73 BAB IV Gambaran Umum IV.1 Kondisi Geografis dan Wilayah Administrasi Kota Makassar merupakan ibukota Provinsi Sulawesi-Selatan dengan letak astronomi berada di antara 119°24’17’38” Bujur Timur dan 5°08’06’19” Lintang Selatan. Secara geografis Kota Makassar Kota Makassar memiliki batas: Sebelah Utara: berbatasan dengan Kabupaten Maros Sebelah Selatan: berbatasan dengan Kabupaten Gowa Sebelah Timur: berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Maros Sebelah Barat: berbatasan dengan Selat Makassar Kota Makassar memiliki luas wilayah mencapai 175,77 km 2 , yang terdiri dari 15 kecamatan dan 153 kelurahan serta terdapat beberapa pulau pulau kecil pada bagian barat. Berikut merupakan Peta Administrasi Kota Makassar: Gambar IV.1 Peta Administrasi Kota Makassar 74 IV.2 Kondisi Demografi Kota Makassar IV.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2022) tercatat tahun 2021 jumlah penduduk Kota Makassar mencapai 1.427.619 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki mencapai 711.006 jiwa dan perempuan mencapai 716.613 jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk kota Makassar ialah 99,22. Jumlah penduduk terbanyak berada pada umur 15-24 tahun untuk laki-laki dan 20-29 tahun untuk penduduk perempuan Adapun komposisi penduduk berdasarkan umur dalam piramida penduduk sebagai berikut: Gambar IV.2 Piramida Penduduk Kota Makassar Tahun 2021 Secara keseluruhan laju pertumbuhan penduduk Kota Makassar pada tahun 2021 mencapai 0,26% pada tahun 2021 dengan kepadatan wilayah 8.122 jiwa/km 2 . Berikut merupakan jumlah penduduk, laju pertumbuhan, dan kepadatan penduduk berdasarkan wilayah administrasi kecamatan pada tahun 2021 di Kota Makassar; Tabel IV.1 Jumlah, laju, dan kepadatan penduduk berdasarkan kecamatan di Kota Makassar Tahun 2021 (Badan Pusat Statistik, 2022) No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun Kepadatan Penduduk (jiwa/km 2 ) 1 Mariso 57.594 0,3 31.645 2 Mamajang 56.056 0,02 24.914 3 Tamalate 181.533 0,40 8.982 4 Rappocini 144.619 0,03 15.668 5 Makassar 82.142 0,10 32.596 6 Ujung Pandang 24.526 0,01 9.325 75 No Kecamatan Jumlah Penduduk (jiwa) Laju Pertumbuhan Penduduk per Tahun Kepadatan Penduduk (jiwa/km 2 ) 7 Wajo 30.033 0,21 15.092 8 Bontoala 55.102 0,20 26.239 9 Ujung Tanah 35.947 0,45 8.170 10 Kep. Sangkarrang 14.187 0,45 9.212 11 Tallo 145.400 0,30 24.940 12 Panakkukang 139.635 0,04 8.190 13 Manggala 147.549 0,57 6.112 14 Biringkanaya 210.076 0,50 4.357 15 Tamalanrea 103.220 0,05 3.242 Kota Makassar 1.427.619 0,26 8.122 Jumlah penduduk terbanyak berada pada Kecamatan Biringkanaya dengan jumlah total penduduk sebanyak 210.076 jiwa, sedangkan kecamatan dengan penduduk paling sedikit berada di Kecamatan Kep. Sangkarrang sebanyak 14.187 jiwa. Namun jika dibandingkan dengan luas wilayah, maka kecamatan terpadat ialah Kecamatan Mariso dengan 31.645 jiwa/km 2 , sedangkan wilayah dengan kepadatan paling rendah adalah Kecamatan Tamalanrea. Gambar IV.3 Peta Kepadatan Penduduk Kota Makassar Tahun 2021 76 Gambar IV.4 Peta Figure Ground Kota Makassar Berdasarkan peta, Kecamatan dengan kepadatan tinggi cenderung berada pada wilayah bagian barat Kota Makassar, jika dilihat juga pada peta figure ground, bahwa pada Kota Makassar, dengan membandingkan wilayah terbangun dan non terbangun maka pada Kecamatan Mamajang, Rappocini, Makassar, dan Bontoala merupakan kecamatan yang didominasi dengan wilayah terbangun. Kecamatan Tamalate ialah kecamatan dengan persentase luas terbangun yang paling kecil. Kecenderungannya, semakin mendekati pusat kota maka wilayah administrasi tersebut akan semakin, sehingga kecamatan yang merupakan wilayah sub-urban cenderung memiliki lebih banyak kawasan non-terbangun IV.2.2 Kondisi Ekonomi Berdasarkan Badan Pusat Statistik pada Tahun 2021, terdapat 74,69 ribu penduduk miskin dengan persentase sebesar 4,82% yang meningkat sebesar 0,28 % sejak Maret 2020. Hasil dari SUSENAS 2021 mencatat bahwa Kota Makassar berada pada garis kemiskinan pada angka 475.444 rupiah/kapita/bulan (Badan Pusat Statistik, 2022). 