49 BAB III Metodologi Penelitian III.1 Pendekatan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-eksplanatori menggunakan metode kualitatif-kuantitatif atau biasanya disebut juga dengan metode concurrent (kombinasi/campuran). Pendekatan kualitatif yang digunakan bertujuan untuk mengeksplorasi faktor yang berhubungan terhadap tindak kriminalitas secara umum melalui studi literatur. Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini dilakukan untuk menjawab sasaran kedua, ketiga, dan keempat dengan menggunakan analisis spasial dan analisis statistik maka didapatkan sebaran tindak kriminalitas, karakteristik spasial lokasi tindak kriminalitas, dan hubungan serta pengaruh faktor spasial terhadap tindak kriminalitas di Kota Makassar. Beberapa pendekatan seperti analisis aksesibilitas dan visibilitas, serta analisis statistik, hotspot analysis digunakan pada penelitian ini. Penelitian ini disajikan dengan deskripsi, tabel, dan peta untuk menggambarkan pola spasial tindak kriminalitas berdasarkan konfigurasi ruang di Kota Makassar. III.2 Unit Amatan Unit amatan pada penelitian ini dibentuk dengan model grid. Pemetaan menggunakan grid dilakukan untuk mengeksplorasi wilayah dengan unit yang lebih kecil sehingga ketepatan eksplorasi lebih kecil dibandingkan bats administrasi kelurahan. Metode penggunaan grid dalam eksplorasi pola kejadian kejahatan sebelumnya telah dilakukan menggunakan bentuk grid heksagonal oleh Jendryke M dan Stephe C. M, (2019). Penelitian ini juga berusaha untuk melakukan eksplorasi pola spasial tindak kriminalitas berdasarkan konfigurasi ruang di Kota Makassar berbasis grid dengan bentuk unit amatan persegi yang berukuran 250 m x 250 m. Jumlah unit amatan yang membentuk Kota Makassar sebanyak 3028 sel grid tanpa mengikutkan bagian pulau disekitarnya. Sel tersebut kemudian diberikan nomor sebagai identitas unik yang membedakan antar grid dengan begitu maka dapat lebih mudah untuk dianalisis secara makro maupun mikro. Untuk lebih jelasnya berikut gambaran unit amatan yang digunakan: 50 Gambar III.1 Unit Amatan Penelitian III.3 Metode dan Teknik Analisis Pada bagian metode dan teknik analisis ini akan dijelaskan terkait variabel penelitian, kebutuhan data, dan teknik analisis data yang digunakan dan diakhiri dengan desain penelitian yang menggambarkan lebih detail jalannya penelitian ini III.3.1 Variabel Penelitian Berdasarkan dari hasil sintesis literatur maka didapatkan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tindak kriminalitas sebagaimana yang dituliskan pada tabel variabel penelitian. Dengan melihat ketersediaan data dan kebutuhan penelitian maka dipilih beberapa variabel dan sub-variabel yang menjadi representasi dari hasil sintesis literatur sebelumnya terkait faktor yang berpengaruh terhadap tindak kriminalitas. Variabel yang diikutkan dapat dilihat sebagaimana berikut ini: 51 Tabel III.1 Variabel Penelitian Sasaran Variabel Sub-variabel Teridentifikasinya faktor-faktor yang memengaruhi tindak kriminalitas berdasarkan literatur review Teridentifikasinya lokasi kejadian dan jenis tindak kriminalitas di Kota Makassar Perkara kejadian Pencurian dengan kekerasan Pencurian dengan pemberatan Pencurian biasa Pembunuhan Pengancaman Penganiayaan Pengeroyokan Penyalahgunaan senjata tajam Tindak asusila Waktu 06:00-18:00 (pagi-sore) 18:01-05:59 (malam-subuh) Lokasi Ruang privat Ruang publik-privat