Hasil Ringkasan
60 Bab VI Kesimpulan dan Saran VI.1 Kesimpulan 1. Analisis umur sisa perkerasan jalan menggunakan metode AASHTO 1993 memberikan gambaran kondisi failure akan terjadi pada saat nilai CESAL = 2.337.881 yang akan dicapai pada tahun 2023. Setelah di bandingkan dengan nilai CESAL hasil proyeksi dari data LHR, didapatkan hasil umur sisa ruas Jalan Bypass Kota Pariaman berdasarkan analisis kondisi struktural adalah 0 tahun. Berdasarkan kondisi ini, maka perlu segera dilakukan penganganan. 2. Analisis umur sisa perkerasan jalan menggunakan metode Paterson untuk segmen 1 dan 2 memberikan hasil nilai IRI = 8m/km telah tercapai di tahun 2022 yang artinya umur sisa ruas Jalan Bypass Kota Pariaman pada segmen 1 dan 2 = 0 tahun. Sedangkan untuk segmen 3 berdasarkan skenario pertama, nilai IRI = 8m/km akan dicapai di tahun 2031 yang artinya umur sisanya = 8 tahun lagi. Dan untuk segmen 3 berdasarkan skenario kedua, nilai IRI = 8m/km akan dicapai ditahun 2029 yang artinya umur sisanya = 6 tahun lagi. 3. Hasil analisis menggunakan metode AASHTO 1993 dan metode Paterson untuk segmen 1 dan 2, memberikan gambaran hasil umur sisa yang sama yaitu = 0 tahun. Sedangkan untuk segmen 3, umur sisa berdasarkan metode Paterson > 5 tahun. Sehingga dari hasil analisis berdasarkan 2 metode tersebut, dapat ditarik satu kondisi yang mewakili ruas jalan yang ditinjau yaitu baik secara struktural maupun fungsional, ruas jalan ini telah mengalami kerusakan yang cukup parah kecuali pada segmen 3. 4. Setelah dilakukan analisis kondisi lapisan perkerasan jalan menggunakan metode Horack, didapatkan hasil bahwa lapis perkerasan ruas Jalan Bypass Kota Pariaman telah mengalami kerusakan dari lapisan surface hingga ke lapisan subgrade yang didominasi oleh kategori Severe. 5. Berdasarkan hasil analisis menggunakan metode AASHTO 1993, metode Paterson, dan metode Horack, maka dapat direkomendasikan bentuk penanganan yang paling dibutuhkan berdasarkan kondisi dari ruas jalan yaitu berupa rekonstruksi, namun apabila rekonstruksi tidak memungkinkan dilakukan untuk satu ruas jalan, maka dapat diberikan penanganan berupa overlay struktural maupun non struktural seperti yang telah di desain. 61 VI.2 Saran 1. Analisis umur sisa perkerasan jalan berdasarkan metode AASHTO 1993 sebaiknya menggunakan data terkini agar nilai yang dihasilkan lebih akurat mengingat survei lendutan biasanya hanya dilakukan 1 kali dalam 3 tahun. 2. Prediksi umur sisa berdasarkan kondisi struktural maupun fungsional sebaiknya dimulai pada tahun dasar yang sama, agar hasil yang didapatkan dapat dibandingkan secara setara.