57 BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN V.1 Kondisi Eksisting Maskapai LCC di Kepulauan Maluku Akibat deregulasi penerbangan yang terjadi menyebabkan pertumbuhan kepemilikan maskapai Low Cost Carrier (LCC) di Indonesia. Kemudahan perizinan, penentuan tarif diatur pada tarif batas atas dan bawah, tidak adanya pengarahan operational base oleh Pemerintah dapat menstimulasi pasar penerbangan dengan menjadikan transportasi udara bukan lagi barang mahal. LCC identik dengan maskapai biaya rendah menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia. Beberapa maskapai LCC di Indonesia diantaranya PT. Lion Mentari Airlines, PT. Citilink Indonesia, PT. Indonesia Airasia Airlines, dan PT. Wings Abadi Airlines. Maskapai LCC yang beroperasi di Kepulauan Maluku adalah PT. Lion Mentari Airlines, PT. Citilink Indonesia, dan PT. Wings Abadi Airlines. Tabel V.1 Jadwal Penerbangan Komersil di Kepulauan Maluku (Hasil Survei, 2023) Maskapai Penerbangan Rute Citilink Indonesia QG 211/426 CGK – AMQ – CGK QG 212/212 CGK – AMQ – CGK QG 211/332 CGK – AMQ – CGK Lion Air JT 0888/0791 UPG – AMQ – UPG JT 0880 UPG – AMQ JT 0880 AMQ – LUV JT 0881 LUV – AMQ Wings Air IW 1532/1533 AMQ – NAM – AMQ IW 1514/1515 AMQ – SXK – AMQ IW 1530 AMQ – DOB IW 1531 DOB – LUV IW 1531 LUV – AMQ Rute yang tersedia pada Tabel V.1 menunjukan rute penerbangan yang dilayani oleh maskapai LCC di Kepulauan Maluku sebagai bentuk konektivitas antar pulau. Sayangnya maskapai LCC hanya tersedia di 5 dari 13 bandar udara yang tersebar. Hal ini diakibatkan oleh terbatasnya infrastruktur seperti panjang landasan pacu 58 pada bandar udara lainnya yang belum sesuai dengan kebutuhan LCC identik dengan pesawat berbadan besar/jet. Keterbatasan infrastruktur untuk menampung pesawat berbadan besar/jet menyebabkan hanya 3 dari 5 bandar udara yang memiliki panjang landasan pacu lebih dari 2.000 meter tersebut dapat didarati oleh pesawat Lion Air dengan armada B737 – 800NG berkapasitas 189 kursi. Kemudian 2 dari 5 bandar udara yang dilayani maskapai LCC memiliki panjang landasan pacu 1.300 – 2.000 meter dilayani oleh pesawat propeller yakni ATR 72 oleh maskapai Wings Air. Selain dari kelima bandar udara tersebut hanya memiliki panjang landasan pacu >1.300 meter sehingga untuk untuk memenuhi kebutuhan pergerakan penumpang melalui transportasi udara dengan biaya rendah. Berikut Tabel V.2 bandar udara beserta panjang landasan pacunya. Tabel V.2 Nama, panjang landasan pacu dan klasifikasi bandara di Kepulauan Maluku (AIP, 2023) Nama Bandara Panjang Runway (m) Klasifikasi Pattimura – Ambon 2500 x 45 4C Mathilda – Saumlaki 2300 x 45 4C K. Sadsuitubun – Langgur 2350 x 45 4C Dobo – Kepulauan Aru 1400 x 30 3C Namniwel – Buru 1600 x 30 3C Namrole – Buru Selatan 952 x 30 3C Banda Neira 900 x 30 3C Moa 960 x 18 2B John Becker – Kisar 950 x 23 2B Larat – Kepulauan Tanimbar 800 x 23 2B Amahai – Seram 798 x 24 2C Kufar – Seram 900 x 23 2B Wahai – Wahai 750 x 23 2B 59 Grafik pergerakan penumpang di bandar udara yang melayani penerbangan komersial berjadwal. Gambar V.1 Grafik pergerakan penumpang pesawat komersial berjadwal di bandar udara Kepulauan Maluku (Hasil Survei, 2023) Gambar V.1 menunjukan pergerakan penumpang terbesar pada Bandar Udara Pattimura – Ambon, hal ini dikarenakan bandar udara tersebut berstatus bandar udara Pengumpul Sekunder (PS) bagi bandar udara di sekitarnya sesuai rencana induk bandar udara. Selebihnya merupakan bandar udara pengumpan (spoke) atau kecil yang memproduksi penumpang