Ruang publik Teridentifikasinya karakteristik faktor- faktor spasial yang memengaruhi tindak kriminalitas di Kota Makassar. Kependudukan Kepadatan penduduk Jumlah usia muda Sosial Persentase perpindahan penduduk Persentase perceraian Keberagaman agama Kemiskinan Persentase pengangguran Aksesibilitas Konektivitas jalan Integrasi jalan Pengawasan Jarak terhadap kantor polisi Visibilitas Fisik lingkungan Kepadatan bangunan Persentase luas kawasan kumuh Crime attractor Keberadaan bar dan tempat hiburan. Teridentifikasinya hubungan dan pengaruh faktor spasial terhadap tindak kriminalitas di Kota Makassar. Perkara kejadian Pencurian: Pencurian biasa, Pencurian pemberatan, dan Pencurian dengan kekerasan Penganiayaan: Penganiayaan dan pengeroyokan Pembunuhan Pengancaman 52 Sasaran Variabel Sub-variabel Tindak asusila Kependudukan Kepadatan penduduk Jumlah usia muda Sosial Persentase perpindahan penduduk Persentase perceraian Heterogenitas (Keberagaman agama) Kemiskinan Persentase pengangguran Aksesibilitas Konektivitas jalan Integrasi jalan Pengawasan Jarak terhadap kantor polisi Visibilitas Fisik lingkungan Kepadatan bangunan Persentase luas kawasan kumuh Crime attractor Keberadaan bar III.3.2 Kebutuhan Data dan Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini data yang digunakan ialah data sekunder. Pengumpulan data tersebut dilakukan melalui studi literatur, scraping data, dan pendataan instansi. Studi literatur digunakan untuk mendapatkan data faktor yang berpengaruh terhadap tindak kriminalitas yang didapatkan pada artikel, buku, prosiding, dan karya ilmiah lainnya. Scraping data dilakukan untuk mendapat data spasial keberadaan pos polisi, dan keberadaan bar yang dilakukan menggunakan ektensi instant data scraper yang disediakan oleh chrome dengan memasukkan kata kunci “pos polisi di Kota Makassar” dan “bar di Kota Makassar”, “lounge di Kota Makassar. Scraping data dilakukan melalui ekstensi yang disediakan chrome yakni instant scraper oleh webrobots.io sehingga memungkinkan untuk mengekstrak data bar dan pos polisi dari google maps menjadi bentuk tabulasi. Berikut merupakan contoh proses scraping data menggunakan instant data scraper dari google maps: 53 Gambar III.2 Contoh Proses Data Scraping dari Google Maps Pendataan instansi dilakukan untuk mengumpulkan data spasial seperti data tindak kejahatan, peta dasar, penggunaan lahan, fungsi bangunan, kepadatan penduduk, dan area permukiman kumuh. Berikut merupakan tabel kebutuhan, sumber dan teknik pengumpulan data 54 Tabel III.2 Kebutuhan Data, Sumber Data, dan Teknik Pengumpulan Data Sasaran Kebutuhan Data Sumber Teknik Pengumpulan Data Teridentifikasinya faktor-faktor yang memengaruhi tindak kriminalitas berdasarkan literatur review Literatur dan penelitian sebelumnya yang terkait Jurnal, artikel, buku, dan prosiding Studi literatur Teridentifikasinya lokasi kejadian dan jenis tindak kriminalitas di Kota Makassar. Data tindak kriminalitas di Kota Makassar mencakup: Perkara, waktu, dan tempat kejadian Kepolisian Sektoral se-Kota Makassar Pendataan instansi Teridentifikasinya karakteristik faktor- faktor spasial yang memengaruhi tindak kriminalitas di Kota Makassar. Kepadatan penduduk Data GIS Kemendagri Pendataan instansi Jumlah penduduk usia muda Data GIS Kemendagri Pendataan instansi Keberagaman agama Data GIS Kemendagri Pendataan instansi Persentase pengangguran Data