1 Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Industri semen merupakan salah satu sektor industri penting bagi pembangunan di Indonesia dan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Indonesia merupakan salah satu negara dengan konsumsi dan produsen semen terbesar di ASEAN. Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (2017), konsumsi semen domestik di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 61,99 juta ton. Diprediksikan bahwa konsumsi semen akan terus meningkat hingga mencapai 100 juta ton pada tahun 2026, berdasarkan pada tren konsumsi dan anggaran infrastruktur yang terus meningkat. Untuk mendukung hal tersebut, kapasitas produksi industri semen di Indonesia pada tahun 2017 telah mencapai angka 107,9 ton. Selain peran pentingnya, industri semen adalah industri dengan konsumsi energi dan emisi yang tinggi (Lin, 2017). Produksi semen berkontribusi sekitar 4% terhadap emisi CO 2 global (JRC, 2016) dan 7% penggunaan bahan bakar industri (Worrell, dkk., 2000). Di Indonesia, industri semen menduduki peringkat pertama penghasil emisi gas rumah kaca di sektor industri, yaitu sebesar 55% pada tahun 2013 (KLH, 2015). Oleh karena itu, industri semen merupakan industri yang berperan penting terhadap emisi gas rumah kaca dan pengurangan emisi pada sektor ini akan berpengaruh cukup besar terhadap pengurangan emisi GRK secara keseluruhan (Boesch dan Hellweg, 2010). Selain gas rumah kaca, industri semen juga menghasilkan emisi lain seperti NO x, SO2, PM, CO, logam berat dan lain-lain (Kuenen dkk., 2016). Emisi ini juga memiliki potensi dampak terhadap pernapasan, asidifikasi, toksik terhadap manusia dan potensi dampak lainnya (Li, dkk., 2014). Konsep pembangunan berkelanjutan sangat penting diimplementasikan pada industri semen. Produksi semen yang berkelanjutan, termasuk potensi perbaikan dalam efisiensi energi, reduksi polutan, pemakaian kembali panas yang terbuang serta penggunan bahan baku dan bahan bakar alternatif, dapat dievaluasi dengan Life Cycle Assessment (LCA) (Cankaya dan Pekey, 2015). LCA adalah suatu alat pengambil keputusan untuk mengidentifikasi beban lingkungan dan mengevaluasi 2 dampak lingkungan dari suatu produk, proses atau servis dalam siklus daur hidupnya (WBCSD, 2006) dan berperan penting dalam pembangunan berkelanjutan (Young, dkk., 2002). Semen portland komposit atau biasa disebut dengan PCC (portland composite cement) merupakan jenis semen campuran (blended cement) yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia (ASI, 2017) dan dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan semen portland biasa atau OPC (ordinary portland composite). PCC adalah salah satu jenis produk semen dengan kandungan klinker yang lebih sedikit (65-95%) dibandingkan dengan semen portland biasa (95%) (SNI 7064, 2104). Klinker adalah produk antara dalam pembuatan semen yang terbentuk dari pembakaran batu kapur dan tanah liat dengan temperatur yang sangat tinggi. Menurut Boesch dan Hellweg (2010), klinker merupakan penyebab utama dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh industri semen. Semen PCC juga menggunakan limbah sebagai salah satu campuran bahan bakunya, yaitu granulated blast furnace slag dan fly ash. Sebagian besar studi LCA semen membahas produk semen portland biasa dan terbatas pada lingkup cradle-to-gate hingga proses produksi saja (Chen dkk., 2010; García-Gusano dkk., 2014; Li dkk., 2015). Stafford dkk. (2016) membahas mengenai transportasi bahan baku semen dan menyatakan bahwa transportasi merupakan potensi dampak terbesar pada produk semen Brazil. Hal ini dikarenakan sebagian besar transportasi di negara Brazil adalah menggunakan truk. Sama halnya dengan Indonesia, transportasi truk digunakan untuk pendistribusian sebagian besar produk semen. Oleh karena itu, perlu juga dilakukan evaluasi mengenai potensi dampak dari distribusi produk semen. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi dampak dari semen portland komposit yang diproduksi oleh PT X, mulai dari tahapan ekstraksi, produksi dan distribusi, serta menentukan rekomendasi perbaikan yang memiliki dampak paling minimum. LCA produk semen portland komposit ini juga dapat bermanfaat sebagai dasar pertimbangan pemilihan bahan baku untuk konstruksi. 3 I.2 Rumusan masalah Untuk mengevaluasi potensi dampak yang signifikan dari semen portland komposit, terdapat hal-hal yang perlu diketahui yaitu sebagai berikut: a. Berapa jumlah bahan baku dan energi yang digunakan dan emisi yang disebabkan oleh daur hidup produk semen portland komposit PT X. b.