Hasil Ringkasan
41 Bab IV Hasil IV.1 Identifikasi Kelengkapan Data Pasut Hingga tahun 2019, BIG mengelola sejumlah 138 stasiun pasut yang tersebar di seluruh Indonesia (BIG, 2019, hal. 1). Penelitian ini menggunakan data pasut tahun 2020 yang mana hanya didapati sejumlah 110 folder stasiun pasut. Selanjutnya, 110 folder ini dicek kelengkapan datanya melalui hasil plot. Hasilnya menunjukkan adanya fail teks yang tidak berisikan data pasut yang seharusnya, seperti informasi stasiun antara nama fail berbeda dengan deskripsi di bagian isi fail nya (terjadi di Stasiun Sorong, Pelabuhan Ciwandan, Merauke, Tobelo, Rote, Seblat, Sanana, Enggano, Reo, Banda, dan Parigi), serta data tidak interval 1 jam (terjadi di Stasiun Padang dan Sabang) dengan jumlah total 13 stasiun pasut. Kedua hal ini dapat dilihat pada Gambar IV.1. Stasiun pasut bermasalah ini dilakukan pengajuan kembali untuk diperbaiki. Hasil perbaikan diperoleh untuk 5 stasiun pasut, antara lain: Sorong, Rote, Sanana, Enggano, dan, Banda, serta diberi revisi data pasut untuk Stasiun Malahayati. (a) Deskripsi data pasut berbeda antara nama dan isi fail di Stasiun Sorong (b) Data pasut tidak interval 1 jam di Stasiun Padang Gambar IV.1 Masalah pada kelengkapan data pasut 42 Gambar IV.2 Plot data pasut dengan kesalahan besar spike Jika diperhatikan pada visualisasi Gambar IV.2 di atas, terdapat lonjakan nilai elevasi muka laut yang jauh dan terjadi secara tiba-tiba di beberapa waktu tertentu. Lonjakan nilai ini disebut dengan kesalahan besar spike yang hanya menghinggapi data pasut di 2 lokasi stasiun, yaitu Stasiun Binuangen dan Stasiun Kolinlamil. Untuk meningkatkan kualitas hasil proses selanjutnya pada analisis harmonik dan prediksi pasut, lonjakan nilai tersebut harus dihapus. Penghapusan ini meningkatkan gap, yaitu sebanyak 8 data elevasi (setara 8 jam) untuk Stasiun Binuangen dan 11 data elevasi untuk Stasiun Kolinlamil. Visualisasi data yang telah diperbaiki dapat dilihat pada Gambar IV.3. Gambar IV.3 Plot data pasut tanpa kesalahan besar spike Kelengkapan data dapat dilihat dari jumlah data elevasi yang seharusnya diperoleh. Sepanjang tahun pada data penelitian mulai dari 1 Januari 2020 00:00:00 hingga 1 Januari 2021 00:00:00 dengan interval pengamatan 1 jam, seharusnya ada 8785 data elevasi muka laut yang terekam. Dari 102 data pasut hanya 2 stasiun yang memiliki lengkap, yaitu Stasiun Pulau Banyak dan Stasiun Belitung. Kondisi data lengkap setahun pada kedua stasiun ini dapat dilihat pada Gambar IV.4. Sehingga, sebanyak 43 100 stasiun pasut lainnya memiliki kekosongan data (gap) dengan lebar mulai dari 1 data elevasi di 1 jam tertentu di Stasiun Sorong, Tahuna, Meulaboh, dan Calang. Gap terbesar sebanyak 4524 data elevasi di Stasiun Gunung Sitoli. Setelah identifikasi kelengkapan data, diperoleh jumlah total sebanyak 102 data untuk dianalisis lebih lanjut meskipun masih dihinggapi gap.