Hasil Ringkasan
48 BAB IV PROSEDUR DAN HASIL ANALISIS IV.1 Sampel Penelitian Sampel penelitian diambil dari 1 (satu) seam batubara di lokasi Banko Barat, PT. Bukit Asam yang dilakukan sepanjang profil singkapan seam batubara A1 secara vertikal. Sampel penelitian diambil menggunakan metode channel sampling dengan interval pengambilan 2-meter. Pengambilan sampel dilakukan mulai dari bagian lantai (floor) hingga bagian atap (roof) seam batubara untuk menghindari kontaminasi pada sampel. Seam dipisahkan menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas (A6002A1), bagian tengah (A6004A1) dan bagian bawah (A6005A1) yang ditunjukkan pada Gambar IV.1. Sampel penelitian diambil pada lapisan batubara yang masih segar, dengan sedapat mungkin menghindari permukaan lapisan yang sudah tersingkap. Gambar IV.1 Pengambilan sampel penelitian dalam 1 (satu) seam batubara. Sampel yang telah diambil dari lapangan, selanjutnya dipreparasi terlebih dahulu sebelum dikirim ke Bandung untuk keperluan analisis. Preparasi sampel dilakukan menggunakan metode coning and quartering untuk mereduksi jumlah sampel, 49 sehingga diperoleh sampel dengan berat sekitar 1 kg untuk setiap bagiannya. Metode coning and quartering digunakan agar tetap menjaga tingkat representasi sampel hasil reduksi terhadap sampel awal. Sebelum dilakukan analisis, sampel yang berasal dari lapangan dibagi menjadi 2 bagian dengan metode coning and quartering. 1 (satu) bagian akan dipreparasi untuk keperluan analisis, dan bagian lainnya menjadi arsip. Sampel yang akan digunakan untuk keperluan analisis direduksi menggunakan pestle and mortar. Sampel digerus selama 15 menit menggunakan pestle and mortar. Waktu 15 menit dirasa cukup untuk mendapatkan berat sampel batubara dengan variasi fraksi ukuran butir sampel batubara yang diinginkan dari ukuran kasar (fraksi besar) hingga ukuran halus (fraksi terkecil). Setelah digerus, sampel selanjutnya dilakukan proses penyeragaman ukuran butir dalam ayakan sesuai dengan ukuran yang diinginkan sehingga partikel ukuran butir menjadi homogen. Semakin kecil ukuran mesh pada ayakan, maka semakin besar partikel yang tertahan pada ayakan. Semakin besar ukuran mesh pada ayakan, maka semakin kecil partikel yang dapat lolos. Kemudian, sampel dibagi ke dalam 6 (enam) ukuran fraksi yaitu ukuran kasar (+5 dan +35 – -5 mesh), ukuran sedang (+60 – -35 dan +120 – -60 mesh), dan ukuran halus (+230 – -120 dan -230 mesh). Pemilihan ukuran fraksi tersebut, diharapkan dapat memperlihatkan perbedaan komposisi maseral dan kualitas batubara yang cukup kontras.