GIS Kemendagri Pendataan instansi Persentase perceraian Data GIS Kemendagri Pendataan instansi Keberadaan pos polisi Google maps Scraping data google map Keberadaan Bar Google maps Scraping data google map Persebaran kawasan kumuh SK Kumuh Kota Makassar Pendataan instansi Data spasial jaringan jalan RTRW Kota Makassar 2022-2041 Pendataan instansi Data spasial Bangunan RTRW Kota Makassar 2022-2041 Pendataan instansi Data spasial batas administrasi RTRW Kota Makassar 2022-2041 Pendataan instansi Teridentifikasinya hubungan dan pengaruh faktor spasial terhadap tindak kriminalitas di Kota Makassar. Data Spasial tindak kriminalitas Kota Makassar Hasil analisis sasaran dua Karakteristik faktor spasial lokasi tindak kriminali tas di Kota Makassar Hasil analisis sasaran tiga 55 III.3.3 Teknik Analisis Data 1. Studi literatur Studi literatur dilakukan untuk mengidentifikasi dan merumuskan faktor- faktor spasial yang memengaruhi tindak kriminalitas secara umum. Studi literatur diawali dengan mencari literatur menggunakan beberapa kata kunci yakni: urban crime, crime pattern, urban crime factor, crime theory, pola tindak kriminalitas, faktor-faktor kriminalitas, dan kriminalitas perkotaan. Selanjutnya literatur tersebut diseleksi dengan melihat relevansi bahasan dengan topik. Setelah seleksi dilakukan interpretasi dan sintesis literatur terkait faktor-faktor yang memengaruhi tindak kriminalitas. 2. Analis Spasial Analisis spasial digunakan untuk menjawab sasaran 2 dan 3 pada penelitian ini yakni mengidentifikasi lokasi kejadian tindak kriminalitas di Kota Makassar dan mengidentifikasi karakteristik spasial lokasi kejadian tindak kriminalitas di Kota Makassar. a. Mengidentifikasi lokasi kejadian tindak kriminalitas di Kota Makassar Untuk mengidentifikasi lokasi tindak kriminalitas, pada penelitian ini menggunakan extension by google chrome untuk melakukan geocoding. Geocoding dapat membantu untuk melakukan pemetaan menggunakan data seperti alamat. Pendekatan geocoding telah banyak digunakan dalam berbagai bidang penelitian yang membutuhkan visualisasi data spasial dengan jumlah data yang cukup banyak. Beberapa kemu dian dikembangkan untuk menganalisis sebaran spasial seperti Covid-19, fasilitas perkotaan, hingga daerah rawan kecelakaan (Scholar, A. B. P., 2021; Buhat, C. A. H. dkk, 2021; Choiruddin. A, dkk, 2023). Geocode by awesome merupakan extension dari google yang dapat digunakan melalui google sheets untuk mendapatkan koordinat longitude dan latitude. Untuk menggunakan adds-on geocode by awesome Langkah-langkahnya nya sebagai berikut (Payant. A, dkk, 2018); 56 1) Install geocode by awesome pada google sheets melalui toolbar adds- on 2) Gunakan tools full address untuk melakukan geocode 3) Klik "Geocode!" dan kolom koordinat latitude dan longitude akan ditambahkan secara otomatis 4) Setelah didapatkan kordinat X dan Y dari data maka dilanjutkan pada aplikasi QGIS untuk melakukan pemetaan dengan menggunakan koordinat sebelumnya. Pemetaan dilakukan dengan melihat sebaran tindak kriminalitas pada siang dan malam hari serta pada ruang publik, publik-privat, dan privat. 5) Selanjutnya dilakukan perhitungan tindak kriminalitas pada unit amatan menggunakan tools “count point” pada QGIS untuk menghasilkan jumlah tindak kriminalitas dalam satuan grid. Hasilnya ialah attribute table jumlah tindak kriminalitas untuk setiap grid pada unit amatan.