Hasil Ringkasan
52 BAB V Analisis Data V.1 Analisis Data Pengujian Material Material aspal dan agregat yang telah diujikan merupakan gambaran dari karakteristik pada material yang didapat. Analisis pengujian material meliputi Agregat dan Aspal Pen 60-70 terhadap pengujian Parameter Reologi Dasar. V.1.1 Agregat Hasil dari pengujian sifat-sifat fisik atau karakteristik agregat kasar, agregat halus dan bahan pengisi (filler) yang digunakan pada campuran dapat dilihat pada Tabel IV.4. Secara umum dari hasil pengujian terhadap agregat didapat bahwa memenuhi persyaratan spesifikasi Kementerian Pekerjaan Umum 2010 (Revisi 3 Tahun 2014). a. Kekekalan Agregat terhadap Magnesium Sulfat (Soundness), (%) Nilai hasil pengujian pelapukan agregat sebesar 14,81% telah memenuhi spesifikasi Kementerian Pekerjaan Umum 2010 (Revisi 3 Tahun 2014) yang menetapkan persyaratan maksimal 18%. Pengujian ini bertujuan untuk mengukur durabilitas agregat terhadap proses kimiawi sebagai akibat dari perbedaan iklim dan cuaca. Simulasi dilakukan dengan menggunakan larutan Magnesium Sulfat (MgSO4) yang dapat mengakibatkan pelapukan pada agregat karena kristalisasi garam di dalam pori agregat. Proses kristalisasi ini menimbulkan tekanan dalam pori yang membuat agregat menjadi lapuk dan mudah hancur. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, menunjukkan bahwa agregat yang digunakan tahan terhadap perubahan cuaca dan pengausan secara kimia. b. Keausan Agregat dengan alat Abrasi Los Angeles Nilai pengujian keausan agregat dengan alat abrasi Los Angeles adalah 13,54% yang telah memenuhi Spesifikasi Kementerian Pekerjaan Umum 2010 (Revisi 3 Tahun 2014) dengan menetapkan maksimal 40%. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui durabilitas agregat secara mekanis. Dari hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa agregat memiliki nilai keausan yang cukup kecil sehingga tidak akan pecah selama pemadatan atau saat akan menerima beban lalu lintas. 53 Nilai keausan yang cukup kecil ini juga menggambarkan gradasi agregat didalam perkerasan tidak akan mudah aus secara signifikan karena agregat kasar tidak mudah berubah menjadi butiran yang halus sehingga mempertahankan agregat rencana dengan baik. c. Kelekatan Agregat terhadap Aspal Hasil pengujian kelekatan diperoleh 98% sehingga memenuhi Spesifikasi Kementerian Pekerjaan Umum 2010 (Revisi 3 Tahun 2014) dengan persyaratan minimal sebesar 95%. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kelekatan agregat terhadap aspal. Dari hasil menunjukkan bahwa agregat yang diuji memiliki sifat kelekatan terhadap aspal yang cukup besar sehingga agregat cukup tahan terhadap pemisahan aspal seperti air. d.