Hasil Ringkasan
PEMODELAN HIDRODINAMIKA 3-DIMENSI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN PELABUHAN PATIMBAN, KABUPATEN SUBANG TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh KHOLILLAH YUDICIA ISNAENI NIM: 22420002 (Program Studi Magister Sains Kebumian) INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG Juni 2023 i ABSTRAK PEMODELAN HIDRODINAMIKA 3-DIMENSI SEBELUM DAN SESUDAH PEMBANGUNAN PELABUHAN PATIMBAN, KABUPATEN SUBANG Oleh Kholillah Yudicia Isnaeni NIM: 22420002 (Program Studi Magister Sains Kebumian) Studi ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi hidrodinamika baik secara horizontal maupun vertikal di perairan Subang sebelum dan sesudah dilakukannya pembangunan Pelabuhan Patimban (2018 – 2021). Pelabuhan Patimban menjadi salah satu objek vital yang dibangun di daerah pesisir, tepatnya di pesisir Teluk Eretan, Laut Jawa. Pada Teluk Eretan tersebut terdapat muara Sungai Cipunagara yang memiliki debit harian ratusan meter kubik pada musim angin barat (DJF). Tingginya intrusi debit ke perairan teluk yang semi tertutup serta adanya pembangunan pelabuhan yang dapat merubah kondisi hidrodinamika mengakibatkan perlunya dikaji kondisi hidrodinamika di perairan Patimban. Simulasi dilakukan dengan menggunakan model numerik yang dikembangkan oleh Deltares (DELFT3D) untuk menghasilkan output berupa salinitas, suhu, dan arus secara 3D dengan 5 lapisan kedalaman serta water level secara 2D. Simulasi dilakukan dengan dua domain (dari Jakarta – Pemalang dan daerah perairan Patimban) dan empat skenario menggunakan structured grid. Resolusi grid pada domain 1 sebesar 1 km dan pada domain 2 sebesar 22 – 44 m. Data batimetri dan garis pantai digunakan untuk membangun mesh, data domain 1 menggunakan BATNAS untuk data batimetri dan RBI untuk garis pantai. Domain 2 menggunakan asimilasi BATNAS dan DEMNAS untuk data batimetri dan kedalaman sungai, serta data asimilasi RBI dan LANDSAT 8 untuk garis pantai. Untuk kondisi batas digunakan data pasut (astronomis), suhu dan salinitas. Sedangkan data tekanan dan angin menjadi gaya yang bekerja diseluruh domain namun hanya di permukaan. Verifikasi hasil model berupa water level terhadap tiga stasiun pengamatan pasut menunjukkan hasil yang baik yaitu 0,07 – 0,09 untuk RMSE dan 0,9 untuk CC. Verifikasi pada suhu menunjukkan nilai RMSE 0,29, nilai MSE 0,08, dan nilai MAE 0,27. Pada arus nilai RMSE baik untuk arus pasut dengan nilai 0,09, sedangkan untuk arus total dihitung MSE dan MAE, yaitu sebesar 0,021 dan 0,09. Hasil verifikasi tersebut menunjukkan bahwa rentang eror dari model masih dapat diterima. Hasil model menunjukkan bahwa kondisi hidrodinamika di perairan Patimban dipengaruhi oleh angin saat kondisi kecepatan angin tinggi (>3,5 m/s) dan debit sungai saat kondisi high discharge. Pasut mempengaruhi sirkulasi saat angin dan debit melemah. Adanya input debit sungai memungkinkan terjadinya variasi nilai suhu dan salinitas secara vertikal pada perairan yang dangkal yang seharusnya ii merupakan mixed layer (seragam). Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan adanya bangunan pelabuhan terjadi pembelokan arus di sisi barat dan selatan serta penurunan magnitudo arus di sisi selatan baik saat pasang maupun surut. Terjadi kenaikan magnitudo arus di sisi timur ketika surut.