang, pintu air iv ABSTRACT PLANNING OF DRAINAGE AND RESERVOIR SYSTEMS IN MULTI OPTIMAL SENTOSA INDUSTRIAL ESTATE PHASE I PURWAKARTA REGENCY, WEST JAVA By MUHAMMAD ALIF FATHA IM: 15819023 (Water Resources Engineering dan Management Undergraduate Program) Sentosa Multi Optimal Industrial Estate is one of the industrial estates that is part of Jatiluhur Industrial Smart City located in Babakancikao, Purwakarta Regency, West Java divided into several stages 1, 2 and 3. Phase 1 planning is divided into two regions, namely the Cilangkap and the Cibarengkok Region. The planning of the drainage system was designed using a sustainable concept with a reservoir that acts as an outlet which was designed using a 5-year anniversary period with 95.88 mm of rain using the Pearson III Log distribution. In addition, river water level modeling was carried out at the outlet in each reservoir using a 20-year period design rain of 134.77 mm, then a peak discharge of 97.28 m 3 /s was obtained using the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph (SUH) method until the water level elevation was obtained at +46.60 m at the Cibarengkok outlet and +39.62 m at the Cilangkap outlet using HEC-RAS 6.20. The planning of the drainage system is carried out with EPA SWMM 5.20 which is divided into open channels and closed channels. The open channel is planned to use U-Ditch with the smallest size 0.50 x 0.50 m K-350 and the largest size 1.40 x 1.40 m K-350, while the closed channel is planned to use Box Culvert with the smallest size 0.80 x 0.80 K-350 and the largest size 1.50 x 1.50 m K-350. In the reservoir planning, the discharge entering the Cilangkap Reservoir is 5.08 m 3 /s so that the planned height of the 2.50 m reservoir covering an area of 3.46 hectares with a total reservoir of 81608 m 3 while in the Cibarengkok Reservoir the incoming discharge of 6.08 m3 / s with a body height of 2.25 m covering an area of 2.86 hectares with a total reservoir of 65186 m 3 is operated using an ogee type spillway and two sluices. The body of the reservoir is planned with soil embankment,then slope stability analysis using GeoStudio 2018 R2 with dry conditions, Normal Water Level, High Water Level conditions and dry conditions with earthquakes and obtained safety factors exceeding the minimum safety. To channel water from the reservoir to the river, a sewer channel is planned to use masonry with a channel length in Cilangkap of 148.50 m and 45.00 m with the same dimensions, namely a base width of 2.00 m and a depth of 0.70 m. Drainage systems and reservoirs are by carrying out routine, periodic maintenance, and repairs. The construction of the drainage system and reservoir has a Budget cost Rp 45,712,772,000. Keywords: drainage system, reservoir, SWMM, sewer, sluice gate v PERECAAA SISTEM DRAIASE DA EMBUG PADA KAWASA IDUSTRI MULTI OPTIMAL SE TOSA TAHAP I KABUPATE PURWAKARTA, JAWA BARAT TUGAS AKHIR Oleh MUHAMMAD ALIF FATHA IM : 15819023 Program Studi Teknik Dan Pengelolaan Sumber Daya Air Fakultas Teknik Sipil Dan Lingkungan Institut Teknologi Bandung Menyetujui Pembimbing Tugas Akhir 1, Pembimbing Tugas Akhir 2, Tanggal 28 Juli 2023 Tanggal 28 Juli 2023 Ir. Dantje Kardana Faizal Immaddudin Wira atakusumah, M.Sc., Ph.D. Rohmat, S.T., M.T., Ph.D NIP.