Hasil Ringkasan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara penghasil batubara terbesar di dunia. Batubara menjadi sumberdaya alam yang potensial, baik sebagai sumber energi dan sumber devisa negara. Umumnya, di Indonesia batubara dimanfaatkan sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk memenuhi permintaan listrik dalam negeri, dan batubara juga diekspor untuk menambah devisa negara. Seiring tingginya permintaan akan batubara, menyebabkan produksi batubara menjadi meningkat. Kegiatan penambangan batubara dari mulai penggalian, pengangkutan dan penyimpanan akan menyebabkan variasi ukuran butir. Pemanfaatan batubara sangat bergantung pada spesifikasi yang didasarkan pada kualitas batubara. Perubahan hasil analisis kualitas batubara menjadi salah satu permasalahan yang sering terjadi selama kegiatan penambangan. Perubahan kualitas kemungkinan terjadi akibat dari sifat batubara yang heterogen dan teknik pengambilan sampling. Penyusun batubara terdiri dari maseral dan mineral. Maseral dibagi menjadi tiga kelompok yang masing-masing memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda. Sifat fisik dan kimia tersebut dapat menyebakan pengayakan komposisi penyusun batubara yang akan berpengaruh terhadap kualitas. Pengayakan komposisi batuabara akan menyebabkan suatu kelompok maseral terkonsentrasi pada ukuran butir tertentu. Menurut Yu dkk. (2005) ukuran butir berpengaruh signifakan pada analisis kualitas batubara, sehingga saat proses sampling dan preparasi ukuran butir menjadi hal yang harus diperhatikan. Tahapan sampling dan preparasi yang salah akan menimbulkan masalah terhadap interpretasi karakteristik batubara. Berdasarkan penelitian dari berbagai literatur, dinyatakan bahwa ada korelasi antara distribusi ukuran butir dengan kualitas batubara yang berkaitan dengan komposisinya. Penelitian ini difokuskan pada skala laboratorium untuk mengetahui analisis hubungan fraksi ukuran butir batubara 2 akibat proses pengayakan terhadap komposisi maseral dan kualitas untuk batubara seam A1 Banko Barat. I.2 Batasan Masalah Ruang lingkup penelitian meliputi pengambilan conto pada seam A1 Banko Barat yang termasuk dalam Formasi Muara Enim, Cekungan Sumatera Selatan. Analisis kualitas batubara untuk mengetahui komposisi batubara berupa analisis proksimat dan nilai kalori dari berbagai fraksi ukuran butir, serta analisis petrografi organik untuk mengetahui komposisi maseral batubara. Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada ruang lingkup penelitian, maka dapat dibatasi sebagai berikut: 1.