117 Bab V Kesimpulan V.1 Kesimpulan Jus limbah kulit nanas dapat digunakan sebagai media kultur yang murah dan ramah lingkungan untuk menghasilkan selulosa bakterial (BC) dengan rendemen 3,8 g/L. Hasil ini lebih tinggi daripada hasil yang diperoleh dengan menggunakan médium konvensional yang lebih mahal. BC yang dihasilkan masih mengandung material non-selulosik protein sekitar 19% dan merupakan campuran selulosa I paralel dan selulosa II rantai-terlipat antiparalel. Rasio kristalinitas (CrR), energi ikatan hidrogen (E H), jarak antarikatan hidrogen (R), ukuran kristalit (L), dan fraksi rantai selulosa yang terkandung pada bagian dalam kristalit (X) BC berturut-turut adalah 0,829; 21,57 kJ; 2,784 Å; 8,769 nm; dan 0,76. Morfologi BC merupakan campuran mikrofibril selulosa I yang berupa pita panjang dengan diameter rata-rata 52 nm dan selulosa II yang berupa pita datar. Degradasi termal BC terjadi pada 234, 294, dan 448 qC yang berturut-turut menunjukkan degradasi material non-selulosik, degradasi selulosa, dan degradasi residu karbonik. Kondisi optimum untuk mengisolasi selulosa nanokristalin (CNC) dari BC adalah konsentrasi asam sulfat 50%, suhu hidrolisis 50 qC, dan waktu hidrolisis dalam rentang 25 ~ 40 menit dengan rendemen antara 40 ~ 60%. Struktur polimorfi CNC adalah selulosa I, lebih khusus lagi yaitu struktur alormorfi selulosa IE monoklinik. Indeks kristalinitas (CrI) CNC adalah 88%, suatu nilai yang hampir sama dengan nilai fraksi rantai selulosa yang terkandung pada bagian dalam kristalit (X) CNC sebesar 0,85. Rasio kristalinitas (CrR), energi ikatan hidrogen (E H), jarak antar ikatan hidrogen (R), ukuran kristalit (L) CNC berturut-turut sebesar berturut-turut adalah 0,965; 21,72 kJ; 2,783 Å; dan 14,89 nm. Dari nilai CrR, E H, R, L, dan X dapat disimpulkan bahwa CNC mempunyai derajat kristalinitas yang lebih besar daripada BC-asal. Ukuran diameter hidrodinamik partikel CNC berada pada rentang 41 ~ 63 nm. CNC mempunyai morfologi berbentuk jarum dengan panjang dan diameter rata-rata berturut-turut 325 nm dan 25 nm, serta aspek rasio (L/D) rata-rata sekitar 13. CNC mulai terdekomposisi pada suhu 249 qC dengan puncak 118 degradasi termal pada 280 dan 461 qC yang beruturut-turut berhubungan dengan degradasi selulosa dan residu karbonik. Penambahan CNC ke dalam membran matriks PEO menyebabkan morfologi penampang lintang dan permukaan membran lebih teratur, meningkatkan derajat kristalinitas, dan modulus elatisitas membran.