77 Jika ditinjau berdasarkan jumlah masyarakat pra-sejahtera, Kecamatan Tamalate merupakan kecamatan dengan jumlah masyarakat pra sejahtera terbanyak sebanyak 3.112 jiwa, sedangkan Kecamatan Ujung Pandang merupakan kecamatan dengan jumlah masyarakat pra sejahtera yang paling sedikit. Jika ditinjau dari persentase masyarakat pra-sejahtera kecamatan dengan persentase tertinggi ialah Kecamatan Tamalate, sedangkan kecamatan dengan persentase terendah ialah Kecamatan Ujung Pandang dan Wajo. Adapun tabel dan peta persentase masyarakat pra sejahtera dapat dilihat pada Gambar dan Tabel berikut: Gambar IV.5 Peta Persentase Masyarakat Pra Sejahtera Tahun 2021 di Kota Makassar Tabel IV.2 Jumlah dan Persentase Masyarakat Pra Sejahtera berdasarkan Kecamatan di Kota Makassar Tahun 2021 (Badan Pusat Statistik, 2022) Kecamatan Masyarakat Pra Sejahtera Jumlah Persentase Kec. Mariso 645 1,12 Kec. Mamajang 481 0,86 Kec. Tamalate 3.112 1,71 Kec. Rappocini 1.275 0,88 Kec. Makassar 1.099 1,34 Kec. Ujung Pandang 120 0,49 Kec. Wajo 147 0,49 Kec. Bontoala 678 1,23 78 Kecamatan Masyarakat Pra Sejahtera Jumlah Persentase Kec. Ujung Tanah 520 1,45 Kec. Tallo 2.050 1,41 Kec. Panakkukang 2.127 1,52 Kec. Manggala 1.350 0,91 Kec. Biringkanaya 2.315 1,10 Kec. Tamalanrea 842 0,82 IV.3 Kondisi Sosial IV.3.1 Persebaran Kawasan Kumuh Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Makassar Nomor 826/653/Tahun 2018 tentang Revisi dan Verifikasi Lokasi Permukiman Kumuh Kota Makassar Tahun Anggaran 2018, terdapat beberapa wilayah yang ditetapkan sebagai wilayah kumuh. Hampir setiap kecamatan di Kota Makassar terdapat kawasan kumuh. Adapun persebaran kawasan kumuh di Kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar IV.6 Peta Persebaran Kawasan Kumuh di Kota Makassar (SK Kumuh Kota Makassar, 2018) 79 IV.3.2 Tingkat Perceraian Berdasarkan teori disorganisasi sosial, perceraian merupakan salah satu faktor yang memengaruhi tingkat kriminalitas. Dengan asumsi bahwa intensitas pengawasan terhadap anak akan berkurang apabila hanya salah satu dari orang tua saja yang mengawasi diakibatkan oleh perceraian. Jika dilihat dari data Badan Pusat Statistik Tahun 2021, didapatkan bahwa Kecamatan Biringkanaya merupakan kecamatan dengan intensitas perceraian yang paling tinggi sedangkan Kecamatan Ujung Pandang merupakan kecamatan dengan intensitas perceraian terendah. Berikut merupakan tabel dan peta tingkat perceraian di Kota Makassar Tahun 2021: Tabel IV.3 Jumlah Perceraian di Kota Makassar Tahun 2021 (Badan Pusat Statistik, 2022) Kecamatan Perceraian Kec. Mariso 77 Kec. Mamajang 66 Kec. Tamalate 247 Kec. Rappocini 213 Kec. Makassar 117 Kec. Ujung Pandang 21 Kec. Wajo 33 Kec. Bontoala 77 Kec. Ujung Tanah 46 Kec. Tallo 253 Kec. Panakkukang 181 Kec. Manggala 232 Kec. Biringkanaya 305 Kec. Tamalanrea 120 Kota Makassar 1.991 80 Gambar IV.7 Peta Jumlah Perceraian di Kota Makassar IV.3.3 Kriminalitas di Kota Makassar Berdasarkan Badan Pusat Statistik tahun 2022 tercatat terdapat 3.245 kasus yang tercatat dilaporkan pada tahun 2021 di Kota Makassar. Kecamatan dengan jumlah tindak kejahatan yang tercatat sepanjang tahun 2021 ialah Kecamatan Rappocini dengan jumlah 395 kasus, sedangkan kecamatan dengan jumlah kasus terendah ialah Kecamatan Ujung Pandang sebanyak 119 kasus.